Aleya mengetuk pintu ruangan, kemudian masuk setelah di suruh. Setelah masuk Aleya malah tidak menemukan siapapun di meja kepala sekolah, padahal tadi ada yang mempersilahkan dirinya masuk.
"Permisi pak" panggil Aleya, ia mulai berjalan mendekati meja milik kepala sekolah.
"Ekhem"
Sebuah suara deheman membuat Aleya menjengkit kaget dan melihat ke arah belakang, ia langsung bersedekap dada saat tau siapa pelakunya. Siapa lagi kalau bukan Fathar, ia duduk dengan santai di atas sofa ruangan tersebut.
"Ihh... Gus! Aleya kaget tau" sebalnya.
"Gitu aja kaget" jawab Fathar, Aleya memutar bola matanya malas.
"Sini" panggil Fathar, agar Aleya mendekat dan duduk di sampingnya.
Aleya pun mendekat dan masih dengan gaya sebalnya, "kenapa Gus, manggil Aleya?" tanya Aleya langsung.
"Kok Gus lagi?" Ucap Fathar sedikit tak suka sambil menatap sinis pada Aleya.
"Ehem.. Aa' " ucap Aleya kikuk.
Jantung Fathar berdetak kencang, sekuat tenaga ia menahan rasa salting yang ingin keluar. Fathar tersenyum miring melihat Aleya yang sedikit salah tingkah, padahal dirinya pun salah tingkah.
"kamu lucu" ucap Fathar sambil menjawil hidung Aleya yang sedikit mancung.
"Lucu darimana!" Ucap Aleya.
"Ada deh.. pokoknya kamu itu lucu" ucap Fathar.
Aleya memutar bola matanya, "jadi Gu- Aa' ngapain manggil aku?" ucap Aleya, takut salah panggil dan di berikan tatapan tajam lagi.
"Mau ngajak makan siang" ucap Fathar.
"Makan siang? Makan apa? Kan kita gak bawa bekal" ucap Aleya.
"Tadi saya habis beli di warung makan dekat sini" ucap Fathar sambil mengangkat sebuah plastik berisi 2 nasi bungkus yang ia letakkan di sampingnya.
"Lauknya apa?" Tanya Aleya penasaran.
"Ada ayam bakar, dan ikan bakar. Kmu mau yang mana?" Tanya Fathar sambil membuka bungkus nasi tersebut.
"Aku mau yang ikan, boleh ya?" Ucap Aleya dengan mengerjapkan matanya lucu.
"Gak usah pake puppy eyes, saya bakal kasih kok. Kan saya yang nawarin" ucap Fathar kemudian ia membuka kedua bungkus tersebut dan memberikan yang berisi lauk ikan pada Aleya.
"Yeay... Makasih Gus" ucap Aleya kemudian langsung menutup mulutnya, "makasih Aa' " ralatnya.
"Sama-sama, ayok makan" ucap Fathar.
"Gak ada sendok A'?" Tanya Aleya sambil celingukan mencari di sekitar nasi mereka.
"Tidak ada, pakai tangan saja" ucap Fathar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Alfathar
Teen Fiction"Kalo memang kamu masih ada rasa sama lelaki itu, kenapa tidak menolak perjodohan ini dengan tegas? Bukan hanya lelaki itu yang sakit, kamu pun akan sakit. Apalagi kamu sudah berjanji menunggunya" ucap orang yang sedari tadi mendengar perbincangan A...