04.

3.3K 370 7
                                    

Sugeng rawuh...

FOTO figura Ardhaniel Samudra Lakeswara terpasang sempurna di dinding ruang tamu rumah keluarga Bayu Lakeswara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FOTO figura Ardhaniel Samudra Lakeswara terpasang sempurna di dinding ruang tamu rumah keluarga Bayu Lakeswara. Foto tersebut, menangkap gambar kala Ardhaniel mengenakan seragam berwarna putih bersih dan pedang kebanggaan nya. Kebahagiaan keluarga Lakeswara belum luntur, usai mendatangi acara pelantikan Ardhaniel kemarin.

Keluarga Lakeswara bertambah bahagia kala mendapatkan kabar dan mendengarkan kabar bahwa Ardhaniel di tempatkan, di tugaskan di Surabaya. Artinya Ardhaniel akan kembali berkumpul bersama keluarga, usai empat tahun lamanya tak bisa berkumpul. Bisa pun, pasti Ardhan hanya sebentar saja. Tak lama, lalu ia harus kembali ke Akademi.

Arvion Basupati Lakeswara, menatap figura yang baru saja di pasang oleh pekerja di rumahnya. Berbeda dengan keluarga keseluruhan yang bahagia mendengar kabar bahwa Ardhan bisa kembali berkumpul dengan keluarga. Arvion justru di buat bingung nan tak tahu harus apa. Kebencian, ketidaksukaan Arvion terhadap sesosok Ardhan masih berada di hatinya.

Walaupun ia berkali-kali mendengar sebuah fakta bahwa Ardhan memang anak yang baik, penurut, sopan, dan lain sebagainya. Namun, tetap saja hati kecil Arvion berkata tidak untuk menerima kehadiran Ardhaniel di dalam hidup nya. Semenjak kecil keduanya jarang sekali, bahkan hampir tak pernah berinteraksi satu sama lain. Arvion selalu menyibukkan diri dengan teman temannya.

Ardhaniel pun juga sibuk dengan dunia Akademi nya. Yang membuat keduanya jarang berinteraksi, sudah beberapa kali Arsean, Bayu, Anin atau bahkan seluruh keluarga melakukan semua cara agar dua anak Bayu Lakeswara tersebut bisa berinteraksi satu sama lain. Namun, segala cara gagal. Arvion yang hanya diam, dan mementingkan dunia game, dan Ardhan yang awalnya ingin mencoba ngobrol dengan kakak keduanya itu mengurung kan niat.

Ardhan memilih membaca buku, dan mengerjakan beberapa soal yang bisa ia kerjakan.

Memori - memori dahulu semasa kecil Ardhan dan Arvion terulang di benak otak Vion. Usai puas memandangi figura yang terpasang, ia berjalan ke lantai dua. Arvion berhenti di depan pintu kamar nya, ia melirik ke arah samping kanannya. Kamar yang dahulu kosong tak ada penghuni aslinya, kini telah di pakai oleh pemilik asli nya.

Arvion menghiraukan nya. Berjalan ke kamar, dan berganti baju. Sebab, ia harus pergi bersama teman-teman nya.





















Kamar dengan luas tiga kali tiga meter tersebut, hening. Hanya ada suara jam dinding, Ardhaniel sibuk membersihkan kamar tidur nya yang sudah lama sekali tak ia tempati. Usai merapikan baju - baju, kemudian kasur, meja belajar dan lain sebagainya. Ardhan merebahkan dirinya di kasur empuk tersebut. Ardhaniel merasakan kenyamanan yang luar biasa, jika biasanya ia tidur di barak. Kini ia tidur di kasur empuk.

Ardhan menatap langit langit kamarnya. Tanpa Ardhan sadari, usianya sudah menginjak kepala dua. Kini, Ardhan sudah keluar dari zona bermain - mainnya. Ardhaniel mengusap wajah kasarnya, bangun dari posisi rebahan dan mengambil handphone. Ardhaniel memainkannya.

𝐉𝐀𝐍𝐉𝐈 𝐒𝐀𝐌𝐔𝐃𝐑𝐀 [ 𝙀𝙉𝘿 ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang