Sugeng rawuh...
HIRUK PIRUK panas kota Surabaya terasa sangat menyengat di kulit manusia. Klakson mobil dan motor terdengar saling saut menyaut satu sama lain, udara kotor berterbangan dimana mana, menambah suasana sangat panas. Di tengah ramai nya ibu kota Jawa Timur, Ardhaniel dengan mobil bewarna hitam melesat membelah jalanan ibu kota Jawa Timur.
Berbekal kealihan mengendarai mobil yang ia miliki. Cukup membutuhkan waktu dua puluh menit, Ardhaniel Samudra Lakeswara telah sampai di salah satu perusahaan kantor yang bekerja di bidang luar dan dalam negeri. Langsung saja, Ardhaniel turun dari mobil dan berjalan menuju lobby kantor.
Sesampainya di dalam, Ardhaniel menoleh kesana kemari. Merogoh saku dan mengambil handphone untuk memberi kabar kepada Indah Ayu Lestari Bhamakerti.
Dari kejauhan, Indah sudah melihat kehadiran Ardhaniel.
" Itu Ardhaniel? " Tanya Ashelia memastikan.
Indah mengangguk setuju.
" Katanya tentara, kok nggak makai seragam? Ih! tentara abal - abal ya? gadungan ya?? " Cibir Marsha.
Indah tersenyum.
" Aku nggak tahu kenapa, tapi dia tentara beneran. Nanti aku tanyakan " Jawab Indah.
" Udah ya, aku nyamperin Ardhaniel dulu " Lanjut Indah.
" Iya, hati hati " Jawab Ashelia dan Marsha.
Indah tersenyum, kemudian ia berjalan mendekati Ardhaniel yang sibuk memainkan handphone nya itu.
" Hai! " Sapa Indah.
" Oh, Hai! aku baru saja memberikan mu kabar " Jawab Ardhaniel.
" iyaa aku tau, makanya aku langsung kesini " Jawab Indah.
Ardhaniel tersenyum
" Emm, ayoo " Ajak Ardhaniel.
" Ayoo " Jawab Indah.
Keduanya tersenyum. Kemudian, Ardhaniel mempersilahkan Indah untuk jalan terlebih dahulu. Setelah Indah ia berjalan di belakang nya, keduanya berjalan dengan serasi menuju mobil Ardhaniel yang terpakir disana.
Ardhaniel merogoh sakunya, mengambil remote mobil dan membuka pintu. Ardhaniel membukakan pintu untuk Indah, mengulurkan tangannya agar Indah gampang naik ke mobil. Pasalnya, mobil Ardhaniel sedikit tinggi dan indah memakai rok yang cukup pendek. Setelah Indah aman, Ardhaniel menutup pintu mobil. Dan berjalan menuju pintu kemudi.
Tak lama, mobil hitam milik Ardhaniel berjalan meninggalkan pakiran kantor Indah. Berjalan menuju salah satu restoran yang sudah Ardhaniel pesan sebelum nya, selama perjalanan tak ada pembicaraan di antara keduanya. Indah terus memerhatikan sesosok pria yang saat ini sedang bersama nya.
Ardhaniel nampak rapi, tampan nan gagah. Dengan kemeja berwarna abu abu yang ia kenakan itu, rambut yang tertata rapi serta harum wangi dari tubuh Ardhaniel membuat siapapun akan nyaman di dekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐀𝐍𝐉𝐈 𝐒𝐀𝐌𝐔𝐃𝐑𝐀 [ 𝙀𝙉𝘿 ]
Подростковая литература⚠️ B X G ⚠️ Oniel x Indah ---------------- " Awakmu wes janji, kudu di tepati. Janji seng uwes di gawe, ora oleh di ingkar " " iyo, tak tepati. Hanging nek anakmu karo anakku uwes umur dua puluh tahun " ---------------- Penasaran kelanjutanny...