BAB 46

2.3K 192 6
                                    

Terengah-engah, Azalea terbangun dari tempat tidur dengan keringat dingin membasahi seprai dan rambutnya, dia menggerakkan kepalanya ke sisi di mana Carlisle berada, hampir dengan keras meraba-raba tangannya saat bersentuhan dengan sosok Carlisle yang tersentak saat kini pandangannya saling beradu.

Carlisle melihat ke arahnya. Dia terlihat sangat khawatir, dan Azalea merasa sangat sedih karena tidak bisa memberitahunya. Kengerian yang ia alami dalam mimpi terasa begitu nyata. Mulutnya terbuka dan Azalea mencoba berbicara tetapi tidak ada yang keluar.

Mimpi buruk, ketakutan, keluhan, kebencian dan banyak hal lainnya sepenuhnya Azalea rasakan. Carlisle memperhatikan istrinya tertidur, tapi rengekan dan isakan Azalea, membuat Carlisle tersentak.

"Bernafaslah sayang.. Tidak apa-apa itu hanya mimpi, aku disini". Suara lembut Carlisle, membuat Azalea merasa lega karena yang dialaminya hanya sebuah mimpi. Suara Carlisle begitu menenangkan sarafnya.

Carlisle mendengar suara jantung istrinya yang berdetak begitu keras, keringat di alisnya saat istrinya menarik napas gemetar dan mencoba menenangkan diri.

"Aku..tau itu hanya mimpi, tapi rasanya sangat nyata". Azalea memberi tahu, suaranya rendah dan bergemuruh, saat ia menggosokkan tangan basahnya penuh keringat kedalam genggaman Carlisle.

“Aku..aku, di-dia menyakitiku..da-n”. Nafas Azalea tersendat, ia memalingkan  muka sambil menatap kosong kearah depan selain wajah Carlisle. Ia tak bisa menatap Carlisle saat ini.

"Siapa yang menyakitimu, sayang". Kilatan emosi terlintas dimata emasnya, matanya yang menyipit hanya tertuju pada Azalea. menahan tatapannya terasa… intens.

Carlisle tau istrinya belum bisa bercerita padanya, jadi ia meraihnya dengan erat, menarik Azalea ke arahnya dan menempelkan istrinya ke dadanya, lengannya melingkarinya dengan protektif.

Kehangatan pelukan Carlisle membanjiri tubuh Azalea, mengusir rasa dingin dan dia menariknya lebih dekat jika memungkinkan, membenamkan wajahnya di rambut Carlisle yang selalu Azalea sukai.

dan untuk kali ini, Azalea tidak bisa tidur- setiap kali dia menutup matanya, bayangan Riley yang menyakitinya membanjiri pandangannya dan membuatnya terdiam.

merasakan napas istrinya melambat dan cengkeraman Azalea mengendur, Carlisle mundur sedikit dan menatap wajah iatrinya, menemukan kenyamanan dalam ekspresi tenang, dia memberikan ciuman lembut di pelipisnya sebelum menyandarkan dagunya di atas kepala Azalea.

mengusap lengan Azalea dengan jari-jarinya, tidak pernah melepaskan diri dari pelukan erat yang telah menjebaknya, dan mencium kening istrinya sesering mungkin.

Carlisle bisa merasakan ada sesuatu yang terjadi. Istrinya akhir-akhir ini terlihat gelisah, apakah itu penyebab mimpi buruknya, Azalea tidak tersenyum, istrinya lebih sering melamun, menghindari sarapan yang Esme buat, meskipun Carlisle tahu betapa Azalea menyukai makanan.

Azalea belum meninggalkan kamarnya dan bahkan Alice mengatakan betapa Azalea bertingkah berbeda. Rosalie khawatir dan bahkan Emmet yang mendadak pendiam saat melihat Azalea, biasanya ia selalu menjahilinya, tapi Emmet hanya begitu mengkhawatirkan ibunya, begitupun dengan Edward dan Jasper. Carlisle pasti akan menyelidiki nya sendiri.



*Bab ini bonus!

Carlisle Cullen x OC (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang