Sensasi dingin yang tak terlukiskan meledak dari dalam inti 'Mana' ku saat aku mengaktifkan Realmheart. Cairan es mengalir melalui pembuluh darah, dengan putus asa mencari jalan keluar dari tubuhku. Aku melihat rune emas mulai terbentuk di lenganku, bersinar panas di kulit yang dingin saat penglihatanku mulai beraksen.
"Aku hanya bisa melihat sekilas seperti apa rune mu sebelumnya, tapi itu benar-benar menarik," gumam Myre saat dia mempelajari ku.
Tetap duduk dan tidak bergerak saat pengasuh ku terus memeriksa ukiran di tubuh ku, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak terpesona dengan apa yang ku alami. Ini adalah pertama kalinya aku benar-benar mengambil langkah mundur untuk mempelajari perubahan dalam persepsi ku saat menggunakan Realmheart; menyaksikan partikel-partikel yang berbeda bergerak seolah-olah masing-masing mengandung kecerdasan dan tujuan dalam pikiran membuat ku menyadari mengapa sihir lebih tepat digambarkan sebagai "manipulasi 'Mana'" di dunia ini.
Menguji firasat yang ada di benak, aku menghendaki bara api kecil muncul di ujung jari ku. Benar saja, partikel merah di sekeliling ku mulai bereaksi saat aku menyulap api. Meskipun yang ku gunakan adalah 'Mana' yang dimurnikan dari inti ku, namun ada respon yang pasti terhadap partikel-partikel di sekitar jari ku. Aku melakukan ini dengan menggunakan mantra dari elemen yang berbeda untuk melihat respon pada partikel, tapi tidak peduli apa yang kulakukan, hanya bintik-bintik ungu yang tidak berubah.
"Bersenang-senang, kan?" Asura itu juga masih dalam bentuk Realmheart-nya. Mata ungunya yang lembut mengintip ke arahku saat ujung bibirnya melengkung ke atas dengan geli.
"Bagaimana mungkin aku tidak pernah menyadari hal ini?" Aku bertanya, lebih pada diri sendiri daripada padanya.
"Dapat dimengerti jika kau menganggap bahwa bentuk ini adalah suatu kekuatan daripada sarana untuk mengamati dan mempelajari apa yang biasanya tidak dapat dirasakan." Melepaskan lenganku yang telah dia periksa, Myre mundur beberapa langkah. "Aku tidak begitu yakin berapa lama kau bisa bertahan dalam bentuk ini sekarang setelah kau menembus tahap di mana kau bisa merasakan Aether, tapi ada beberapa hal yang aku ingin kau lihat sebelum kau melepaskan Realmheart."
Asura itu mengangkat tangan di depannya agar aku bisa melihat, matanya menyipit penuh konsentrasi. Tiba-tiba, partikel ungu di sekitar kami yang menolak untuk menuruti kehendakku perlahan-lahan mulai melayang ke arah Myre. Pergerakan setiap secercah kecil warna ungu tampak berbeda satu sama lain. Daripada memanipulasi 'Mana', itu tampak lebih seperti sang Asura yang menggiring pasukan kunang-kunang kecil ke arah tangannya.
"Seperti yang ku sebutkan sebelumnya, Aether berperilaku secara fundamental berbeda dari 'Mana'. Kau hanya akan menemui kegagalan jika mencoba memanipulasi Aether seperti yang telah kau lakukan dengan 'Mana'. Izinkan aku mengulangi poin ku dengan analogi secangkir air karena itu telah bekerja dengan sangat baik bagi kami sampai sekarang. Kau dapat minum, berkumur, dan memuntahkan air selama tahu caranya, tapi kau akan menjadi orang yang bodoh jika kau mencoba hal yang sama dengan cangkir. Aether ada di sekeliling kita, namun itu adalah batas yang membatasi kita pada batasan yang kau dan aku miliki," dia menjelaskan saat partikel-partikel Aether mulai melayang-layang di sekitar tangan yang dia pegang hingga seluruhnya terbungkus. "Vivum, pengaruh atas semua komponen yang hidup. Ini adalah kekuatan yang aku gunakan untuk menyatukan kembali kaki mu yang hancur."
Kabut perak yang ditembakkan Myre padaku dalam demonstrasi sebelumnya terlihat seperti awan ungu yang mengelilingi tangannya saat aku berada di Realmheart. Namun, ketika dia melepaskan pengaruhnya terhadap Aether, partikel-partikel kecil itu menyebar kembali ke tempat asalnya.
"Aku lihat Aether berkumpul di tangan mu, tapi bagaimana bentuknya menjadi Vivum? Bagaimana itu bisa menyembuhkan kakiku?" Sejuta pertanyaan lain mengalir di kepala ku. Di satu sisi, dapat menyaksikan dan merasakan tontonan ini benar-benar merupakan keberuntungan, tapi melihat hal ini membuat ku frustrasi karena kurangnya pemahaman ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beginning After the End
FantasiaKing Grey memiliki kekuatan, kekayaan, dan pamor yang tak tertandingi di dunia yang dikuasai oleh kemampuan bela diri. Namun, kesepian berada di belakang mereka yang memiliki kekuatan besar. Di bawah eksterior glamor dari seorang raja yang kuat, ber...