Setelah Azalea mulai tersadar dari pingsannya, ia berharap pertemuannya dengan James hanyalah sebuah mimpi buruk, ia berharap saat bangun Carlisle berada disampingnya. Dan ini semua hanya mimpi. Tapi sayang, ini bukanlah bagian dari mimpinya. Melainkan kenyataan yang harus ia hadapi.
Azalea tak bisa berbuat banyak, betapa lemahnya dirinya saat ini. Dan ia membenci perasaan itu. Seharusnya ia bisa melindungi Bella, ia mencoba membuka tali yang mengikat tangan nya dengan erat, betapa terasa sakit tangan nya, mungkin itu akan meninggalkan bekas merah.
Ditengah rasa sakitnya sendiri, nafasnya sedikit mulai stabil dari serangan panik yang ia alami. Azalea mulai membuka ikatan pada kakinya dengan lemah, Cepatlah! Pikirnya, ia harus cepat.
Bahkan ia masih bisa mendengar percakapan antara James dan Bella, ia tau betapa ketakutan nya Bella saat ini.
Suara teriakan kesakitan Bella terdengar begitu jelas, saat James meremas kakinya dengan cukup kuat.“Katakan kepada Edward betapa menyakitkan nya ini”. James berucap dengan jahat, ia kini memulai rekaman nya pada Bella dengan kameranya.
“Edward, jangan!”. Bella merintih semakin kesakitan, sementara James terus mendesak Bella.
“Katakan padanya!”. Desaknya dengan kejam.
“Katakan padanya!”.
Azalea berdiri dengan tertatih mencoba mendorong James dari pandangan Bella, ia tau itu tak akan berpengaruh terhadap James, hanya beberapa langkah dan ia ambruk pada lantai yang dingin, tapi ia harus mencoba untuk melindungi Bella bukan.
Sekarang gelang nya mulai bersinar kembali, tanda bahaya! Azalea tak tau apakah ia bisa keluar dari sini dengan selamat. Azalea merangkak mendekati Bella dan memeriksanya, seperti dugaan nya. Bella terluka cukup parah. Ia bisa melihat James menyeringai jahat kearahnya dan juga Bella.
“Bella, apa kau mendengarku…”. Azalea bertanya dengan cemas, ia melihat Bella meringis nyeri saat menyentuh kakinya.
“Semua akan baik-baik saja, aku yakin”. Lanjut Azalea, entah ia meyakinkan bella atau dirinya, ia hanya harus bertahan sedikit dan meyakinkan dirinya bahwa Carlisle dan Edward pasti akan segera datang. Ia tak suka adegan ini, batinya berkata.
“Bukan seperti ini yang aku inginkan, lebih baik kau menyingkir sayang. Aku tak berencana untuk meyakitimu…”. Ucap James yang kini mulai mendekatinya, Azalea mencoba bangkit dan berdiri dengan waspada, ia memposisikan dirinya di depan Bella, untuk menghalangi pandangan James yang kini tengah menyeringai jahat pada nya.Bella meremas tangan Azalea dengan kuat, ia sama ketakutannya seperti dirinya. Tapi saat James akan menyentuhnya, tubuhnya terpental dari hadapan nya dan juga Bella, saat itulah ia tau bahwa Edward sudah tiba untuk menyelamatkan Bella.
Nafas yang sedari tadi ia tahan rasanya begitu menyakitkan, perasaan lega melingkupi hatinya, mereka datang.
Ia melihat pertarungan diantara James dan juga Edward.Azalea merasakan serangan paniknya semakin menjadi, saat James mencoba mencekik Edward. Bella menyadari ada yang tak beres dengan Azalea, ia bisa merasakan nafas Azalea tak beraturan ia melihat Azalea yang tengah berjuang mengatasi serangan paniknya membuat Bella tak bisa berbuat banyak, sesekali Bella meringis sakit karena kakinya yang terluka.
“Lea, hei…bernafaslah perlahan”. Bella berucap dengan cemas saat Azalea hanya menunduk mencoba menstabilkan nafasnya, tapi itu semakin menyakitkan, Azalea tak bisa fokus. Ia terkadang tersedak oleh tangisan nya sendiri tanpa ia sadari.
“A-aku..tak bisa…”. Suaranya terdengar mencekik dipendengaran Bella, Azalea meremas tangan Bella dengan erat, tangan nya terlihat memutih.
“Bernafaslah..hei aku tau kau bisa, pelan pelan saja..”. Lirih Bella, ia membantu Azalea untuk mencoba bernafas dengan benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Carlisle Cullen x OC (Fanfiction)
FanfictionAzalea tak pernah menyangka kecintaan nya pada Carlisle Cullen karakter dari Twilight Saga akan mengantarkan nya pada hal baru yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Dibandingkan Edward Cullen sang tokoh utama, Azalea begitu terpikat pada karakter...