"Edward bilang penglihatan nya tak selalu pasti…”. Ucap Bella yang kini menghampiri Jasper dan Alice.
“Ia melihat orang-orang yang sedang melakukan sesuatu, jika mereka merubah pikirannya, penglihatan nya berubah.”. Sahut Jasper.
“Okay, jadi jalan yang diambil James sekarang akan menggiringnya ke studio ballet?”. Ucap Bella yang kini mulai bertanya-tanya.
Kini setelah Jasper dan Alice mendengarkan apa yang telah diucapkan Bella Swan, Mereka mulai menatap Bella.
“Kau pernah ada disana?”.
“Aku mengambil pelajaran itu sewaktu kecil”. Jawab Bella.
Diantara pembicaraan Jasper, Alice dan Bella, suara ponsel Alice terdengar. Membuatnya mengernyitkan dahi dengan bingung. Tertera nama Carlisle dalam panggilan. Apakah sesuatu telah terjadi. Alice mengangkat ponsel nya dengan raut wajah kebingungan, terselip kekhawatiran di wajah nya.
“Carlisle, apa semua baik-baik saja?”. Tanya Alice disebrang telpon, ia menantikan jawaban Carlisle. tapi hanya kesunyian yang ia dengar.
“Carlisle…”. Panggilnya kembali. Alice menunggu jawaban Carlisle.“Kita kehilangan James, dan Azalea…”. Jawab Carlisle disisi lain telpon, suaranya terdengar mencekam di pendengaran Alice.
Edward dan Emmet begitu panik saat mengetahui Azalea tak lagi disekitar mereka. Bahkan Edward dan Emmet yang kini berada di samping Carlisle mereka bisa merasakan gejolak emosinya. James benar-benar akan tamat di tangan Carlisle, jika dia menyentuh Azalea walau sehelai rambut pun.
“Apakah dia membawa ibu…..”. Ucap Alice singkat, sedikit kemarahan muncul dalam dirinya, ia menunggu bagian buruk dari kelanjutan jawaban Carlisle.
“Aku benci harus mengatakan ini, tapi kemungkinan terburuk James sekarang bersama Azalea. Aku bersumpah jika ia berani menyentuh sehelai rambutnya, aku akan benar-benar menghancurkan nya”. Desisnya tajam. Suara Carlisle terdengar seperti racun, disisi lain, keseriusan dalam suaranya adalah sebuah janji. Jika saja ia mencengkram lebih kuat lagi ponsel yang ada di genggaman nya saat ini, mungkin itu sudah hancur.
Kemarahan dalam diri Carlisle sangat bergejolak. Ia bahkan tak bisa memikirkan sedikitpun hal lain. Jika istrinya kembali terluka, ia tak akan memaafkan dirinya sendiri.
“Tidak mungkin, bahkan aku tak mendapat kan penglihatan apapun tentang ibu!”. Seru Alice, penglihatan tentang Azalea seolah terhalangi, kini kekhawatiran melingkupi hatinya. Disisi lain Jasper mendengarkan pembicaraan Alice dan Carlisle sedari awal, kemarahan mulai melingkupi Jasper, ia bersumpah akan mencabik-cabik James jika ia berani menyentuh ibu mereka.
Bahkan Bella, ia sedikit shock mendengar pembicaraan Carlisle dan Jasper. Hatinya menjadi resah dan juga khawatir tentang sahabat nya ini.
***
Azalea mulai mengerjapkan matanya perlahan, kepalanya sedikit pusing. Pandangan nya masih belum jelas melihat sekitar. Kenapa tangan nya terasa gatal dan sedikit nyeri. Ia tersentak saat melihat tangan nya yang sudah diikat,dan kakinya terikat dengan kursi yang kini ia duduki.Apakah ia benar-benar diculik. Ingatan terakhirnya yang ia ingat adalah pertemuannya bersama James, bahkan itu bukan hanya sekedar pertemuan yang kebetulan. Ia kini merutuki kebodohan nya sendiri, mengapa ia pergi seorang diri walau hanya untuk pergi ke toilet, seharusnya ia memberitahu Carlisle. Azalea dan kecerobohannya.
“Apakah bunga kecilku sudah sadar…”. Sebuah suara yang familiar masuk ke pendengaran nya, membuat Azalea mengigil karena kengerian. Ia mendongkak kan kepalanya melihat ke arah suara yang ia dengar. James berdiri di depan nya terlihat begitu mengawasi Azalea, menunggu reaksi apa yang akan ia dapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Carlisle Cullen x OC (Fanfiction)
FanfictionAzalea tak pernah menyangka kecintaan nya pada Carlisle Cullen karakter dari Twilight Saga akan mengantarkan nya pada hal baru yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Dibandingkan Edward Cullen sang tokoh utama, Azalea begitu terpikat pada karakter...