29

3.1K 348 6
                                    

Sugeng rawuh..

UDARA panas matahari terasa sangat menyengat di kulit kepala, di tengah panasnya matahari yang sangat terik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

UDARA panas matahari terasa sangat menyengat di kulit kepala, di tengah panasnya matahari yang sangat terik. Letnan Dua marinir Ardhaniel Samudra Lakeswara tengah melakukan pelayaran, ia bersama beberapa pasukan nya di tunjuk dan di perintah untuk melihat kondisi perairan sekitar usai datang nya kembali para nelayan asing dan perampok asing kemarin.

Kondisi Ardhaniel sudah pulih sempurna, dan pagi tadi ia sudah kembali bekerja seperti semula. Di balik kaca Mata hitamnya, mata elang Ardhaniel, menatap tajam ke arah laut bebas. Berjaga - jaga para nelayan asing itu tak kapok, dan nekat kembali lagi ke perairan Indonesia. Rupanya, mereka telah kapok dan di proses oleh Angkatan militer di negara nya.

" Aku melihat dari radar, semua aman " Ujar Revaldo.

Ardhaniel menoleh, " Baguslah, bagaimana dengan pasukan yang mengamankan disini? " Tanya Ardhaniel.

" Mereka semua telah di kerahkan, pengamanan semakin di ketatkan. Beberapa pasukan khusus, ikut bergabung tentunya " Jawab Revaldo.

" Syukurlah, kita bisa kembali ke Armada " Jawab Ardhaniel.

" Tunggu sebentar, kawan. Kita tunggu disini terlebih dahulu, ayo kita nikmati senja disini, kata pasukan yang berjaga. Senja disini sangat lah bagus " Jawab Arzean.

" Ide bagus!, aku setuju " Jawab Ardhaniel.

Kemudian, ketiga perwira muda Angkatan laut tersebut. Duduk di atas helipad sembari menunggu senja, dan sembari berjaga. Ketiga nya bertukar cerita banyak hal.

Terlalu asik bercerita, sehingga mereka tak sadar bahwa matahari hampir tenggelam. Buru - buru, mereka mengambil handphone dan mengabadikan nya, bertukar untuk saling memfotokan satu sama lain. Dan menyempatkan untuk berfoto bertiga.

Usai berfoto, Ardhaniel dan para awak kapal. Kembali ke Armada Surabaya. Ketiga nya masih berdiri sembari menatap matahari yang perlahan tenggelam.

" Letnan! maafkan aku, Laksmana menitipkan surat untuk kalian " Ujar salah satu prajurit.

" Surat apa itu, Sersan? " Tanya Ardhaniel.

" Saya tidak tahu, Letnan. Saya tidak berani membuka, silahkan " Jawab Sersan.

Arzean mengambil tiga amplop yang berisi surat resmi dari Laksmana, " Terimakasih, Sersan. Kau bisa kembali " Jawab Arzean.

" Terimakasih, Letnan. Saya undur diri " Pamit Sersan.

Lalu, Ardhaniel, Arzean dan Revaldo dengan seksama membuka surat tersebut. Usai terbuka ketiga nya membaca satu per satu kalimat yang telah di ketik secara rapi disana.

Raut wajah terkejut, gembira, senang, hari tercetak di wajah mereka. Perlahan, mereka tertawa pelan.

" Kita naik pangkat, sebuah pangkat kehormatan atas segala perjuangan kita " Ujar Revaldo.

𝐉𝐀𝐍𝐉𝐈 𝐒𝐀𝐌𝐔𝐃𝐑𝐀 [ 𝙀𝙉𝘿 ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang