BAB 10

5.4K 436 2
                                    

Mempertemukan kembali belahan jiwa yang terpisah lama, seolah waktu juga menyembuhkan hati yang terluka diantara mereka. Bahkan perasaan rindu yang ia tanggung
begitu nyata memakan nya setiap hari, mengingatkan nya bahwa rasa sakit ini begitu menyiksanya.

Kegelapan seolah menelan nya, ia tersesat tak ada jalan pulang. Semuanya buntu, ia menjalani kehidupan yang tak ada artinya seorang diri, rasa sakitnya pun kian menyiksa, sampai ia kembali seolah memberi nya obat. Kekasih hatinya, istrinya, belahan jiwa nya, rumahnya.

Carlisle perlahan mengikutinya, melihat nya menaiki sepeda dengan tak terlalu lancar membuatnya khawatir, ia masih setia mengikuti nya dari dalam mobil.

Terkadang Carlisle melihat nya turun dan mendorong sepeda nya jika ia melihat kendaraan yang melaju kearah nya. Tingkah nya tak luput
dari penglihatan Carlisle mengirimkan senyum geli di bibir Carlisle, tingkahnya begitu lucu. Ia
masih terus mengikuti istrinya seperti seorang penguntit. Bahkan saat anak-anak nya menceritakan tingkah laku istrinya yang membawa seekor anak
kucing ke sekolah nya selalu membuatnya tersenyum, tentu saja Carlisle tau bahwa istrinya terlahir kembali sebagai manusia, anak-anak nya tentu mengawasi tingkah laku istrinya.

Mungkin selain menjadi seorang dokter ia juga menjadi seorang penguntit, apakah ia pantas disebut seorang penguntit, ia hanya seorang suami yang mencoba melindungi istrinya dari jauh. Ia tau jika ia tiba-tiba mengungkapkan jati diri di depannya langsung ia takut istrinya ketakutan, ia tau bahwa Azalea tak mengingat nya dan juga anak-anak nya, oleh karena itu disinilah ia
masih mengikuti istrinya.

Ia melihat istrinya tengah berbicara dengan anak kucing nya, ia gemas dengan tingkah istrinya yang menggemaskan. Benar yang dikatakan anak-anak nya, istrinya terlihat lebih muda.

Carlisle melihat istrinya memasuki toko kue, ia segera turun dari mobilnya dan mengikuti nya dari belakang, ia mendengar suara orang-orang yang memuji istrinya, membuat ia rasanya ingin membawa azalea pergi jauh dari orang-orang yang ingin mendekatinya.

Ia melihat istrinya membeli banyak sekali kue, apakah perut kecilnya tak akan sakit atau mulas jika terlalu banyak makan makanan manis, ia menjadi khawatir memikirkan kondisi istrinya yang mungkin akan sakit.

Ia melihat kembali istrinya yang tengah melamun saat kasir mulai menghitung kue-kue nya, ia dengan segera menyodorkan kartu nya, sehingga kini istrinya menatap nya dengan terkejut.

“Nona mohon untuk tidak menghalangi antrian”. Ucap tiba-tiba seorang kasir di depannya, yang menyadarkan Azalea dan juga Carlisle yang masih dengan setia menatap istrinya.

Azalea mulai sadar dari rasa terkejutnya, apakah Carlisle Cullen baru saja membayar belanjaan nya. apa yang dilakukan seorang Carlisle Cullen di toko kue pikirnya, ia tau bahwa vampire vegetarian di depan nya ini tak mungkin membeli kue juga seperti dirinya. Lantas apa yang dilakukan Carlisle.

“Maafkan aku nona, aku membayar belanjaan mu tiba-tiba dan membuatmu terkejut”. Ucap Carlisle pelan yang masih bisa Azalea dengar, tapi fokus Azalea hanya pada iris matanya yang keemasan benar-benar membuat Azalea terhanyut.

Ia tiba-tiba membayar belanjaan istrinya, itu bukan masalah besar
baginya. Tapi ia takut istrinya ketakutan,ia takut istrinya berpikir ia pria asing yang aneh.

Ia ingin sekali mengaku di depan nya sebagai suami nya, tapi ia takut istrinya akan pergi menjauh dengan kenyataan itu.

Mungkin saat ini ia akan mencoba berkenalan dengan istrinya.

"Nona apa kau baik- baik saja". Tersadar dari lamunan nya. Azalea yang mendengar suara dari Carlisle Cullen hanya kembali terdiam, Tidak apakah sekarang ia menjadi gugup.

Carlisle Cullen x OC (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang