BAB 8

5.1K 440 1
                                    

Azalea merasa saat ini perasaan nya sedih dengan alasan apapun ia tak mengerti, seperti ada sesuatu yang hilang dari dirinya nya saat menatap keluarga Cullen, saat dulu ia menonton film twilight, menyaksikan keluarga vampire vegetarian tersebut, ia tak merasakan perasaan apapun, tapi sekarang, perasaan aneh itu ada.

Apa yang sedang terjadi dengan nya.
mungkin hanya perasaan nya saja, sebaiknya ia cepat masuk ke kelas biologi nya bersama Bella.

Ini dia adegan yang ingin ia lihat, saat Edward Cullen dan Bella Swan duduk bersama di kelas biologi.

“Oh ya nona Swan dan nona Azalea….”. Sapa tuan Molina guru biologi yang ia lihat di film twilight tak begitu ia perhatikan. Fokus azalea kini melihat kearah Edward Cullen yang sedang menutupi hidung nya, saat Bella berdiri dekat dengan kipas, sehingga mungkin aroma Bella tercium dengan jelas.. yess adegan ini terjadi juga dan ia melihatnya di depan matannya. Ia ingin berteriak sekencang mungkin karena kegembiraan.

Sekarang ia duduk di bangku paling belakang, ia ingin mengamati adegan Bella Swan dan Edward Cullen, ia tak begitu memperhatikan penjelasan tuan Molina guru biologinya.

Saat ini perasaan membuncah melihat adegan film twilight di depan nya terpampang dengan nyata, begitu menyenangkan. Batin Azalea senang.

Ia masih memperhatikan Edward Cullen yang mencoba mengendalikan dirinya sampai untuk beberapa saat. Dan Bella yang merasakan ada yang salah dengan dirinya, kemudian tak disangka Bella menoleh kearah nya, untuk menyampaikan bahwa ia merasa tak nyaman.

Dan azalea hanya mengangkat kedua tangan nya dan memberikan acungan jempol. Menyemangati Bella dari jauh. Jika saja kakaknya Lana ada di
dunia ini mungkin ia lebih heboh dari dirinya, karena kakaknya sangat mendukung hubungan Bella Swan dan Edward Cullen.

“Duhh Bella ngapa liat ke belakang segala sih, kan Edward jadi liatin gue”. Azalea hanya bisa tersenyum menanggapi Edward dan Bella.

Sedangkan Edward merasa senang ibunya memberinya senyuman, dan melupakan sedikit aroma gadis yang ada di sampingnya. Aroma ibunya begitu menenangkan.

***
Kini Bella dan Azalea berjalan bersama setelah bel terdengar. Ia menghentikan langkahnya karena melihat Bella juga berhenti dan pandangannya melihat kedepan.

“Passti ada sesuatu yang terbuka, fisika? Biokimia?....”. Ia melihat Edward didepan yang membuat
Bella berhenti, ia ingat adegan ini. Edward menginginkan pindah kelas dikarenakan tak kuat dengan aroma
Bella, tapi mungkin itu tak akan pernah terjadi.

Ia melihat Edward tengah berbincang dengan seorang wanita paruh baya yang juga memberikan jadwalnya saat pagi.

Ia kemudian memandang Bella, Bella pasti berpikir apa yang salah dengan dirinya sendiri. Edward melewati Bella begitu saja, dan menatap kerahnya sekilas dan memberikan tatapan yang sulit diartikan.

“Aku tak tau apa yang salah dengan nya, Lea apa kamu pikir aku aneh?”. Bella bertanya kepada Azalea, saat kini ia masih berjalan ber iringan dengan Bella.

“Maksudmu anak laki-laki yang duduk disampingmu…”. Azalea sedikit berbasa basi.

Bella hanya mengangguk dengan lesu. Ia juga bingung harus memberikan jawaban seperti apa kepada Bella.
Masa iya harus bilang ‘aromamu terlalu menggoda bella’. Bisa-bisa Bella ketakutan.

“Jangan terlalu dipikirkan, kurasa anak laki-laki yang duduk disampingmu hanya sedang tak enak badan saja.”. Ucap Azalea asal. Jawaban nya begitu aneh..ia mencoba menenangkan Bella. Jangan sampai Bella overthinking seperti dirinya.

“Ngomong-ngomong apa kau mau ikut dengan ku dan Charlie makan siang?”. Tanya Bella.

“Maaf sepertinya lain kali mungkin, aku ada sedikit urusan sedikit. Tapi nanti aku akan menghubungimu”. Ucap Azalea ber alasan, sebenarnya ia ingin berjalan-jalan menikmati kota forks dengan bubu, kapan lagi kan berwisata di dunia Twilight, omong-omong tentang bubu, kemana
anak kucing nya.

Totebag yang ia bawa ternyata ketinggalan di kelas sebelumnya. Tidak! kenapa ia ceroboh sekali, ia harus kembali mengambil totebag nya sebelum orang lain menemukan nya dan melihat bubu, ia bahkan membawa anak kucing jadi jadian nya ke sekolah, jangan sampai ada yang tau.

“Hmm baiklah, sampai jumpa. Apa kau yakin tak ingin kutemani?”. Tanya Bella penuh perhatian, ia takut temannya ini diganggu seseorang.

“Yah tenang saja Bella, aku baik-baik saja”. Jawab Azalea, ia kemudian melihat Bella melambaikan
tangan nya sebelum memasuki truk oren nya. Setelah mobil Bella tak terlihat dari pandangan nya, ia kemudian berlari menuju kelas nya, banyak berpasang-pasang menatap nya dengan penasaran, apa yang gadis mungil menawan itu lakukan.

Tidak! ia tak menemukan totebag nya, apa seseorang mengambil tote bag nya. Ia berjalan kembali dengan gelisah mencari-cari totebag nya, sampai ia tiba di tempat parkir sekolah nya, pandangannya tertuju kearah depan, dan menemukan Edward Cullen tengah membawa totebag nya, Tidak! apakah ia harus menghampirinya.

Terlihat juga Keluarga Cullen bersamanya, Alice,Jasper,Rosalie dan juga Emmet tengah berdiri di dekat mobil mereka, bagaimana bisa ia
harus berhadapan dengan mereka, tapi bubu ada di dalam totebag nya, gawat ia harus segera mengambilnya.

Dengan keberanian yang ia paksakan Azalea menghampiri keluarga Cullen, sampai beberapa pasang mata menatap kearah nya, Oh tidak!mereka melihat dan memperhatikannya, tenanglah Azalea jangan bersikap konyol. Batinnya.

Duh gue harus bilang apa”. Batin Azalea panik.

Sementara keluarga Cullen kini tengah menatap ke arahnya, mereka tau apa yang akan ibu nya lakukan, ia akan mengambil totebag yang berisi anak kucing yang tengah Edward bawa.

Pada awalnya keluarga Cullen terkejut saat menemukan tote bag milik ibu mereka yang didalamnya
terdapat seekor anak kucing lucu.

Apakah ini peliharaan ibu mereka, pikirnya. Mereka merasa lucu bahwa ibunya membawa anak kucing didalam totebag dari pada sebuah buku untuk dibawa ke sekolah.

Carlisle harus tau kelakuan istrinya yang lucu ini. Mereka tau bahwa ibunya kini tengah gugup berjalan kearah mereka.

“Permisi, aku melihat totebag ku, aku ingin mengambilnya, apakah kalian menemukan nya?”. Tanya Azalea berbasa basi, pandangan nya menatap totebag nya dengan intens, ia tak kuat rasanya jika memandang keluarga Cullen vampire vegetarian yang ada dihadapan nya ini.

“Ya.. kami menemukan nya di kafetaria, tergeletak begitu saja.”. Jawab Emmet terkikik geli melihat ibunya yang tengah gugup, Azalea mendengar suara kikikan geli memandang kearah Emmet dengan tatapan garang.

Ia salah tak seharusnya ia menertawai ibunya, sepertinya ibunya marah, tapi ia tak bisa menahan suata tawanya. Rosalie yang mengetahui ibu mereka menatap kearah mereka dengan garang, segera ia menyikut Emmet, membuat Emmet menghentikan kikikan gelinya.

Jadi gue ninggalin bubu di kafetaria dong, duh bu maaf gue gak sadar’. Batin Azalea, apakah mereka kini menertawakan nya. ia memandang berani kearah mereka.

“Maafkan Emmet bu…mm- maksudku maaf kan dia..”. Timpal Alice, hampir saja ia mengungkapan identitas ibu nya.

Azalea hanya mengangguk mengerti, ia kemudian menatap Edward dan mengambil totebag nya tapi sebelum itu ia mengucapkan terima kasih kepada mereka.

“Tak apa, hmm terima kasih telah menemukan totebag ku ”. Sahut Azalea cepat.

Sebelum mereka akan mengucapkan kata-kata mereka, ia mendengar suara anak kucing dalam totebag nya.

meonggg”.Bubu muncul diwaktu yang tak tepat, anak kucing itu kini menyembulkan kepala mungil nya dari dalam totebag, membuat pandangan keluarga Cullen menoleh kearah anak kucing yang ada di dalam totebag nya.

Emmet bahkan terbahak tak kuat melihat tingkah lucu ibunya seolah ia ketahuan berbuat nakal dengan membawa anak kucing pergi ke sekolah, Rosalie juga tersenyum menatap ibunya, Jasper dan Alice pun sama, menatap ke arah nya,begitupun Edward.

Azalea rasannya tak punya muka lagi jika berhadapan dengan keluarga Cullen, ia sangat malu, ia kemudian memutuskan kabur dari hadapan mereka, kenapa ia pake acara kabur segala sih. Duh kan malu.

Carlisle Cullen x OC (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang