Adegan apa lagi selanjutnya, itulah yang dipikirkan nya. Azalea memikirkan kembali adegan-adegan Twilight Newmoon satu persatu, akhir-akhir ini Bella selalu membahayakan dirinya kembali. Azalea selalu mengawasinya.
Jujur saja adegan yang membekas dibenak nya adalah adegan ketika Edward mencoba mengekspos dirinya sebagai vampire dan memohon volturi untuk membunuhnya. Karena mengira Bella sudah mati?. Pasti itu melintas di penglihatan Alice. Apakah ia akan mencegahnya atau membiarkan nya saja. Pemikiran tentang Coven Volturi membuat Azalea menggigil.
Lagipula ia tak akan bertemu dengan Volturi bukan, jangan sampai ia bertemu dengan Aro pemimpin dari Volturi Coven, pemikiran itu membuatnya merinding.
Azalea memakan kembali camilan ditangan nya sesekali memberi makan anak kucing nya Bubu.
“Gak ada misi lagi bu?...”. Tanyanya pada sang anak kucing, mungkin saja ia akan mendapatkan misi untuk menyelamatkan Bella kembali, jika menyangkut Bella, Azalea selalu dalam bahaya. Mungkin sekarang genre hidupnya penuh dengan petualangan.
“Tidak ada nona”. Bubu hanya menggeleng menjawab pertanyaan nona nya, ia hanya bersantai menikmati camilan nya seperti sang majikan.
Azalea mengangguk mengerti, sesekali ia melirik ponsel nya yang tidak bisa menyala kembali, ahh ia lupa belum menghubungi Carlisle, ia pasti khawatir. Ponsel nya benar-benar tidak bisa diselamatkan, Riley benar-benar menjengkelkan.
“Terus gimana caranya gue hubungi Carlisle kalau begini…gue takut kalau Riley beneran nekat deketin gue..”.
Azalea kembali membayangkan Riley dengan sikap anehnya, mengapa karakter Riley menjadi menakutkan. Bukan nya ia terlalu percaya diri, tapi Bella juga merasakan hal yang sama seperti dirinya.
“500 poin untuk ponsel baru nona”. Bubu kembali menawarkan nya kembali. Tapi mengapa Azalea tak bisa mendapatkan diskon atau pengurangan harga.
“Kurangi jadi 400 poin…”. Azalea memulai negosiasi dengan anak kucing nya.
“Maaf nona, 500 poin atau tidak sama sekali”. Balasnya tanpa bisa ditolak. Azalea hanya memutar matanya dengan malas, menatap anak kucing nya.
Azalea mengalihkan pandangan nya pada jendela kamarnya, dan mendapati Bella yang tengah berjalan menuju hutan dengan ransel di punggung nya, mau kemana dia pikirnya. Ia terkesiap saat sebuah ingatan melintas dibenaknya, ia tanpa meraih Bubu berlari dari rumahnya dengan hanya memakai sandal berbulunya, sudah ia katakan bukan, terkadang Bella harus diawasi, jika tak ingin ada hal yang tak di inginkan terjadi.
Ia berlari mengikuti Bella, nafasnya terengah-engah, jangan sampai ia kehilangan jejak Bella.
Azalea bisa melihat Bella berdiri di tengah lapangan, dengan rimbun nya pepohonan hutan, hahhh adegan ini benar-benar terjadi. Ia harus segera membawa Bella pergi dari sini secepatnya.
“Bella!..”.Teriak Azalea memanggil Bella, Bella segera mengalihkan pandangan nya pada sahabatnya yang kini berdiri terengah-engah di depan nya, ia tampak bingung menatap Azalea, apakah Azalea mengikutinya.
“Bella apa yang kau lakukan, kau tidak boleh berada disini kita harus segera pergi sebelum Lau—“. Langkah Azalea terhenti saat ia merasa tak ada harapan untuk kabur, ia memandang sosok di depan nya dengan waspada. Tangan nya mengerat menarik lengan Bella untuk tetap berada disisinya.
“Bella dan Bunga kecil yang cantik…”. Suara seseorang dihadapan nya membuat ia kembali mengeratkan pegangan nya pada tangan Bella.
“Laurent…”. Bella mulai membuka suaranya, ia kemudian mengalihkan pandangan nya pada Azalea. Ia sedikit meremas tangan Azalea,Azalea tau ia sedikit cemas. Apakah Azalea baru saja memperingatinya.
“Aku tak menduga bertemu dengan kalian berdua disini, aku pergi mengunjungi keluarga Cullens, Tapi rumah mereka kosong..Aku terkejut mereka meninggalkan kalian, terlebih Bunga Cantik nya yang berharga...Carlisle meninggalkanmu”. Sahut Laurent, pandangan nya menatap Azalea dengan sinar ketertarikan dimatanya yang merah.
Azalea sedikit mundur selangkah dan menarik Bella, saat Laurent semakin mendekat.”Dan Kau…”. Ucap Laurent, pandangan nya kini beralih pada Bella.
“Bukankah kau seperti peliaraan bagi mereka?”.
“Ya kau bisa bilang begitu…”. Bella menjawab, sedikit menganggukan kepalanya. Azalea menatap tak terima apa yang dikatakan Laurent pada Bella.
“Apa keluarga Cullens sering berkunjung?”. Laurent kembali bertanya, apa yang harus ia lakukan. Azalea tau Bella akan menjawab nya, karena bayangan Edward selalu muncul saat Bella dalam bahaya. Hahhh tapi Azalea tak bisa melihatnya. Azalea masih mendengarkan percakapan antara Laurent dan Bella, sesekali Laurent menatapnya dengan penuh minat, membuat tingkat kecemasan nya menjadi buruk.
“Tapi keluarga Cullens tak disinikan…”. Laurent kembali berucap.
“Kenapa kau disini…”. Tanya Azalea menatap Laurent, ia sedikit menarik Bella kebelakang punggung nya.
“Aku datang atas permintaan Victoria..dia memintaku melihat apakah kau masih dibawah perlindungan keluarga Cullens, Victoria merasa dendamnya terbalaskan dengan membunuh pasangan Edward, karena Edward telah membunuh pacarnya. Nyawa dibalas nyawa”.
“Edward akan tau siapa yang melakukan nya, dan dia akan mengejarmu..”. Ancam Bella.
“Yah..dan dia pasti akan menghabisimu..”.Balas Azalea dengan sengit, jujur saja hatinya merasa tak tenang disaat situasi seperti ini.
“Kurasa tidak…seberapa besar arti dirimu baginya jika dia meninggalkanmu tanpa perlindungan? Terlebih denganmu bunga kecil yang cantik..apakah mereka sudah tak peduli lagi denganmu”. Laurent mulai memanasinya, tatapan nya terarah pada Azalea dan mulai menelitinya dengan lekat.
“Victoria takan senang jika aku membunuhmu, tapi aku tak tahan kau begitu menggiurakan…”. Lanjutnya kemudian menatap Bella dengan rasa hausnya.
Tatapan Laurent pada Bella membuat Azalea semakin waspada, ia mencoba memegangi Bella disisinya, raut wajah Bella terlihat ketakutan. Laurent menatap mereka berdua dengan penuh minat.
“Bagaimana jika aku menawarkan sesuatu padamu…”. Ucap Laurent, seringainya yang licik masih terpasang.
Laurent mulai melangkah kearahnya, membuat Azalea sedikit memundurkan langkahnya, begitupun Bella.“Serahkan Bella padaku, dan Kau…aku akan membebaskanmu, bagaimana…apa kau setuju bunga kecil..”.
“Tidak!”. Tegasnya, walau suaranya terdengar bergetar karena cemas.
Seolah semuanya berjalan dengan cepat, Laurent kini sudah berada dihadapan nya. tangan nya mencoba meraih Azalea sampai sebuah geraman mulai terdengar ditelinganya. Geraman besar dari arah rimbun nya pepohonan, Sosok serigala besar, Azalea yakin itu bukan hanya serigala biasa.
Serigala besar berbulu hitam yang kini mengeram pada Laurent terlihat menggerikan, gigi-giginya yang tajam membuat Azalea bergidig dengan ngeri.
Di ikuti gerombolan serigala dibelakang nya. Azalea yakin serigala besar berbulu hitam itu adalah pemimpin nya.
Laurent terlihat ketakutan dan tak percaya melihat serigala-serigala didepan nya, ia bergegas untuk berlari dengan kecepatan vampire nya, membuat gerombolan-gerombolan serigala dengan cepat mengejarnya.
Azalea bisa melihat sosok serigala coklat yang menatap Bella, itu Jacob Black. Azalea yakin itu dirinya, ia tak menyangka menyaksikan adegan ini.
Kemudian Sosok serigala besar berbulu hitam legam menarik atensinya, untuk sesaat pandangan mereka beradu. menatapnya dengan lekat, Azalea melihat mata itu. serigala itu terlihat familiar dimatanya. Kesadaran menghantamnya, seakan kembali dari rasa terkejutnya dari serigala hitam yang kini di hadapannya. Bella menarik tangan nya untuk berlari meninggalkan hutan secepatnya.
Sam Uley, serigala hitam yang mengkhawatirkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Carlisle Cullen x OC (Fanfiction)
FanfictionAzalea tak pernah menyangka kecintaan nya pada Carlisle Cullen karakter dari Twilight Saga akan mengantarkan nya pada hal baru yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Dibandingkan Edward Cullen sang tokoh utama, Azalea begitu terpikat pada karakter...