01. ( Awal mula)

7.4K 536 7
                                    

Sugeng rawuh..




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









LEMBAYUNG mentari pagi terlihat dari ujung sebelah timur. Udara berhembus, dedaunan berterbangan, burung berkicau berterbangan kesana kemari menghiasi langit kota Surabaya pagi ini. Di sudut kota Surabaya, berdiri kokoh rumah dengan arsitektur Jawa modern yang berdiri gagah dan kokoh di tengah-tengah kota Surabaya yang penuh dengan kehidupan modern.

Rumah ini di tinggali oleh keluarga Lakeswara yang masih tetap mempertahankan tradisi tradisi Jawa di tengah gempuran era modern saat ini. Pagi yang indah di rumah keluarga Lakeswara di awali dengan sang kepala keluarga membuka pintu utama rumah nya itu. Menghirup udara segar nan sejuk pada pagi hari ini.

Bayu Andhika Lakeswara, merenggangkan otot otot nya yang terasa kaku usai semalam penuh beristirahat di kasur. Usai merenggangkan semua ototnya, Bayu Lakeswara kembali ke dalam rumah nya itu. Di dalam ia melihat sang istri dengan kebaya yang menempel di tubuhnya, nampak sang istri sedang menyusun makanan untuk sarapan.

Bayu berjalan menghampiri istrinya itu.

" Dek, kenapa kamu yang nyiapkan? " Tanya Bayu lembut.

" Nggih, mas. Aku bantu - bantu saja, nggak banyak cuman sedikit " Jawab Anindhita dengan senyuman manis, senyuman yang selalu membuat Bayu jatuh cinta.

" Panggil Arsean sama Vion, Makanan sudah siap " Lanjut Anindhita.

" Nggih, ndoro " Jawab pekerja rumah Lakeswara.

Bayu tersenyum. Menduduki kursi yang biasa ia pakai, sembari menunggu kedatangan kedua putra nya itu.







Sang pekerja tersebut, pertama kali menghampiri kamar anak sulung keluarga Lakeswara. Di depan kamar si sulung, sang pekerja mengetuk pintu. Sampai terdengar suara Arsean yang mengizinkan sang pekerja untuk masuk.

" Ndoro, makanan sudah siap. Ndoro Sean di tunggu, kaleh ndoro besar " Ujar pekerja tersebut.

" Aku akan segera datang " Jawab Arsean.

Sang pekerja mengangguk, kemudian ia membantu Arsean untuk memakai beskap nya.

Usai memakai beskap, Arsean berserta pekerja tersebut keluar dari kamar Arsean.

" Vion sudah bangun? " Tanya Arsean.

" Belum, ndoro " Jawab Pekerja tersebut.

Bersamaan dengan Arsean yang ingin mengetuk pintu kamar Arvion. Arvion telah bangun dan keluar dari kamar nya dengan mengenakan beskap yang sedikit berantakan karena malas. Arvion menatap malas ke arah sang kakak, tahu apa yang di maksud sang kakak. Arvion segera merapikan beskap yang ia kenakan.

Setelah itu, keduanya jalan bersama menuju ruang makan sembari di ikuti oleh pekerja rumah Lakeswara.

Beskap dan kebaya, baju adat khas jawa tersebut sudah menjadi baju harian di rumah ini. Kebaya dan Beskap mereka modifikasi sedemikian rupa agar nyaman di pakai setiap hari. Kebiasaan ini telah turun temurun, dan sudah menjadi tugas untuk keturunan nya untuk menjaga kebiasaan keluarga ini walaupun zaman sudah modern.

𝐉𝐀𝐍𝐉𝐈 𝐒𝐀𝐌𝐔𝐃𝐑𝐀 [ 𝙀𝙉𝘿 ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang