02.

3.9K 396 9
                                    

Sugeng rawuh...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




SUARA alarm bangun pagi khas sekolah militer Akademi Angkatan Laut terdengar menggelegar di telinga. Seluruh taruna dan taruna terbangun usai mendengar alarm tersebut, mereka terlatih displin dan tepat waktu. Sehingga, untuk bangun saat alarm menyala bukanlah suatu hal yang berat untuk mereka. Usai Alarm menyala, masing-masing dari mereka melakukan kegiatan pagi seperti bersih diri, ibadah dan bersiap untuk olahraga pagi.

Tak lama setelah nya, suara hentakan kaki berlari dan nyanyian dari lisan para taruna ataupun taruni terdengar bersemangat. Ardhaniel Samudra Lakeswara, sebagai taruna tingkat empat tersebut menjadi pemimpin lari para adik - adik tingkat nya itu. Tak hanya berlari, mereka juga melatih kekuatan otot tangan, lengan, perut dan kaki.

" Baik! pimpinan saya ambil alih. Berhenti grak! " Seru Ardhaniel.

" Olahraga pagi sudah cukup. Silahkan kalian kembali ke asrama masing-masing untuk mandi dan bersiap kuliah. Mengerti!? " Seru Ardhaniel.

" Siap, mengerti! " Jawab seluruh nya.

Kemudian, Ardhaniel mempersilahkan mereka untuk berjalan menuju asrama. Usai semuanya pergi, barulah Ardhaniel dan rekannya berjalan menyusul mereka.

" Ngomong - ngomong hari ini kita pesiar, kau punya rencana kemana? " Tanya Arzean, sahabat Ardhaniel.

" Tidak tahu. Kita tunggu saja nanti, apakah ada perintah dari komandan atau tidak " Jawab Ardhaniel.

Arzean mengerutkan keningnya.

" Mengapa begitu? " Tanya Arzean heran.

" Kau lupa Arzean? setiap aku pesiar dan ingin merencanakan untuk berlibur. Pasti ada saja perintah perintah komandan yang menghambat liburan ku " Jawab Ardhaniel.

Arzean terkekeh ringan. Menggelengkan kepalanya heran.

" Sermatutar Ardhaniel! " Seru komandan.

Sontak. Ardhaniel dan Arzean menoleh ke arah sumber suara. Keduanya langsung mengangkat tangan dan melakukan hormat. Sang komandan tersenyum, membalas hormat.

𝐉𝐀𝐍𝐉𝐈 𝐒𝐀𝐌𝐔𝐃𝐑𝐀 [ 𝙀𝙉𝘿 ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang