48. Kebahagiaan / Rayuan

372 9 0
                                    

Pernahkah kau merasakan kebahagiaan yang begitu besarnya, hingga rasanya kedua kakimu seakan melayang tak berpijak di atas tanah?

Mungkin itulah yang dirasakan oleh Jaxton saat ini. Ucapan lembut Audriana yang mengatakan kalau saat ini gadisnya itu sedang mengandung anak mereka, Jaxton pun merasa bahwa Tuhan beserta Malaikat-Nya pasti sedang tersenyum untuknya hari ini.

Seorang anak!!

Seorang makhluk kecil yang akan berlarian ke sana ke mari dengan riang dan memaggilnya 'Daddy'. Yang akan bergelayut manja pada lengannya dan akan mendapatkan ciuman sayang darinya setiap waktu. Yang akan meneruskan kehidupan ini dengan menyandang nama 'Quinn' di belakang namanya.

Jaxton mengangkat tubuh Audriana hingga wajah mereka kini sejajar, sebelum memberikw kecupan bertubi-tubi di bibir ranum calon istrinya. Setelah puas memagut, Jaxton pun menurunkan kembali kekasihnya. Tawa bahagia menguar dari bibir lelaki itu, dengan netra zamrud berkilau menatap Audriana penuh memuja.

"Aku sangat mencintaimu, Audriana Camelia. Teramat sangat mencintaimu hingga kata cinta itu sendiri mulai mencuri makna dari kata lain. Terima kasih, Baby. Untuk bersedia menjadi ibu dari anak kita."

Mereka kembali berciuman, tanpa peduli bahwa saat ini mereka sedanb berada di trotoar pinggir jalan dan menjadi perhatian bagi semua orang lewat. Tidak, baik Jaxton maupun Audriana sama-sama tak peduli.

Hingga akhirnya Jaxton pun menggendong tubuh Audriana ala bridal menuju rumah kos, dengan sepanjang jalan mereka saling berpandangan dalam senyum bahagia yang terus merekah.

"Kita harus segera menikah," ucap Jaxton seraya memberika kecupan-kecupan kecil di wajah Audriana ketika mereka telah berada di atas kasur lantai di dalam kamar kos.

"Tapi kamu masih banyak pekerjaan," tukas Audriana mengingatkan alasan awal mereka menunda pernikahan.

"Ini lebih penting dari pekerjaan, Baby. Aku ingin segera menjadi Daddy yang sah secara hukum bagi anak kita." Kali ini Jaxton mengangkat blus Audriana, namun alih-alih melepaskannya, Jaxton malah memasukkan kepalanya ke dalam baju Audriana.

Gadis itu terkikik geli saat Jaxton mengecup seluruh bagian perut Audriana yang masih datar.

"Hei, Junior! Daddy akan selalu menjagamu hingga akhirnya kita bertemu nanti. Tak sabar rasanya ingin menggendongmu, Pumpkin."

Audriana tersenyum penuh haru saat Jaxton mengelus perutnya lembut penuh kasih sayang.

"Aku harap dia mirip sepertimu, Audriana." Jaxton mengeluarkan kepalanya dari dalam baju Audriana untuk menatap wanita pujaannya. "Betapa menyenangkannnya melihat wajah yang serupa wajahmu berada di sekitarku. Aaah, aku benar-benar tidak sabar!"

"Mmh... Jaxton..." Audriana melenguh pelan kala Jaxton mulai mencumbu ceruk lehernya yang sensitif.

"Aku sangat merindukanmu setelah semalaman tak bisa memelukmu, Baby. Bolehkah aku melakukannya sekarang?"

***

DUG-DUG-DUUGH!!

"Pak Geovan! Buka pintunya! Ish. Kok saya dikurung di kamar mandi sih?!"

"Coba guyur tubuh kamu pakai air dingin, Kania! Cepat!" Teriak Geovan dari luar pintu kamar mandi. Ia sengaja menyeret dan mengurung gadis itu di dalam kamar mandi, setelah tiba-tiba saja Kania membuka semua bajunya di depan Geovan dan hanya menyisakan pakaian dalam!

Perilaku aneh Kania yang tiba-tiba menimbulkan kecurigaan pada lelaki itu bahwa ada seseorang yang ingin menjebaknya dengan obat perangsang melalui cheese cake yang dimakan oleh Kania. Seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Bu Tiara, tetangga di sebelah apartemennya.

DI ATAS RANJANG MR. CEO (21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang