Sugeng rawuh...
MOMENT romantis antara Ardhaniel dan Indah terekam oleh kamera paparazi milik Arsean. Suasana pagi yang sangat indah nan tenang ini, tidak berarti untuk putra pertama dan terakhir keluarga Lakeswara itu. Semenjak pagi, Arsean kerap sekali mengejek adeknya itu. Yang membuat Ardhaniel kesal.
" Mas, hapus ngga! " Tegas Ardhaniel.
" Yeyy, enak saja. Tidak mau, lihat lah? bukankah romantis? AHAHA " Goda Arsean.
Ardhaniel melirik ke arah layar handphone milik Arsean sekilas. Disana nampak ia dan Indah yang tengah berpegang tangan, dan Indah yang sedang bersandar di bahu nya. Ardhaniel memutar bola mata malasnya, sarapan pagi ini bukanlah nasi namun melainkan ejekan dari sang kakak.
Arsean tertawa puas, melihat ekspresi kesal sang adek.
" Mas, please lah. Mas, udah nikah. Stop! ejek aku " Protes Ardhaniel.
" Tidak ada kata berhenti di kampus Arsean, untuk menjahili sang adek. Ihiyy! akan ku sebar! " Seru Arsean.
" MAS SEAN! " Teriak Ardhaniel sembari mengejar Arsean.
Di salah satu ruangan di hotel yang menjadi tempat berjalan nya resepsi pernikahan Arsean dan Gracia semalam, menjadi saksi bisu aksi kejar - kejaran Ardhaniel dan Arsean.
Keduanya saling kejar mengejar kesana kemari, Ardhaniel berusaha meraih handphone Arsean untuk menghapus video tersebut sebelum sang kakak menyebarluaskan.
" ASTAGA! ARSEAN LAKESWARA! ARDHANIEL LAKESWARA! " Teriak Anindhita Lakeswara, sang ibu. Dari ambang pintu.
Mendengar teriakan sang ibu, membuat aksi kejar - kejaran Ardhaniel dan Arsean terhenti. Menatap ke arah ambang pintu, melihat sang ibu yang sudah berdecak pinggang.
Dengan langkah tegasnya, Anindhita menghampiri kedua putra nya yang masih mematung disana.
" Kamu! Arsean. Kamu itu sudah nikah, sudah punya istri masih jahili adeknya terus!! " Kesal Anindhita.
" Kamu juga, Ardhaniel. Kamu sudah besar, kamu sudah menjadi anggota perwira tentara. Masih kejar - kejaran! " Kesal Anindhita.
" Maaf, ibu. Mas Arsean dahulu yang mulai " Cicit Ardhaniel.
" Maaf, ibu " Cicit Arsean.
" Tidak ada saling salah - salahkan. Sudah, segera ganti baju, ayo sarapan " Tegas Anindhita meninggalkan kedua putra nya itu.
Arsean dan Ardhaniel mengangguk, melihat punggung sang ibu yang telah pergi. Keduanya saling tatap.
" Ibu marah, kah? " Tanya Ardhaniel.
" Tidak tahu, lebih baik kita ke ruang makan saja. Daripada kena omel lagi " Jawab Arsean.
"
Baiklah, setuju " Jawab Ardhaniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐀𝐍𝐉𝐈 𝐒𝐀𝐌𝐔𝐃𝐑𝐀 [ 𝙀𝙉𝘿 ]
Teen Fiction⚠️ B X G ⚠️ Oniel x Indah ---------------- " Awakmu wes janji, kudu di tepati. Janji seng uwes di gawe, ora oleh di ingkar " " iyo, tak tepati. Hanging nek anakmu karo anakku uwes umur dua puluh tahun " ---------------- Penasaran kelanjutanny...