BAB 1

12.2K 510 16
                                    

"Bella, kau baik baik saja?” Charlie memasuki ruangan rumah sakit.

“kau dan aku akan bicara, kau baik-baik saja?” Charlie menunjuk Tyler yang telah menabrak bella.

“aku baik-baik saja, ayah, tenang”.Bella mencoba menenangkan ayahnya Charlie.

“maafkan aku Bella, aku sudah coba hentikan”.

“aku tahu,tak apa”jawab Bella dengan santai.

“tidak, aku yakin ini tidak baik”. Jawab Charlie dengan tegas.

“ayah, ini bukan salahnya”.

“kau bisa terbunuh, kau mengerti itu?”. Charlie terdengar khawatir.

“ya.tapi aku tidak terbunuh, jadi…”. Bella mencoba menjelaskan.

“kau dapat memberikan SIM mu ciuman selamat tinggal” ucap Charlie kepada Tyler.

Azalea malam ini tengah asyik menonton film Twilight saga untuk kesekian kalinya, ia tak pernah merasa bosan, azalea menganggap film Twilight saga adalah film favoritnya sepanjang waktu, film yang diadaptasi dari novel karya Stephenie  meyer ini sangat membiusnya, Azalea sampai membeli novel Twilight.

Sang Kakak lah yang selalu merecokinya untuk menonton film Twilight bersamanya setiap malam minggu, ia awalnya tak tertarik sama sekali. Akan tetapi saat adegan dimana Bella Swan hampir tertabrak mobil dan diselamatkan oleh Edward Cullen, ia mulai tertarik menontonnya.

Kemudian adegan berlanjut saat seorang dokter tampan memasuki ruangan yang akan memeriksa Bella Swan sang tokoh utama wanita.

Azalea sepertinya tak dapat mengalihkan pandangan nya dari televisi, ia terpaku dan terpesona pada sosok yang ia yakini sebagai orang yang akan memeriksa keadaan Bella, ia benar-benar jatuh cinta dengan tokoh Carlisle Cullen ayah dari Edward Cullen.

Seperti saat ini ia tengah menonton film Twilight untuk kesekian kalinya hanya untuk melihat Carlisle Cullen, tokoh favoritnya, sepertinya jika Azalea adalah karakter kartun, mungkin saja mata nya sudah memancarkan aura pink love begitu matanya pertama kali melihat Carlisle.

Azalea memfokuskan pandangan nya kedepan televisi yang ada di hadapan nya, inilah adegan favoritnya saat pertama kali Carlisle Cullen muncul kedalam layar.

kudengar anak kepala polisi masuk rumah sakit”. Ucap Carlisle Cullen Dokter tampan yang memasuki ruangan.

“Dr.Cullen”. Sapa Charlie.

“Charlie”. Sahut Carlisle Cullen

“kutangani ini Jackie, Isabella, baiklah bella. Tampaknya ini cukup mengejutkan. Bagaimana perasaanmu?”tanya Dr. Cullen.

Begitulah yang terjadi pada Azalea, ia tak bisa menahan pekikan nya saat melihat Carlisle Cullen muncul dilayar televisi di depan nya. Menatap televisi di depannya penuh dengan rasa kagum.

Carlisle Cullen ayah dari Edward Cullen begitu mempesona pikirnya, suaranya yang dalam tapi lembut rasanya ia terbuai ke alam mimpi, Azalea ini memang agak sedikit berlebihan jika menyangkut Carlisle Cullen.

“Andai aja Carlisle Cullen itu nyata, terus jadi suami gue, ikhlas banget dah. Nemu yang modelan kayak bapaknya Edward dimana sih. Hot daddy banget. Esme Cullen beruntung banget punya suami Carlise Cullen”. Azalea hanya bisa menerawang memikirkan Carlisle, lamunan nya tentang Carlisle seperti tak ada habisnya.

Tatapan nya masih tertuju pada layar  televisi, mengagumi Dr. Cullen ayah dari Edward Cullen tersebut.

Tidak seperti kakaknya Lana yang mendukung hubungan antara Edward Cullen dan Bella Swan, tidak juga Bella Swan dan Jacob Black.

Tapi perlu digaris bawahi Azalea adalah tim Dr. Cullen, ia adalah penggemar Carlisle Cullen tentu saja, Ayah Edward itu begitu memikatnya.

Menonton Twilight sendiri membuat Azalea sedikit kesepian. Azalea hanya tinggal dirumah nya seorang diri, kakaknya Lana sedang berada di luar kota karena pekerjaan nya, begitupun ayah dan ibunya, mereka berada diluar kota sedang mengurus bisnisnya.

Azalea membaringkan tubuhnya yang terasa pegal dikasur empuknya. Berbaring dikamarnya, suasana hening begitu terasa memenuhi kamarnya.

Pandangan nya tertuju pada dinding kamarnya yang terpampang poster-poster karakter Twilight dan tentu saja yang paling istimewa dari semuanya adalah poster Carlisle Cullen dengan rambut emasnya Azalea rasanya ingin mengelus rambut itu, apakah rasanya akan lembut atau kasar. pujaan hatinya, tokoh favoritnya.

Azalea bergidig geli dengan pikirannya.

“Baiklah suami ku yang tampan selamat malam, sampai bertemu di alam mimpi”. Azalea terkikik geli dan malu dengan pikirannya sendiri, ia menarik selimutnya, dan mulai terlelap ke alam mimpi. Menantikan hari esok yang akan membawanya menuju petualangan yang menakjubkan.

Carlisle Cullen x OC (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang