⚠️ B X G ⚠️
Oniel x Indah
----------------
" Awakmu wes janji, kudu di tepati. Janji seng uwes di gawe, ora oleh di ingkar "
" iyo, tak tepati. Hanging nek anakmu karo anakku uwes umur dua puluh tahun "
----------------
Penasaran kelanjutanny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KEDUA netra sesosok Arvion Basupati terbuka lebar, sangat lebar. Mulut nya terbuka, dan enggan tertutup. Di pagi hari yang indah ini, ia sudah mendapatkan kejutkan yang berhasil membuat nya hampir tak bisa apa - apa. Bahkan, Arvion sudah berdiri di ambang pintu selama sepuluh menit.
Melihat sesosok yang datang dengan mengenakan pakaian casualnya itu. Ardhaniel Samudra Lakeswara, secara tiba - tiba. Tanpa ada pembicaraan ia datang mengunjungi Arvion, di rumahnya. Kedatangan Ardhaniel ke kota Solo, sebenernya untuk urusan militer dan karier nya. Namun, ia menyempatkan untuk mengunjungi kakak nya itu.
" Mau sampai kapan kamu akan berdiam disitu, terus? " Ujar Ardhaniel menyadarkan lamunan Arvion.
" Aku masih tidak menyangka, kau datang mengunjungi ku " Jawab Arvion.
Perlahan, Arvion berjalan mendekati Ardhaniel yang masih berdiri di halaman rumahnya itu. Perlahan tapi pasti, Arvion berjalan dan sampai di hadapan sang adek. Sesosok adek, yang hampir ia renggut nyawanya beberapa waktu lalu.
Arvion berdiri tepat di hadapan Ardhaniel.
" Kau mau berangkat bekerja? " Tanya Ardhaniel usai melihat sang kaka, mengenakan setelan jas.
" Iya, ada apa kau mengunjungi ku? " Tanya Arvion balik.
" Tidak ada apa - apa, aku hanya ingin mengetahui keadaan mu. Kau semakin kurus " Jawab Ardhaniel.
" Semua orang berkata begitu, aku memang semakin kurus. Ngomong - ngomong aku ucapkan selamat untuk hubungan mu dengan Indah " Jawab Arvion.
" Dari laman instagram mu. Kau menulis username instagram Indah, di bio instagram mu. Dan kau membuat highlight khusus tentang nya " Jawab Arvion.
Ardhaniel menghela nafas, " Maafkan aku, aku mencintai nya " Jawab Ardhaniel.
" Tidak mengapa, kau lebih baik daripada aku " Jawab Arvion.
Keduanya terdiam, hembusan angin pagi kota Solo. Menyapu anak rambut kakak beradik tersebut.
" Hey! rumah ini tersedia kursi di lengkapi dengan meja dan cemilan serta minuman. Duduklah! " Geram Ollan, pasalnya keduanya masih tetap berdiri. Dan mengobrol secara berdiri.
" Aku tidak akan duduk, karena tuan rumah tidak mempersilahkan. Romo mengajari itu " Jawab Ardhaniel.
" Baiklah, ayo masuk. Dan duduk di dalam " Ajak Arvion
Ardhaniel mengangguk, mengikuti langkah Arvion untuk masuk ke dalam rumahnya. Keduanya serempak duduk di ruang tamu rumah Arvion.
" Ngomong - ngomong, ada kamar kosong? " Tanya Ardhaniel.
" Tentu, kau menginap? " Jawab Arvion.
" Tidak, aku hanya ingin numpang istirahat. Dan mandi " Jawab Ardhaniel.