⚠️ B X G ⚠️
Oniel x Indah
----------------
" Awakmu wes janji, kudu di tepati. Janji seng uwes di gawe, ora oleh di ingkar "
" iyo, tak tepati. Hanging nek anakmu karo anakku uwes umur dua puluh tahun "
----------------
Penasaran kelanjutanny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SINAR mentari pagi muncul, burung-burung berkicau. Ikan ikan berenang kesana kemari mencari makan, Ardhaniel Samudra Lakeswara menghirup udara pagi hari. Senyum nya terbit kala melihat beberapa ikan lumba lumba yang berenang seolah menyambut pagi nya.
Senyum Ardhaniel tak luntur. Ia terus tersenyum menikmati udara pagi.
" Kondisi mu sudah baik? " Tanya Arzean sembari membawa sebuah nampan berisi sarapan dan obat.
Ardhaniel dengan senyuman nya, menoleh ke arah Arzean yang berjalan ke arah nya, " membaik. Dimana Aldo? " Jawab Ardhaniel.
Arzean mendudukkan diri nya di sebelah Ardhaniel, menaruh nampan dan menunjuk ke arah Revaldo, " itu, dia sedang mengabari lumba lumba yang berenang, " Jawab Arzean.
Ardhaniel mengangguk kan kepalanya, " apakah ada sinyal? " Tanya Ardhaniel.
" tidak ada, Ardhan. " Jawab Revaldo sembari berjalan menghampiri Ardhaniel dan Arzean.
" Adapun pasti sangat lemot sekali, aku mengirim pesan ke ibu ku. Tadi subuh, sekarang baru ke kirim " Tambah Revaldo.
Ardhaniel kembali mengangguk paham.
" Memang ada apa, Ardhan? Sedari kemarin aku dengar kau selalu menanyakan sinyal. Semalam kondisi mu kurang sehat pun, kau masih menanyakan sinyal, ada apa sobat? " Tanya Revaldo.
" Apakah kalian pernah aku ceritakan tentang jadi romo kepada temannya? " Tanya Ardhaniel.
" Maksud mu, keluarga Bhamakerti? dan keluarga mu? " Jawab Arzean.
" Iya.. " Jawab Ardhaniel.
" Memang nya mengapa? Bukankah janji itu seharus nya sudah lunas? Bukankah ayahmu menjodohkan nya dengan mas Arvion? " Jawab Revaldo.
" Janji itu belum lunas, do. Sama sekali belum, mas Arvion kala itu tidak mengubah dirinya menjadi lebih baik, tidak. Sehingga ia kehilangan kepercayaan keluarga Bhamakerti untuk memberikan putri nya kepada mas Vion " Jawab Ardhaniel.
" Karena keluarga Bhamakerti kehilangan kepercayaan dan keyakinan kepada mas Arvion, akhirnya romo menjadi kan aku sebagai harapan satu satunya untuk melunasi janji ini. Dan kemarin, satu hari usai kita pelantikan. Romo mengatakan ini semua kepadaku, dan aku yang akan di jodohkan dengan salah satu putri keluarga Bhamakerti " Lanjut Ardhaniel.
" Namun, aku tidak langsung mengambil keputusan. Aku mempertimbangkan keputusan ku dengan alasan ingin melakukan pendekatan dan pengenalan dengan salah satu putri keluarga Bhamakerti. Padahal, aslinya aku tidak enak dengan mas Vion. " Timpa Ardhaniel.
" Mengapa aku merasa tak enak? Karena mas Vion dahulu yang di kenalkan dengan salah satu putri Bhamakerti. Lalu aku datang seolah sebagai penghancur hubungan, aku juga mengungkap kan untuk memberikan kesempatan mas Vion berubah untuk kedua kali nya " Sambung Ardhaniel.