Sugeng rawuh sedoyo..
ANGIN, udara, serta panas nya provinsi Bali sudah di rasakan semenjak mereka turun dari pesawat. Ardhaniel dan Indah, telah menginjakkan kaki di Bali usai menghabiskan waktu satu jam di pesawat. Senyum Indah tidak luntur, ia terus tersenyum saat hembusan udara Bali menyapu anak rambutnya.
Usai melakukan check out, dan pemeriksaaan barang kembali. Ardhaniel dan Indah di jemput oleh sesosok mas Joko, mantan pekerja keluarga Lakeswara. Mas Joko melambaikan tangannya, tatkala ia melihat tuan muda nya serta istri.
" Selamat pagi menjelang siang, ndoro " Sapa mas Joko sembari membawakan barang barang mereka untuk di pindah ke bagasi mobil.
" Pagi, mas. Panggil mas saja, jangan ndoro " Jawab Ardhaniel.
" Waduh, ndak enak. Saya panggil raden saja, gimana? " Tawar mas Joko.
" Yasudah terserah mu " Jawab Ardhaniel.
" Oiya, mas. Ini istriku, Indah Bhamakerti Lakeswara " Lanjut Ardhaniel memperkenalkan istrinya.
" Sayang, ini mas Joko. Dahulu, dia supir keluarga ku. Tapi, pindah ke Bali. Karena, istrinya orang sini " Jelas Ardhaniel.
Indah tersenyum, membungkukkan badannya sedikit.
" Saya sudah tahu, den. Raden belum lahir, saya sudah kenal " Gurau mas Joko.
Ardhaniel terkekeh, " Yasudah, mas. Antar kita ke villa dulu " Jawab Ardhaniel.
" Baik, den. Monggo " Jawab Mas Joko, sembari membukakan pintu untuk tuan dan istri.
Ardhaniel dan Indah masuk ke dalam mobil. Di susul oleh mas Joko, yang masuk ke dalam kursi pengemudi. Kemudian, mobil yang di tumpangi Ardhaniel dan Indah, berjalan meninggalkan bandara Bali.
Senyum Indah masih tetap berada di bibir pinknya, sepanjang perjalanan. Indah menoleh kesana kemari melihat suasana provinsi Bali yang menjadi favorit orang-orang.
" Suka, sayang? " Tanya Ardhaniel seraya mengenggam tangan istri nya.
" Lebih dari suka, mas " Jawab Indah tersenyum.
Usai mobil meleset dan membelah jalan Bali. Mobil hitam yang di tumpangi Ardhaniel dan Indah, telah sampai di villa yang akan mereka tinggali selama di Bali.
Setelah mesin mobil berhenti, Ardhaniel dan mas Joko turun terlebih dahulu. Ardhaniel terlebih dahulu membukakan pintu untuk istrinya, kemudian ia membantu mas Joko untuk membawa barang - barang.
" Eh, raden. Nggak usah, biar saya saja. Raden pasti capek " Tolak mas Joko.
" Gapapa, mas. Lagian, saya tadi di pesawat kebanyakan tidur " Jawab Ardhaniel di akhiri dengan kekehan.
" Yowes, raden yang ringan saja " Tawar mas Joko.
" Yaudah deh, nurut mas Joko " Jawab Ardhaniel.
Ardhaniel memilih membawa koper yang berisi barang pribadi nya dan Indah. Kemudian, ke-tiga nya masuk ke dalam villa. Mas Joko menaruh barang-barang tuanya di ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐀𝐍𝐉𝐈 𝐒𝐀𝐌𝐔𝐃𝐑𝐀 [ 𝙀𝙉𝘿 ]
Teen Fiction⚠️ B X G ⚠️ Oniel x Indah ---------------- " Awakmu wes janji, kudu di tepati. Janji seng uwes di gawe, ora oleh di ingkar " " iyo, tak tepati. Hanging nek anakmu karo anakku uwes umur dua puluh tahun " ---------------- Penasaran kelanjutanny...