BAB 34

2.4K 210 1
                                    

Azalea rasanya ingin menangis saja mendapati sosok Riley yang kini berada dihadapan nya, ini tak bisa dibiarkan, ini bukan lagi sebuah pertemuan kebetulan. Riley menguntit nya. dan hal yang menakutkan adalah dia hanya seorang diri tanpa ditemani Bella.

Azalea berencana mengembalikan buku yang ia pinjam dari perpustakaan setempat dan kembali lagi kerumah nya, itulah yang ia rencanakan. Tapi tidak setelah Riley kini berdiri dihadapan nya, yang Riley katakan sebagai pertemuan kebetulan entah untuk keberapa kalinya. Ini tak bisa dibiarkan, ia akan memberitahu Carlisle, ia merasa tak aman.

Azalea mencoba untuk bersikap sopan kembali dan memberikan senyum nya yang terlihat gugup.

“Sebuah kebetulan yang menyenangkan bisa bertemu kembali disini denganmu Lea, Apa yang kau lakukan disini?”. Riley berucap dengan bersemangat menatap Azalea, tatapan itu selalu membuat Azalea resah, benar-benar tak nyaman. Tersirat sesuatu dibalik tatapan nya. Sebuah keinginan. Mata itu menjelajahi dirinya dari atas sampai bawah.

“A-aku baru saja mengembalikan buku pinjaman ku..”. Jawab Azalea gugup, ia masih berdiri dengan canggung dihadapan Riley.

Riley melangkah kan kakinya untuk sedikit dekat dengan dirinya, tapi Azalea segera melangkah mundur perlahan dan hanya berdehem untuk menutupi sedikit rasa takutnya.

Riley menatapnya dengan sumringah.”Benarkah…aku juga baru saja mengembalikan buku ku dan kembali meminjam buku baru..”. Ucapnya terdengar bersemangat dengan sebuah buku yang akan ia pinjam ditangan nya, tatapan Azalea beralih pada sebuah buku yang kini akan dipinjam Riley dan betapa terkejutnya Azalea mendapati buku yang ia kembalikan kini berada ditangan nya.

Riley meminjam buku yang telah Azalea kembalikan. Apa ini benar-benar sebuah kebetulan.

“Itu buku yang bagus…aku sudah meminjamnya, kau suka buku dengan genre romantis?”. Tanya Azalea menatap Riley untuk memecahkan ketegangan disekitarnya.

“Semenjak hari ini aku menyukai genre romantis...Wah itu bagus, kita bisa bertukar pikiran tentang buku ini setelah aku membacanya. Mungkin kita bisa menjadwalkan pertemuan untuk membahas buku ini bersama…”. Sahut Riley.

Dalam mimpimu! seharusnya Azalea tak perlu berbicara, Riley selalu menemukan kesempatan untuk bersama nya. ia bukan nya terlalu percaya diri. Tapi ini benar-benar aneh.

Azalea hanya tersenyum gugup, Riley masih memandangi nya dengan intens, sesekali menatap lama bibirnya. Ia harus menolaknya, Azalea tak ingin berdekatan dengan pemuda didepan nya ini. Suara Bubu anak kucing nya yang mengeong menyelamatkan nya dari Riley.

“Ah..sepertinya aku harus bergegas pergi untuk membeli makanan kucing..aku hampir lupa, kalau begitu senang bertemu denganmu, selamat tingg—“.

“Aku akan mengantarmu..kau tau aku juga berminat untuk mengadopsi anak kucing, mungkin kau bisa memberikan ku sebuah tips merawat anak kucing”. Potong Riley yang kini berdiri disamping nya seolah mencoba menahan nya, jarak diantara dirinya dan Riley begitu dekat sehingga ia bisa merasakan hembusan nafasnya di belakang lehernya.

Azalea seketika kembali mundur selangkah mencoba memberi jarak anatara dirinya dan Riley, sebelum ia akan menegur Riley deringan dari ponsel nya membuat ia melihat kira-kira siapa yang menelpon nya.

Azalea merasa bersyukur saat ia melihat nama kontak yang menghubunginya, Carlisle. tertera nama pujaan hatinya.

“Permisi…pacarku mengubungiku, sepertinya ada sesuatu yang penting..”. Ucap Azalea, sedikit memberi tekanan pada kata ‘pacar’. Ah seharusnya ia bilang ‘suaminya’ agar Riley tau dan sadar diri atas posisinya, tak ada harapan untuk Riley. Azalea harus bersikap tegas.

Carlisle Cullen x OC (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang