BAB 53

3.1K 329 82
                                    

PERINGATAN:  🚨🚧⚠

“Carlisle--“.  Kata yang sangat berat tersangkut di tenggorokan Azalea saat ia mengucapkannya, otot-otot bergerak dan bersentuhan saat Carlisle mendorong pinggulnya.

“Lebih cepat...”. Suara Azalea bergetar diantara erangan yang tertahan.

Carlisle meraih pinggulnya dengan satu tangan, lengannya yang lain melingkari dengan lembut dibawah punggung Azalea, untuk menariknya kembali kedalam sentuhan penuh hasrat.

“Tidak perlu terburu-terburu, aku ingin menikmati ini”. Carlisle mendengus, Azalea merasakan napas panas Carlisle di lehernya yang penuh keringat.

“Santai saja sayang..”. Lanjut Carlisle saat pinggulnya bergerak dengan kecepatan yang menyiksa. Membuat Azalea merasakan setiap inci tubuhnya.

Setiap gerakan diperhitungkan dan dirancang untuk Azalea, seperti seorang yang terjebak dalam panasnya gurun pasir dan menemukan tetesan air. Azalea sedikit kewalahan.

Azalea menyesuaikan pinggulnya dengan tepat, saat Carlisle masih merayapi nya dan menciumi rahangnya dengan setiap gerakan menyentuh titik sensitif. Napasnya yang panas terasa bergetar. Rengekan dan permohonan tak jelas keluar dari bibirnya, tapi Carlisle mendengarnya dan menuruti setiap keinginan istrinya tanpa berpikir dua kali.

***
Azalea mengerang saat terbangun dari mimpinya karena panasnya sinar matahari melalui jendela kamar, dia menghela nafas dalam-dalam sambil duduk dikasurnya dengan wajah memerah. Ahhh memalukan!!bagaimana bisa ia memimpikan hal kotor seperti itu.

Azalea melihat di sekeliling kamarnya dengan waspada. Berharap Carlisle tak berada disini, Azalea menghela nafas lega saat tak menemukan Carlisle. ia tak akan bisa menghadapinya. Ini memalukan. Hormon nya membuat wajahnya malu. Bagaimana bisa ia bermimpi seperti itu.

Azalea mengingat kembali malam sebelumnya saat Carlisle ingin menikahinya.

“Menikahlah denganku sayang…”. Cengkraman Carlisle di jemarinya semakin erat, saat Carlisle mencoba membuat Azalea menatapnya, suaranya melembut penuh harapan dan meyakinkan.

Azalea menatap mata emas itu dengan campuran empati dan perhatian. Saat ia mulai menangkupkan tangan nya di wajah Carlisle merasakan setiap kulit dinginya dibawah telapak tangan nya, kemudian mengusap nya perlahan.

Untuk sesaat Carlisle memejamkan matanya menikmati sentuhan jemari istrinya saat mengusap nya dengan lembut.

“Kau melamarku di atas kasur”. Ucap Azalea terkekeh lucu, menemukan situasi ini begitu tak terduga.

Kemudian Carlisle menatap fitur lembut kekasihnya,pujaan hatinya.

Carlisle terlihat khawatir untuk sesaat, tapi kemudian hatinya menghangat saat Azalea terkekeh lucu menatapnya.

“Apa yang lucu sayang…aku serius”. Carlisle mengusap jemari nya dengan penuh harap.

Azalea menatapnya dan masih tersenyum, tak dipungkiri jantung nya kian berdebar kencang saat Carlisle masih menatapnya dengan penuh kasih sayang. Lamaran Carlisle tak terduga.

Azalea mencubit hidung Carlisle dengan main-main. “Kau…Kau yang Lucu”. Azalea tersenyum menatap Carlisle saat  kini Carlisle mengusap bahunya yang terbuka dengan lembut penuh perhatian.

Kemudian Carlisle memincingkan matanya, saat netra emas nya beradu dengan netra istrinya yang menenangkan. Azalea mengusap hidung perlahan.

“Aku…?”. Carlisle menunjuk dirinya sendiri dengan bingung, ahh Carlisle terlihat manis saat kebingungan.

“Yahh..Kau...Lamaranmu tak romantis sama sekali, kau benar-benar melamarku di atas kasur, kau begitu tak terduga”. Ucap Azalea berucap main main saat ia masih menatap mata Carlisle yang melembut atas respon nya.

Carlisle meraih piyama istrinya yang terletak di kasur, menatap istrinya dengan lembut.

“Maaf sayang aku tak bisa menahan nya…”. Carlisle membantu Azalea memakai piyamanya setelah mengolesi pundak istrinya dengan salep. Azalea masih bisa melihat memar yang disebabkan Lear Clearwater padanya. Tapi bukan itu yang menjadi perhatian nya. Itu Carlisle, bagaimana cara ia merawatnya membuat hatinya selalu menghangat.

"Jika aku melamarmu dengan cara yang kau inginkan, apa kau mau menerimaku..". Tersirat kekhawatiran dalam nada Carlisle saat kini ia mulai membantu Azalea mengancingkan piyamanya.

Carlisle menatap istrinya dengan telititi, mencoba menyelami netra Azalea yang menawan, bagaimana ia begitu ingin memiliki Azalea untuk dirinya sendiri. Setelah Sam Uley begitu menginginkan istrinya sama seperti Carlisle. Carlisle tak ingin kehilangan Azalea. Carlisle tak akan melepasnya. Ia akan menghadapi apapun untuk mendapatkan Azalea.

" Sayang...jawab aku..". Netra emasnya yang tajam menatap Azalea, penuh dengan urgensi menunggu jawabannya.

Azalea menghela nafas dan memikirkan kembali lamaran Carlisle. Dan mengangguk dengan pelan. Untuk sesaat Carlisle merasa bermimpi..dan jika itu mimpi, maka Carlisle tak ingin dirinya dibangunkan.

"Apakah itu 'Ya'..". Ucap Carlisle dengan hati hati, jika ia manusia..jantungnya mungkin terasa berdebar karena kegembiraan.

" Lamar aku lagi dengan cara berbeda, dan bukan di atas kasur...". Balas Azalea berucap malu. Saat kini ia merasakan Carlisle memeluknya dengan erat.

Kebahagian melingkupi hatinya. "Aku akan melakukan nya sayang, aku akan melakukan nya ". Cengkraman Carlisle dalam pelukan nya mengerat, ia merasakan saat Carlisle menghirup aromanya.

Azalea tersenyum melihat kebahagiaan di wajah Carlisle, dan bagaimana jantungnya masih berdebar dengan kencang.

Tapi untuk sesaat pikiran Azalea terhenti, bagaimana ia akan menjalani ini semua. Ia mulai mengingat kembali adegan pernikahan Edward dan Bella dan bagaimana Bella hamil membuatnya membeku, itu mengerikan dipikiran nya bagaimana Bella mengandung bayi vampire saat masih menjadi manusia. Bagaimana dengan ia dan Carlisle.

Aku menatap Carlisle dalam diam, Carlisle menyadari keterdiaman ku.
"Ada apa..? Apa kau baik baik saja sayang.. ". Ucapnya terlihat serius menatapku, belaian jemarinya di rambutku menenangkan ku untuk sesaat.

Aku menatapnya ragu. " Bagaimana dengan anak". Ucapku hati hati, menatap Carlisle perlahan dan menunggu bagaimana reaksinya.

Carlisle menatapku dengan lembut, mempertimbangkan kata-kata yang aku ucapkan.

"Mempunyai anak ataupun tidak aku tetap akan mencintaimu.. ". Ucapnya saat mengecup kepala Azalea dengan lembut.

Untuk sesaat nafas yang Azalea tahan keluar dengan lega. Ia tak siap dengan setiap kemungkinan yang akan terjadi. Tapi saat Carlisle menenangkan nya tak perlu ada yang ia resahkan.

" Jika kita mempunyai seorang anak, bagaimana menurutmu.. ". Azalea berucap perlahan menginginkan jawaban Carlisle.

Carlisle tersenyum memikirkan itu, kemudian menatap Azalea yang ada dalam pelukan nya dengan penuh kasih

Carlisle berkata sambil tersenyum main-main. "Mungkin anak kita akan mendapatkan matamu dan rambutku... atau mungkin aku akan mendapatkan diriku yang kecil". Dia terkekeh, jari-jarinya masih terjalin dengan Jarimu.

"Mini Carlisle? ". Ucap Azalea menatap nya penasaran. Carlisle terkekeh menatapku, jemarinya masih mengusap rambutku perlahan.

"Atau Mini Azalea, istriku yang cantik..". Balas Carlisle, membayangkan bagaimana hidupnya kedepan bersama pujaan hatinya. Istrinya. Dan rumahnya.

"Dan bagaimana jika aku tak menginginkan seorang anak? ". Azalea masih menatap Carlisle penuh harap. Carlisle mengusap jemarinya perlahan menciuminya dengan lembut kemudian netra emasnya beradu dengan netranya. Begitu banyak cinta yang Carlisle miliki untuk Azalea, apapun yang terjadi Carlisle akan selalu mencintainya.

"Selama aku bersamamu, aku tak akan keberatan, mempunyai anak ataupun tidak aku akan tetap mencintaimu sayang".

Hehe hallo guys aku balik lagi!!! Gak nyangka Fanfiction Carlisle Azalea ini banyak yang nungguin. BAB ini bonus. Karena aku update!

See u next chapter! ❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Carlisle Cullen x OC (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang