06.

3.4K 427 3
                                    

Sugeng rawuh...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






HIRUK PIRUK keramaian ibu kota provinsi Jawa Timur terpampang nyata di depan mata. Suara klakson mobil dan motor saling bersautan, udara memanas bercampur dengan polusi udara. Di bawah terik matahari ini, Letnan Dua Ardhaniel Samudra Lakeswara berada di bawah nya. Memantau para bawahan nya yang tengah melakukan latihan. Ardhaniel, tampak gagah nan berwibawa dengan seragam dinas harian Angkatan Laut, di lengkapi dengan brevet, pangkat dan lainnya.

Ardhaniel, baru lulus kemarin. Namun, ia melaksanakan pekerjaan hari pertama nya dengan lancar. Ardhan melihat jam yang melingkar di tangan kanannya.

" Pimpinan saya ambil alih, semuanya! Berhenti grak! " Seru Ardhaniel dengan suara lantang nya.

" Latihan hari ini telah cukup, silahkan beristirahat. Mengerti!? " Ujar Ardhaniel.

" SIAP, MENGERTI KOMANDAN! " Jawab para bawahan Ardhaniel dengan lantang.

Kemudian, para pasukan prajurit Angkatan Laut memberikan hormat kepada Ardhaniel yang jelas memiliki pangkat lebih tinggi dari mereka. Ardhan membalas hormat, selepas itu satu persatu prajurit tersebut meninggalkan lapangan latihan.

Ardhaniel berjalan menuju departemen Angkatan Laut yang tidak lain kantor nya sendiri. Ia masuk dan menerima sapaan dari beberapa teman temannya.

" Makan siang, dimana? " Tanya Arzean sembari menghampiri sahabat nya itu.

" Aku makan siang di restoran depan bersama ayahku, kata nya ada yang ingin dia bicarakan " Jawab Ardhaniel.

" Baiklah, Ardhaniel. Jika begitu, aku duluan " Pamit Arzean.

" Iya, hati hati " Jawab Ardhaniel.

Kemudian, Ardhan mengambil kunci motor dinas Angkatan Laut miliknya tersebut. Lalu, ia menaiki nya dan berjalan menuju restoran yang telah di janjikan sang ayah. Tak butuh waktu lama, ia dengan motor berwarna biru dongker tersebut telah sampai di parkiran restoran. Ardhaniel langsung masuk, dan pelayan pun mengarahkan Ardhaniel ke meja yang telah di pesan oleh Bayu Lakeswara.




































Jika Ardhaniel Lakeswara telah sampai di restoran, berbeda dengan Bayu Lakeswara. Ia masih di buat bingung nan sibuk gara gara ulah Arvion tadi pagi. Mendadak ke empat ban mobil nya kempes bahkan bocor. Bayu Lakeswara bingung, bagaimana bisa ban mobil nya kempes dan bocor seperti ini, padahal kemarin sore ia pakai tidak seperti ini.

" Bagaimana? Apakah bisa di perbaiki? " Tanya Bayu Lakeswara kepada salah satu supirnya.

" Bisa, Ndoro. Hanya saja, harus membeli ban baru terlebih dahulu " Jawab Supir tersebut.

Bayu Lakeswara berdecak kesal.

" Pakailah mobil ku, mas. Aku takut Samudra sudah menunggu mu disana " Ucap Anindhita.

𝐉𝐀𝐍𝐉𝐈 𝐒𝐀𝐌𝐔𝐃𝐑𝐀 [ 𝙀𝙉𝘿 ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang