⚠️ B X G ⚠️
Oniel x Indah
----------------
" Awakmu wes janji, kudu di tepati. Janji seng uwes di gawe, ora oleh di ingkar "
" iyo, tak tepati. Hanging nek anakmu karo anakku uwes umur dua puluh tahun "
----------------
Penasaran kelanjutanny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SELURUH rangkaian acara pernikahan Arsean Lakeswara dengan Gracia telah selesai dan terlaksana. Kini, Gracia telah resmi menjadi menantu pertama di keluarga Lakeswara, dan kedua nya kini telah membina rumah tangga mereka bersama. Hari hari kembali berjalan seperti biasa, seluruh anggota keluarga yang mengambil cuti telah kembali masuk bekerja.
Seperti Ardhaniel Samudra Lakeswara, pagi - pagi buta tadi. Ia telah siap memakai seragam angkatan lautnya dan kembali bekerja. Dengan gagah dan berwibawa Ardhaniel jalan menuju parkiran mobil dengan serangam dinas harian Angkatan Laut lengkap, Ardhaniel menekan remote mobilnya dan menjalankan mobil nya meninggalkan Armada, tempat bekerja nya.
Mobil empat kali empat, bermerek pajero dengan berwarna hitam doff. Berhasil terpakir sempurna di perkarangan rumah keluarga Bhamakerti, kedatangan mobil Ardhaniel menyita perhatian para keluarga besar Bhamakerti yang sedang berkumpul di rumah keluarga kecil Damar Bhamakerti.
Mesin mobil di matikan, pintu mobil terbuka. Ardhaniel keluar dari mobil tanpa mengenakan jaket untuk menutupi pangkat dan segala brevet nya. Pintu mobil tertutup, Ardhaniel tersenyum tatkala melihat Damar dan Ayu Lestari Bhamakerti tengah berdiri di teras rumah.
Ardhaniel berjalan dengan gagah ke arah mereka, usai sampai di hadapan kedua orang tua Indah. Ardhaniel mengambil tangan orang tua Indah, dan ia salimi.
Damar tersenyum, mengusap punggung kekar putra terakhir Lakeswara tersebut dengan bangga, " Ingin menjemput Indah, nak? " Tanya Damar.
" Iya, pakde. Ingin menjemput Indah " Jawab Ardhaniel.
Dengan berlari kecil, Indah datang dari arah dalam rumah. Ia tersenyum, " Sudah lama? " Tanya Indah.
" Belum, aku baru saja sampai " Jawab Ardhaniel.
Indah mengangguk, kemudian ia berpamitan kepada kedua orang tuanya dan keluarga besar nya.
" Hey! tunggu dulu! Setahuku Arvion seorang pengusaha sejak kapan ia menjadi tentara Angkatan Laut? " Ujar Paman Indah.
" Maafkan aku, aku menghabiskan waktu ku di luar negeri. Aku tidak tahu apa apa " Lanjut Paman Indah.
Ardhaniel tersenyum, " Saya bukan Arvion, Paman. Saya Ardhaniel, adek Arvion " Jawab Ardhaniel.
" Lalu, mengapa kau yang menjemput keponakan ku? bukankah Indah akan di nikahkan dengan Arvion? Apa kau ingin mencoba merebutnya? " Tanya Paman Indah dengan nada yang sedikit ia naikkan.
Ardhaniel merasakan tangan Indah yang meremas kuat lengan nya, Ardhaniel tersenyum. Memberikan usapan lembut kepada tangan Indah.
" Apakah anda rela, jika keponakan anda menikah dengan sesosok pembunuh? Jika anda tidak tahu apa - apa, silahkan cari di internet. Saya bisa menggunakan kekuasaan saya, jika anda menuduh saya yang tidak - tidak " Tegas Ardhaniel.