BAB 20

3.7K 282 2
                                    

Jantung nya berdebar dengan cepat, mengirimkan rasa tegang dibawah kulitnya. Apa yang harus ia lakukan. Azalea merasa seperti telah melakukan sebuah tindakan kriminal, ia melihat kembali paket yang berada ditangan nya dengan gemetar, membaca setiap kata yang tertera di paketnya dengan jelas dan mencerna nya dengan otak nya.

Ia bergegas menuju kamarnya dengan cepat, memastikan untuk membuka paket yang ia terima dengan lebih sedikit privasi. Apakah ia harus membuka nya atau tidak.

Ia membiarkan paket yang ia terima tergeletak begitu saja di atas kasurnya. Ia menatap paket yang ada di hadapan nya dengan intens seolah akan ada sesuatu yang akan keluar dari kotak.

Azalea mulai mencoba untuk berpikir kembali. Siapa kira-kira orang yang mengirimkan paket misterius ini. Apakah Bubu anak kucingnya?. Bahkan bubu hanya seekor kucing, yah kucing jadi jadian. Bisa saja bubu yang mengirimkan nya. tapi bagaimana bisa?.

Dengan rasa penasaran yang tinggi, ia mencoba memberanikan diri untuk membuka paket itu. Ia mulai membuka dengan gunting ditangan nya.

Azalea dibuat terdiam dengan isi dari paket yang diterima nya, sebuah kertas seperti berbentuk tiket pada umumnya terlihat seperti voucher pikirnya. Ia mulai melihat dengan seksama tiket yang ia pegang, kertas nya terlihat agak kusam dan terlihat vintage.

Ia mulai membaca tulisan yang ada pada sepotong kertas yang ia pegang, ‘Twilight Ticket’ . Kemudian ia melihat tulisan yang ada pada ujung nya, terdapat kata ‘VIP’ dan sebuah kalimat ‘Sobek disini jika ingin menggunakan perpanjangan tiket’. Persaan aneh mulai melingkupi hatinya.

Apakah itu berarti Azalea bisa kembali menjelajahi dunia Twilight dan bertemu dengan Carlisle kembali?. Apakah ini sebuah kesempatan untuknya. Azalea mulai melihat kembali barang apa saja yang ada pada paket yang ia terima selain sepotong tiket yang terlihat vintage. Sebuah gelang dengan hiasan berbentuk kucing, ia mulai mengamati gelang yang ia pegang dengan seksama, hiasan pada gelang tersebut mengingatkan nya pada Bubu.

Azalea memakai gelang itu dan berdecak dengan kagum, bagus sekali pikirnya.

“Hei Nona….”.

Sebuah suara yang sangat familiar ditelinga Azalea membuatnya mengerjap penasaran, ia kini melihat bubu yang sudah muncul dihadapan nya. apakah ia sudah gila.

“Bubu….?”. Tanya Azalea untuk memastikan.

Ini Bubu nona…”. Anak kucing itu kini mulai bersuara kembali, membuat Azalea berdecak tak menyangka, bagaimana anak kucing itu bisa di sini.

“Bubu…! Ini beneran lo kan”. Azalea mendekap anak kucing itu dengan senang, ternyata ini benar-benar Bubu-nya.

“Gimana bisa lo disini bu..”. Lanjutnya pelan, ia mulai menurunkan Bubu ke atas kasurnya.

Tentu bisa Nona, apakah nona ingat misi terakhir yang nona jalankan”. Ucap Bubu,Azalea yang mendengar ucapan bubu mengangguk mengerti, tentu saja ia ingat.

Misi nona bisa dikatakan berhasil walaupun membuat nona kembali terluka…ingat luka sayatan yang nona dapatkan”. Lanjutnya. Azalea mulai bingung, ia bahkan tak mendapatkan luka diperutnya saat ia terbangun di dunia nya. Bubu yang mengerti apa yang nona nya pikirkan mulai bersuara kembali.

Tentu saja nona tak akan menemukan luka sayatn diperut nona…setelah nona kembali ke dunia ini”. Ucap Bubu menyadarkan bubu.

Karena tak ada hubungan antara dunia ini dengan dunia yang  nona jelajahi, nona tentu ingat dengan tiket berwisata saat pertama kali nona muncul di dunia itu, Nona adalah salah satu orang yang terpilih menjelajahi twilight, dan sekarang nona mendapatkan kembali sebuah tiket untuk kembali berwisata di dunia twilight. Itu adalah hadiah yang nona dapatkan saat menyelesaikan misi yang membuat nona kembali ke dunia ini. Ingatlah satu hal, jangan sampai nona terluka kembali dan menghilangkan kesadaran nona. “.  Ucapnya dengan panjang lebar.

Azalea yang mendengar penjelasan bubu masih terdiam, ia ingin menanyakan sesuatu kepada anak kucing nya.

“Jadi ini kayak dunia lain gitu?”. Azalea bertanya dengan penasaran.

“Mungkin semacam itu nona, bisa iya dan bisa tidak. "Jawab bubu santai.

Jika memang seperti itu. Azalea berdecak kagum dengan pemikiran nya sendiri. Ia jadi teringat Novel Harry Potter karya J.K Rowling yang ia baca. Apakah ia bisa mendapatkan tiket wisata Harry Potter. Lupakan lah pemikiran nya.

“Nona…apakah nona ingin menggunakan tiket nona atau tidak?”. Tanya anak kucing itu dengan penasaran, jika nona nya tidak mau.
Tugasnya hanya sampai sini.

Azalea mengangguk dengan antusias. Ia kemudian terdiam kembali.

“Terakhir kali gue di dunia twilight, gue gak sadarkan diri. Terus selanjutnya,apa ada sesuatu yang terjadi..”. Azalea bergumam dengan pelan, yang masih bisa Bubu anak kucing nya dengar.

“Nona akan melihatnya sendiri nanti….jika nona kembali menggunakan tiket yang nona pegang sekarang”. Sahut bubu masih setia menunggu keputusan nona nya.

Azalea mulai kembali mengangguk mengerti mendengar penjelasan anak kucing di depan nya ini.

“Oke…gue siap…1….2….3….”. Azalea mulai merobek ujung tiket itu dengan cepat membuat nya segera kehilangan kesadaran. Hanya meninggalkan debu diudara, menghilang tanpa meninggalkan jejak sedikitpun.


***
“Lah…tu anak kemana, kok gak ada…kebiasaan nih kalau mau maen keluar gak pernah bilang-bilang”. Lana berucap dengan sebal, saat tidak melihat keberadaan adiknya Azalea. kemudian menutup kembali pintu kamar adiknya dengan pelan.

Carlisle Cullen x OC (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang