BAB 41

2.4K 220 2
                                    

Rasa khawatir menjalari dada Azalea, dia menggelengkan kepalanya berusaha menghilangkan pikiran buruk yang ada dibenaknya. Carlisle menyadari tatapan Aro yang menatap istrinya, ia menyaksikan saat Aro berjalan diantara mereka, itu menyebabkan Carlisle menarik Azalea dan melingkarkan lengannya secara naluriah melingkari pinggang istrinya, untuk sesaat wajah Azalea memanas dengan tindakan Carlisle saat jemari nya mengerat, remasan lembut ditangan Azalea menyadarkan nya bahwa ia tak perlu takut, Carlisle selalu berada di sisinya, ia tak akan meragukan Carlisle.

Azalea mencoba mempertahankan pandangan matanya pada Aro dalam upayanya untuk tidak menunjukan rasa gelisah yang ada dalam dirinya.

"Jadi..katakan padaku, siapa kau sebenarnya..". Pertanyaan itu kembali Azalea dengar dari mulut Aro yang kini menatap matanya, seolah ia sedang meneliti Azalea.

Remasan jemari Azalea semakin erat di tangan Carlisle, ia menggelengkan kepalanya, berusaha mengeluarkan nafasnya yang terasa menyakitkan, tidak sekarang, pintanya. Azalea mengalami serangan paniknya kembali. Rasanya ia akan pingsan. Saat itulah Carlisle menyadari kondisi istrinya.

"Dia istriku! berhentilah untuk menyudutkan nya..". Tegas Carlisle berucap dengan tenang, nada suaranya dingin dan gelap.

Tidak seperti yang Azalea dengar darinya, setidaknya itu tidak pernah ditujukan padanya. Pada saat itu Azalea menyadari bahwa Carlisle benar-benar geram.

"Carlisle, teman lamaku...apa yang sedang kau bicarakan. Tentu saja aku tau dia istrimu, sungguh mengejutkan istrimu terlahir kembali sebagai manusia..Aku belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya". Balas Aro saat ia melangkah lebih dekat untuk menatap Azalea dengan teliti, Aro sedikit menghiraukan Carlisle yang kini menatapnya dengan tajam.

Azalea sedikit mundur dari kedekatan yang tidak membuat nya nyaman. Aro menyeringai dengan sudut mulutnya saat melihat reaksinya.

"Apakah..aku membuatmu takut Azalea..". Ucap Aro dengan seringainya yang masih terpasang, alih-alih diam Azalea memutuskan untuk bersuara. Ia sedikit terkejut Aro mengetahui namanya.

"Apa? Tidak! Aku tidak takut padamu..". Suara nya terdengar bergetar, tapi setidaknya dia mencobanya. Azalea masih mencoba meredakan serangan panik nya dengan baik, walau mungkin detik berikutnya ia akan menyerah dengan keadaan nya.

Ada sedikit kebanggan dimata Carlisle saat Azalea mengatakan kalimat tersebut. Kalimat yang meluncur dari mulutnya membuat semua orang terdiam, di sisi lain Alice menatap ibunya penuh dengan rasa kagum walau kekhawatiran masih tersirat dimatanya, Lana kakaknya bahkan tersenyum mendengar keberanian adik kecilnya, walau ia tau keberanian itu dipaksakan. Azalea mulai mampu membela dirinya.

Edward bahkan masih terlihat khawatir dengan Bella disisinya, iya yakin Carlisle akan melindunginya. Ia sangat mengkhawatirkan kondisi ibunya, beberapa kali ia melihat ibunya mencoba mengatur nafasnya dengan benar.

Sementara Azalea merutuki kembali apa yang ia ucapkan, walau ia tak menampik bahwa ia sedikit senang pada dirinya sendiri, Alih-alih menjadi marah, Aro Malah terkekeh menatap Azalea, sorot ketertarikan terlihat jelas dimata merahnya.

"Betapa cantiknya dirimu..". Sahut Aro dengan licik kemudian ia beralih menatap Carlisle sekilas yang kini melemparkan tatapan sinisnya, Aro mundur dari hadapan mereka, langkah nya mengandung sedikit kekesalan yang bisa Azalea lihat. Tapi ia tak terlalu memikirkan itu.

Entah apa yang Aro bicarakan dengan beberapa anggota coven volturi, tapi itu sesuatu yang buruk, Azalea yakin dengan firasatnya, itu semakin membuat serangan paniknya seakan melonjak keluar.

"Tidak apa-apa, sayang...bernafaslah perlahan" . Sebuah cengkraman lembut menarik dagunya ke depan, Carlisle dengan tenang mengintruksikan nya

Azalea mengamati Carlisle dengan seksama, melakukan apa yang dikatakan Carlisle, untuk bernafas perlahan, lengan Carlisle masih melingkari pinggangnya, Azalea sedikit menarik diri dari pelukan nya saat suara Aro mulai terdengar kembali.

Carlisle Cullen x OC (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang