BAB 15

4.5K 390 7
                                    

Azalea kini hanya bisa termenung di atas ranjangnya setelah ia kembali sadar dari kilasan-kilasan kehidupan nya, hidupnya yang penuh kebahagian bersama Keluarga Cullen, Keluarganya?. Apakah ia bisa mengatakan seperti itu, terdengar sangat canggung. Kini ia mulai bertanya-tanya kembali atas semua kejadian yang telah menimpa nya selama ini, bangun di dunia ini dan mendapati ia adalah istri dari Carlisle Cullen, Pasangannya. Apakah ini nyata atau hanya sekedar ilusinasi semata.

Banyak sekali pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada Bubu anak kucing yang menemaninya di dunia ini.

Nona, apa nona baik-baik saja?”. Bubu kini mulai bertanya, apakah nona nya ini terguncang setelah mengetahui kilasan-kilasan hidupnya dulu di dunia ini.

“Gue pengen pulang bu….”. Azalea berucap dengan lirih, mungkin tak akan ada yang mendengarnya karena ucapan nya terdengar pilu, tapi bubu masih bisa mendengar lirihan nona
nya ini.

“Gue pengen pulang bu…”.Azalea kembali berucap dengan pelan, terdengar suara isakan yang datang dari nona nya. Nona nya menangis dalam diam. Membuat bubu menjadi khawatir.

“GUE PENGEN PULANG BU!”…Kini suara nona nya mulai meninggi menatapnya dengan lelah.

Bubu tercenung menatap nona nya. “Nona….”.
Bubu tak tau bagaimana cara menenangkan nona nya ini, apa yang harus ia lakukan. Suara isakan Azalea semakin kencang, ia rasanya lelah. Ia hanya ingin pulang. Tapi kemanakah ia akan pulang.Apakah ia ingin pulang ke dunia nya atau pulang ke sisi keluarga nya di dunia ini. Keluarga Cullen.

Di sisi lain Carlisle mendengar jelas suara isakan tangisan yang berasal dari istrinya, membuat ia bergegas dengan cepat ke ruangan dimana Azalea berada, apa yang terjadi dengan istrinya,apakah ia kesakitan.
Pikiran buruk seketika melintas.

Carlisle tak mempedulikan tatapan orang-orang yang kini menatapnya dengan penasaran dilorong rumah sakit, fokusnya sekarang hanya istrinya. Carlisle menerobos masuk ke ruangan istrinya berada.

Pemandangan di depan nya membuat dia merasakan perasaan sakit dan khawatir melihat istrinya yang kini menangis di atas ranjang rumah sakit.

“Apakah ada yang sakit, hei lihat aku sayang…”. Suara Carlisle terdengar sangat khawatir, Azalea masih tidak mau menatapnya. Membuatnya semakin resah. Ia mencoba memeriksa istrinya. Tapi kondisi istrinya stabil membuat nya yakin ada sesuatu yang salah dengan istrinya
ini.

"Sayang…aku mohon tatap aku, katakan apakah ada sesuatu yang salah..”. Carlisle berucap dengan lembut dan penuh perhatian, ia tak ingin menekan istrinya ataupun membuatnya tertekan.

Ia memeluknya perlahan, untuk mencoba menenangkan istrinya. Mengusap punggung nya dengan lembut. Isakan tangis istrinya kini mulai mereda, ia masih setia menunggu istrinya untuk membuka
suaranya, untuk menceritakan apakah ada sesuatu yang salah.

Walau pelukan Carlisle terasa dingin, tapi ia mendapati dirinya sangat nyaman berada dipelukan suaminya ini. Apakah ia bisa menyebut nya sebagai suaminya, setelah semua ini.
Azalea mendongkak kan kepala nya, tangan nya masih berada di pinggang Carlisle, seolah ia tak ingin melepasnya, bagaimana ia bisa melepasnya lagi, ia meninggalkan keluarga nya selama beratus ratus tahun di dunia ini. Kehidupan apa yang ia jalani, begitu banyak misteri yang tersembunyi. Carlisle masih setia menatap istrinya, menunggu istrinya membuka suara.

Tapi seperti nya Azalea tak ada niatan untuk membuka suaranya, ia hanya menatap Carlisle dengan lembut, seperti tengah menyelam kedalam mata emasnya. Ia kini tau arti dari perlakuan Carlisle kepadanya selama ini, semua perhatian, kerinduan, bahkan kekhawatiran yang ia tunjukan padanya, semata mata bahwa Carlisle begitu amat sangat mencintai istrinya, pasangan nya yang telah kembali.

“Maafkan aku…”. Kini Azalea berucap dengan pelan, suaranya masih tertangkap jelas dipendengaran Carlisle. ia kini tau kerinduan yang kadang-kadang datang padanya tanpa sebab. Ia merindukan nya.

“Aku mengingatnya…”. Lanjut Azalea, ia tak tahan dengan kerinduan yang menimpa perasaan nya, ia memeluk Carlisle dengan erat, ia tak peduli mungkin ia nanti akan malu sendiri dengan kelakuan nya.

Sementara Carlisle membeku ditempatnya mendengar penuturan istrinya ini, apakah istrinya
baru saja mengatakan bahwa ia mengingatnya.

“Sayang….kau…”.

“Iya.. aku mengingat semuanya, maafkan aku karena melupakan mu dan meninggalkan mu, kau pasti lelah menungguku”. Ucap Azalea yang kini telah melepaskan pelukan nya, ia menatap sendu Carlisle.

Sementara Carlisle perasaan nya kini membuncah dengan kebahagiaan, istrinya kini telah mengingat nya, mengingat kebersamaan nya selama beratus ratus tahun yang lalu.

Carlisle dengan leluasa menatap istrinya dengan penuh kasih sayang, ia menyentuh wajah istrinya yang ia
rindukan, mengusap nya dengan lembut. Tatapan nya penuh dengan cinta, terasa menembus kedalam dirinya. Menyalurkan perasaan yang tak pernah berubah bahkan jika dimakan waktu sekalipun.

“Dengar, Aku tak akan pernah lelah menunggumu, bahkan jika aku harus menunggumu beribu ribu tahun yang akan datang hanya untuk melihatmu kembali, rasa cintaku masih tetap sama tak akan pernah berubah, perasaan ini semakin tumbuh dengan kuat setiap harinya".

Carlisle Cullen x OC (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang