ARTHUR LEWYIN POV :
"Arthur Leywin, putra Reynold dan Alice Leywin. Dewan telah memutuskan bahwa, karena tindakan kekerasan berlebihan yang di lakukan baru-baru ini dan keadaan yang tidak meyakinkan yang terlibat, inti 'Mana' mu akan ditahan, gelar sebagai penyihir akan dicabut, dan akan dipenjara sampai keputusan lebih lanjut. "
"...berlaku segera."
Diikuti oleh kata-kata yang keluar dari mulut 'Lance' wanita itu, ada tiga reaksi berbeda dari orang-orang di sekitarku. Reaksi pertama dibuat oleh orang-orang yang merasa tidak tahu apa-apa. Mereka menatapku dengan tatapan bingung, mengamati penampilanku saat mereka mencoba mencocokkanku dengan dekrit yang telah dibacakan oleh 'Lance' wanita:
Keadaan yang tidak meyakinkan.
Kekerasan yang berlebihan.
Aku bisa merasakan skeptisisme hati-hati mereka saat mereka diam-diam mencoba mencari tahu bagaimana seorang anak laki-laki, yang baru berusia remaja, bisa menyebabkan Dewan sendiri yang mengeluarkan putusan, bukan gubernur kota.
Reaksi kedua dibuat oleh wajah-wajah bodoh dari penonton yang menerima semuanya. Mereka yang secara membabi buta memuja Dewan serta segala bentuk otoritas yang lebih tinggi. Mereka menganggap kata-kata yang tertulis di artefak komunikasi sebagai kebenaran Tuhan dan menatapku dengan mata penuh kutukan. Bisikan mereka bahkan bisa terdengar dari tempatku berdiri saat mata mereka menyipit dan menatap dengan pandangan menghina, percaya bahwa akulah yang bertanggung jawab atas semua yang terjadi di dalam akademi.
Reaksi ketiga adalah reaksi yang ku pikir hanya akan ku terima dari keluarga ku. Tidak. Yang mengejutkan ku, para siswa dan dosen yang terlibat dalam insiden tersebut—mereka yang masih mempunyai kekuatan untuk berbicara—semuanya berteriak memprotes. Karena keluargaku yang paling dekat, aku bisa mendengar mereka dengan sangat jelas.
"Penahanan... Yang Mulia, pasti ada kesalahan," ibuku bersuara dari balik pagar.
"Ya, aku yakin semua ini ada penjelasannya. Anakku tidak akan pernah... pasti ada penjelasan untuk semua ini," ayahku menambahkan, karena tahu betul apa yang mampu kulakukan.
Ada protes lain: beberapa dari siswa yang ku kenal serta dari mereka yang sekadar menyatakan kebenaran; semuanya diabaikan oleh 'Lance' wanita.
"Ini tidak masuk akal! Beraninya kau menghukum orang yang berbuat baik. Jika bukan karena Arthur, para 'Lance' tidak akan punya siapa pun yang tersisa untuk diselamatkan!" Aku menoleh ke arah sumber suara. Yang mengejutkan ku, itu adalah Kathlyn Glayder. Dia berjalan ke arahku dengan amarah yang tak terkendali di matanya; sebuah ekspresi yang belum pernah kulihat atau kuduga darinya.
"Aku akan memastikan ibu dan ayahku segera membatalkan keputusan ini—"
"Ayah dan ibumu adalah orang-orang, yang bersama dengan Raja dan Ratu Greysunder, yang mendukung keputusan ini," 'Lance' wanita itu segera menyela. Meskipun kata-katanya penuh hormat, ekspresi dan nadanya hanya bisa digambarkan sebagai sikap acuh tak acuh dan kasar.
Sebelum Kathlyn bisa mendekat, kakaknya menahannya. Aku tidak bisa mendengar apa yang dia katakan padanya tapi sang putri akhirnya mengalah, wajahnya masih merah dan tubuhnya gemetar.
Aku tahu betapapun kerasnya aku mencoba berunding dengan 'Lance' wanita itu, dia tidak mau mendengarkan. Membiarkanku pergi bukanlah keputusan yang dapat dia ambil.
"Bolehkah aku berbicara dengan keluargaku untuk terakhir kalinya sebelum kau mengantarku?" tanyaku, suaraku terdengar lebih cemberut daripada yang kuharapkan.
Setelah menerima anggukan singkat dari 'Lance' wanita, aku berjalan kembali ke tempat orang tuaku bersandar di pagar. Selama beberapa detik, kami hanya saling menatap, tidak tahu bagaimana memulainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beginning After the End
FantasíaKing Grey memiliki kekuatan, kekayaan, dan pamor yang tak tertandingi di dunia yang dikuasai oleh kemampuan bela diri. Namun, kesepian berada di belakang mereka yang memiliki kekuatan besar. Di bawah eksterior glamor dari seorang raja yang kuat, ber...