Azalea tak menyangka bahwa situasinya begitu menjadi rumit karena misi yang harus ia jalankan, misi yang menimbulkan pertengkaran antara dirinya dan Carlisle. Misi yang sangat mudah, tapi tidak mudah untuk hubungannya dan Carlisle.
Ia menghembuskan nafasnya dengan frustasi mengingat kembali bahwa ia kabur dari hadapan Carlisle dan mengurung dirinya di kamar. Sangat tidak dewasa sekali bukan.
Carlisle dengan hati-hati bergerak mendekatinya, ia mulai memegang sisi wajahnya dengan lembut seolah olah jika sedikit saja ia memegang nya terlalu erat ia akan rapuh. Ia dengan mata keemasan nya yang indah menatapnya dengan permohonan tegas. Kalimat itu Azalea dengar kembali.
“Tatap mataku dan katakan padaku kau tidak mencintaiku, dengan begitu aku akan meninggalkanmu”.
Sementara Azalea mencoba menghindari tatapan putus asa Carlisle yang kini menunggu jawaban nya, sekuat tenaga ia mengusap air mata di pipinya, situasi ini membuatnya sama putus asa nya dengan Carlisle.
Azalea menggelengkan kepalanya dan dia tidak yakin apakah ia mencoba meyakinkan dirinya atau Carlisle. Azalea membalas tatapan putus asa Carlisle.
“Tolong tinggalkan aku sendiri…”.
Ya begitu saja, ia begitu bodoh dan hanya berlari menuju kamarnya, disinilah dia sekarang. Mencoba merenungi kembali ucapan nya yang ia lontarkan pada Carlisle. Ia kacau, benar-benar kacau.
Bagaimana kelanjutan hubungan nya dengan Carlisle, ah ia menyesal! Jika hubungan nya dengan Carlisle berakhir ia tak bisa membayangkannya dan bagaimana jika Carlisle menyerah menghadapi sikapnya yang keras kepala.
Ia kini merutuki dirinya sendiri. Jika sampai semua itu terjadi karena misi bodoh yang harus ia lakukan, ia tak akan lagi menjalankan misi dari anak kucingnya itu.
Apa yang harus ia lakukan sudah 2 jam lamanya ia mengurung diri dikamarnya, dan Carlisle benar-benar memberinya ruang untuk tidak menyerbunya. Atau apakah Carlisle benar-benar sudah menyerah padanya, apakah Carlisle akhirnya sadar bahwa ia bukanlah pasangan yang sempurna untuknya. Memikirkan nya saja sudah membuatnya mual.
Saat pikiran-pikiran negatif mulai melintasi pikiran nya, dan membuat Azalea menghembuskan nafas nya dengan frustasi, suara ketukan dari pintu kamarnya terdengar.
Azalea malas untuk membuka kan pintu pada siapapun yang kini mengetuk pintunya, jadi ia hanya memandangi lantai dengan bosan.
“Masuklah..”.Ucapnya pelan, tidak mengalihkan pandangan nya sedikitkun dari memandangi lantai kamarnya. Jika saja Bubu anak kucing itu melihatnya sekarang, mungkin ia akan memandangi nona nya dengan prihatin.
“Ini aku..”. Suara yang begitu familiar terdengar olehnya, untuk sesaat ia terpaku dengan begitu dekatnya Carlisle dengan nya, ia terlalu fokus memandangi lantai kamarnya, dan tak menyadari Carlisle yang kini sudah duduk disampingnya.Carlisle duduk dan memberikan jarak untuk membuat istrinya nyaman. Tapi istrinya hanya diam, membuat ia merasa bersalah. Atas apa yang telah ia lakukan.
“Maaf...Aku minta maaf karena telah menyakitimu..”. Carlisle menyatakan penyesalan nya, ia mendekat tetapi tidak mendekat ketika istrinya bergeser sedikit menjauhinya.
Penyesalan dalam nada suaranya membuktikan bahwa ia telah mengacaukan nya. Sorot matanya tampak meredup.
”Apakah kau takut padaku?”. Tanyanya.
“Tidak, aku tidak takut padamu…”. Balas Azalea ia menghembuskan nafasnya dengan berat, sejujurnya ia malu terhadap Carlisle, sikapnya benar-benar tidak dewasa.
“Aku tau kau tidak bermaksud menyakitiku, dan aku tak pernah berpikir sedikitpun bahwa kau melakukan nya, aku hanya…”. Suara nya tercekat, Azalea tak mampu melanjutkan ucapan nya saat Carlisle berhasil mendekatinya dan meraih Azalea kedalam dekapan nya.
Ia tak menyangka Carlisle masih memberinya ruang, Carlisle tak menyerah begitu saja padanya, itu sudah cukup menghangatkan hati Azalea. Ia kini yang merasa bersalah karena begitu egois dan keras kepala.
“Maafkan aku karena telah menyakitimu sayang..Maafkan aku jika caraku dalam menjagamu membuatmu berpikir aku tak percaya padamu, dan jangan pernah berpikir jika aku terbebani olehmu, jika seseorang menyakitimu itu akan sangat menghancurkanku, aku hanya takut kehilanganmu”. Carlisle menjelaskan, permohonan maaf ia bisikan pada istrinya, ia memeluknya dengan erat, seolah takut jika Azalea akan menghilang dari hadapan nya.
Ia masih merasakan rasa bersalah dalam dirinya saat ia mengingat kembali bahwa ia menyakiti istrinya. Atau membuatnya tak nyaman.
Azalea masih terpaku menatap pada mata keemasan yang kini menatapnya, ia sangat mencintai Carlisle seperti Carlisle mencintai dirinya, tetapi pada saat yang sama ia membenci dirinya sendiri. Ia mengatakan pada dirinya sendiri bahwa Carlisle pantas mendapatkan yang lebih baik darinya.
Carlisle begitu sabar menghadapinya, ia tak menyerah begitu saja, ia memperjuangkan nya.Azalea menyentuh sisi wajah Carlisle, Carlisle begitu menikmati sentuhan lembut istrinya yang menyapu wajahnya. Ia memegangi jemari istrinya yang kini menyentuh wajahnya.
“Aku juga ingin minta maaf, aku begitu egois. Maafkan aku…”. Azalea berucap pelan. Tak ada hal lain yang Carlisle inginkan selain istrinya, jadi ia hanya meraihnya dan memeluk kembali istrinya. Untuk mengklaim Azalea sebagai miliknya dan hanya miliknya sendiri.
“Kau tau, aku suka caramu menjagaku, bahkan jika aku sangat keras kepala kau tetap sabar menghadapiku..” Ucap Azalea lembut, ia hanya ingin Carlisle tau bahwa ia sangat beruntung memilikinya di sisinya.“Aku suka menjagamu..”.Carlisle berkata pada dirinya, ia mulai meraih tangan Azalea dan meletakan tangannya diatas tangan istrinya.
“Aku suka kamu yang keras kepala, sayang…”.
Mata Azalea melembut mendengar penuturan Carlisle, ia tersenyum lega menatap Carlisle.
“Kau tau aku hanya menginginkanmu, kan? Tidak ada orang lain yang kuinginkan selain dirimu, Azalea. Kau satu-satunya untukku”. Azalea merasakan tatapan dalam yang diberikan Carlisle padanya. Saat ia membalas tatapan nya dengan penuh kasih. Dia tau bahwa ia akan memberi istrinya apapun di dunia ini, berapapun harganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Carlisle Cullen x OC (Fanfiction)
FanfictionAzalea tak pernah menyangka kecintaan nya pada Carlisle Cullen karakter dari Twilight Saga akan mengantarkan nya pada hal baru yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Dibandingkan Edward Cullen sang tokoh utama, Azalea begitu terpikat pada karakter...