=====ATALA CAYLA=====
.
.
Hay.. jumpa lagi sama Ly
.
Dan aku jumpa lagi sama kalian, dan juga para SIDERS
.
Enak bener kayaknya jadi SIDERS yah...
.
Tapi gak papa, itu tandanya kalian suka Sama cerita ini, tapi gak berani buat nunjukin nya
.
Dan.. makasih buat kalian yang terus dukung aku lewat DM fb, maupun yang ngasih vote, makasih juga buat yang share cerita ini
.
Sebelum baca, jangan lupa vote nya, share ke teman kalian juga, oke
.
.
Happy Reading
.Pagi-pagi sekali, bahkan sangat pagi. Tepat pukul 05.17, ada orang yang mengetuk pintu dari luar di sertai dengan ucapan salam juga
Aleya keluar dari kamar dan turun ke bawah, bersamaan Aleya yang berjalan ke pintu depan, umi Zainab juga baru keluar dari kamar, mereka saling menatap satu sama lain, kemudian bersama-sama menuju pintu, Gus Alfathar sedang berwudhu di kamar mandi kamar, sedang Abi Harits sedang beristirahat di kamar
"Assalamualaikum..."
Tok! Tok! Tok!
Cklek!
"Wa'alaikumsalam" ucap Aleya sambil membuka pintu
Dapat ia lihat, seorang gadis dengan baju sedikit kusut, roknya juga begitu, kerudungnya saja yang terlihat sedikit rapi. Di samping gadis tersebut ada seorang anak laki-laki, sepertinya umurnya sekitar 10 tahunan
"Ada apa ya nak?" Tanya umi Zainab
Gadis itu tampak gugup, "maaf Bu, apa benar ini rumah Hanafi?" Tanya gadis tersebut
Aleya dan umi Zainab saling pandang, "masuk dulu nak" ucap umi Zainab, mempersilahkan 2 orang tersebut masuk
"Kamu cari Hanafi?" Tanya umi Zainab saat mereka sudah duduk di sofa ruang tamu
"I-iya Bu" jawab gadis tersebut
"Siapa nama kamu?" Tanya umi Zainab, sedang Aleya hanya diam saja menonton
"Cayla, Bu, Atala Cayla" ucap gadis bernama Cayla tersebut
"Owh.. Cayla, kamu cantik. Nama anak yang di samping kamu?" Tanya umi Zainab pula
"Dia adik aku, Bu, namanya Bima" ucap Cayla
"Kamu siapanya Hanafi, nak?" Tanya umi Zainab
"Hanya kenalan saja Bu" jawab Cayla
Aleya dan umi Zainab Menatap curiga, "kalau hanya sekedar kenal, kenapa bisa tau rumahnya?" Tanya Aleya
"Waktu itu aku ngikutin dia" jawab Cayla
"Kamu berasal darimana, nak?" Tanya umi Zainab
"Saya dari Bogor, Bu" jawab Cayla
"Jauh sekali, kamu naik apa?" Tanya umi lagi
"Naik bus, bu" jawab Cayla, dia menunduk, adiknya mengucek mata pelan karena mengantuk, kemudian merebahkan kepalanya di atas paha sang kakak dan tidur
Umi Zainab mengangguk, "kamu kenal Hanafi, darimana?" Tanya umi Zainab, ia berbicara lembut sedari tadi
"Waktu itu saya pernah di tolongin sama Hanafi Bu, beberapa kali saya di tolongin sama dia, gak tau sengaja atau memang takdir" ucap Cayla
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Alfathar
Teen Fiction"Kalo memang kamu masih ada rasa sama lelaki itu, kenapa tidak menolak perjodohan ini dengan tegas? Bukan hanya lelaki itu yang sakit, kamu pun akan sakit. Apalagi kamu sudah berjanji menunggunya" ucap orang yang sedari tadi mendengar perbincangan A...