Azalea bisa merasakannya, sesekali ia mengedarkan pandangannya. Mengamati sekelilingnya dengan waspada, ia sedikit paranoid sejak keluar dari rumah dan menginjakan kakinya di sekolah. Ia yakin dengan gagasan bahwa seseorang kini sedang mengawasinya. Ia yakin itu.
Azalea terlihat gelisah, ia dengan lesu mengacak-ngacak halaman buku yang berada di pangkuan nya, ia telah kehilangan minat untuk membaca, Azalea hanya duduk di dekat pohon dan mengamati orang-orang berlalu lalang, meneliti dengan jelas jika ada sesuatu yang mencurigakan.
Sampai matanya menemukan seorang pria dengan hoodie hitam berdiri tak jauh dari tempatnya duduk, ini memberinya alasan nyata untuk mengintip pria tersebut. Ia tidak terlihat seperti siswa lainnya, pria ber hoodie hitam terlihat menguarkan aura berbeda.
Pria yang Azalea lihat berdiri beberapa baris dibelakangnya. Azalea tak bisa mengalihkan pandangan nya, ia masih memperhatikan pria tersebut dengan penuh selidik. Azalea berbalik untuk melihatnya kembali dan sebelum sempat ia memalingkan muka, pria dengan hoodie hitam kini balik menatapnya, tenggorokan nya terasa tercekat saat netra nya bertemu dengan mata merah yang kini mengarahkan pandangannya dengan benar.
Azalea berpaling dengan cepat saat melihat sosok ber hoodie hitam yang berdiri tak jauh dari tempat duduknya adalah sosok Riley Biers.
Kali ini Azalea tak bisa bergerak, Azalea terus memandanginya dengan jantung berdebar menahan kegelisahan nya.
Matanya hampir seperti reptil dengan caranya yang dingin seolah bisa menembus kedalam dirinya, Riley berbagi pandangan dengan gadis yang selalu memenuhi pikirannya setiap saat dengan penuh perhatian, seolah dia menunggu Azalea untuk mengatakan sesuatu atau melakukan sesuatu dan mendapatkan perhatiannya.
Tidak! Azalea rasanya ingin berlari menjauh dari pandangan nya.
Ada secercah kegelapan dan kemarahan diam-diam dibalik matanya yang berwarna merah seperti yang Azalea lihat, ia mendidih dalam kemarahan, siap merembes keluar jika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan nya.
Azalea menelan ludah, menggigit lidahnya sekali lagi saat banyak pikiran melintas di kepalanya. Apakah itu berarti Riley dan pasukan vampire nya! Tidak mungkin! Bagaimana bisa ia melupakan adegan ini, Riley telah berubah menjadi vampire dan itu berarti kekacauan akan segera terjadi.
Azalea terperajat dengan kaget saat sebuah tangan dingin kini menyentuh lengan nya. “Apa yang kau lakukan disini, kami mencarimu Bu…”. Alice berdiri di depan nya bersama Jasper memandanginya dengan penasaran.
Azalea masih memegangi jantung nya yang berdebar.
“Alice! Jasper! kalian benar-benar mengejutkan ku…”. Azalea berucap dengan terengah-engah, membuat Alice dan Jasper saling berbagi pandangan dan menatapnya dengan kekhawatiran.
“Jantungmu berdebar dengan keras Bu, kami bisa mendengarnya…apa sesuatu telah terjadi?”. Alice bertanya dengan nada kehawatiran yang jelas. Sementara Jasper menatap sekelilingnya dengan sulit. Sesuatu pasti baru saja terjadi.
“Tidak..a-aku hanya..”. Azalea menggantungkan kalimatnya saat ia kini kembali berbalik untuk menemukan bahwa Riley kini telah menghilang.
Ia kembali menatap Alice dan Jasper dengan ragu, apakah Alice mempunyai penglihatan tentang Riley.
“Hanya..membaca buku..”. Lanjut Azalea menunjukan buku yang berada dipangkuan nya.
Tapi sepertinya Alice dan Jasper tak membeli ucapan nya, mereka masih menatapnya dengan pandangan khawatir. Terutama Alice yang kini menatapnya dengan sulit.
***
Azalea menatap Mike dengan geli saat ia memberi saran pada Jessica untuk pidatonya saat kelulusan, bahkan Azalea tak mengira bahwa ia akan lulus di sekolah forks, kelulusan sebentar lagi..dan mereka kini membahas pidato yang akan dilakukan Jessica, ahh adegan ini.“Pidato ini akan hebat sekali..aku yakin itu..”. Ucap Azalea yang kini memberikan pandangan meyakinkan pada Jessica.
Jessica kini menatapnya dengan berbinar. “Hebat sekali? Ini akan mengubah hidup! Ahh Lea! Kau harus menulis pidatamo juga, aku akan membantumu!..”. Seru Jessica, ia terlihat antusias, Angela dan Eric memberikan anggukan penuh semangat, membuat Azalea tersenyum dengan ragu.
“Oh tidak! Aku tak berencana mempermalukan diriku di depan semua orang, aku bahkan tak bisa berbicara dihadapan banyak orang, itu selalu membuatku gugup..”. Tolak Azalea, sementara Edward dan Bella yang baru saja tiba di kafetaria dan duduk di sampingnya terkekeh dengan geli menatap Azalea.
“Aku setuju kau harus membuat pidatomu..”. Timpal Bella yang kini menatapnya penuh harap.
Sementara Azalea memberikan pandangan penuh perhitungan pada Edward yang kini tersenyum penuh arti padanya, tentu ia mendukung gagasan Bella.
“Ahh..Lea ternyata pemalu, tenang saja aku juga akan membantumu membuat pidatomu..”. Sahut Mike ia kini terlihat penuh tekad.
“Tidak Mike, terima kasih…”. Tolak Azalea halus, mengirimkan tawa pada semua orang.
“Bukan ide yang bagus, jika kau yang membuatkan pidato untuk Lea baca..kau akan membuatnya malu..”.
Jessica tertawa dengan main-main melemparkan bola kertas pada Mike, membuatnya cemberut karena ia tak bisa menuliskan pidato untuk Azalea.
“Aku akan mengadakan pesta..”. Ucap Alice membuka suaranya, saat ia baru saja tiba dan memutuskan bergabung di meja kafetaria yang sama bersama Jasper.
“Lagipula, berapa kali kita akan lulus SMA..”. Sahut Jasper.
“Pesta..di rumahmu?.”. Angela terlihat bertanya dengan penasaran, Jessica menatap Alice dan Jasper dengan ragu, memastikan pendengaran nya benar.
“Aku belum pernah melihat rumahmu..”. Ucap Jessica, ia masih memandangi Alice dan Jasper.
Eric menimpali nya, ia melirik Jessica. “Tak seorangpun pernah melihat rumah mereka..”.
Azalea hanya diam mendengarkan percakapan mereka, tentu saja! tak seorangpun pernah melihat tempat kediaman keluarga Cullen, ia tak menyangka adegan twilight eclipse sudah dimulai, memikirkan kembali Riley membuatnya takut, bagaimana bisa Riley berada di sekitar sekolah nya. Ia terkesiap saat sebuah kenyataan menimpanya. Ini bukan hanya kebetulan semata, selama ini ia tak buta dengan ketertarikan Riley padanya, bagaimanapun Riley pernah menguntit nya saat pertemuan pertamanya selama Riley masih menjadi manusia.
Kegigihan Riley masih ia ingat. Dan kini ia kembali dengan perubahan dirinya menjadi vampire. Riley menginginkan nya.
Sementara di sebrang meja Alice terdiam cukup lama, pandangan Alice dan Jasper saling bertemu, seolah mereka tau tentang sesuatu. Edward terdiam. Ia tau Alice telah melihat sesuatu.
Azalea terdiam saat kini pandangan Alice, Jasper dan Edward menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Sesuatu pasti akan terjadi, iya yakin kali ini menyangkut ibu mereka. Azalea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Carlisle Cullen x OC (Fanfiction)
FanfictionAzalea tak pernah menyangka kecintaan nya pada Carlisle Cullen karakter dari Twilight Saga akan mengantarkan nya pada hal baru yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Dibandingkan Edward Cullen sang tokoh utama, Azalea begitu terpikat pada karakter...