⚠️ B X G ⚠️
Oniel x Indah
----------------
" Awakmu wes janji, kudu di tepati. Janji seng uwes di gawe, ora oleh di ingkar "
" iyo, tak tepati. Hanging nek anakmu karo anakku uwes umur dua puluh tahun "
----------------
Penasaran kelanjutanny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SUARA musik yang riang, gembira nan romantis. Menggelegar memenuhi ballroom hotel Lakeswara tersebut. Usai melaksanakan upacara pedang pora, di lanjutkan oleh resepsi. Satu persatu tamu undangan hadir, dan memberikan selamat kepada kedua mempelai. Masih dengan seragam berwarna putih tulangnya, para pasukan pedang pora berburu makanan yang ada di pernikahan Ardhaniel dan Indah.
Sesampainya, sesosok yang baru saja hadir dan berdiri di ambang pintu masuk menyita perhatian tamu lainnya. Bisikan demi bisikan terlihat di kedua mata sesosok pria yang hadir dengan mengenakan jas berwarna hitam, Ardhaniel tersenyum melihat kedatangan sesosok itu. Sedangkan istri nya, Indah. Sudah meremas bajunya.
Arvion Basupati, berjalan ke arah pelaminan dengan di kawal oleh Ollan dan keempat rekannya. Tatapan tajam Arvion dapatkan kala dirinya berjalan melewati mereka, musik yang gembira terus berjalan. Namun, para tamu undangan tak menikmatinya. Keseluruhannya gagal fokus dengan Arvion yang tiba tiba datang.
Arvion menaiki pelaminan dan berdiri di hadapan Ardhaniel, mengulurkan tangannya, " Selamat atas pernikahan mu, Lettu Ardhaniel " Ujar Arvion.
" Terimakasih, mas " Jawab Ardhaniel tanpa ragu membalas jabatan tangan Arvion.
Keduanya saling melempar senyum.
" Maafkan aku melewatkan akad nikahmu, aku baru saja kembali dari Bandung. Ada urusan pekerjaan " Ujar Arvion.
" Tidak mengapa, mas. Terimakasih sudah datang, silahkan menikmati hidangan yang telah di sediakan " Jawab Ardhaniel.
Arvion mengangguk, beralih menoleh ke Indah. " Selamat atas pernikahan mu, Indah " Ujar Arvion.
" Terimakasih " Jawab Indah tanpa menoleh ke arah Arvion.
Arvion tersenyum, kemudian ia berjalan terlebih dahulu. Dan membiarkan Ollan dan keempat rekannya menyalami, mengucapkan selamat kepada Ardhaniel dan Indah.
Arvion tak berani menatap ke arah keluarga nya, belum menikmati hidangan yang di sediakan. Ia lebih memilih pulang, dan tak mau merusak acara bahagia adeknya.
Suasana kembali seperti semula, Tatkala Arvion keluar dari Ballroom hotel. Tak lama Arvion pulang, suara pembawa acara kembali menggelegar.
" Dan inilah yang di tunggu - tunggu, pelemparan bunga. Silahkan para bujang, para perawan berkumpul " Seru pembawa acara.
Tak lama, para pasukan pedang pora berkumpul semua di depan panggung pas. Di susul oleh yang lain, yang belum memiliki status hubungan.
Ardhaniel dan Indah berbalik badan, dan bersiap untuk melemparkan bunga.
" Bersedia... 3...2..1...." Seru pembawa acara.
Tepat di kehitungan ke satu, Ardhaniel dan Indah melemparkan bunga ke belakang. Para bujang - bujang di belakang bersorak dan berebut untuk mengambil bunganya.