Ulang tahun pasti selalu ditunggu-tunggu kedatangannya. Walaupun jatah hidup di bumi berkurang satu tahun, ulang tahun tetaplah ulang tahun. Selalu ditunggu setiap tahunnya. Kado, ucapan selamat ulang tahun, doa-doa yang terpancar, dan kebersamaan tentu selalu terasa menyenangkan. Dan Erys salah satunya.
"Happy birthday sayang, selamat bertambah usia. Semoga di usia sembilan belas tahun ini selalu diberkahi dengan kebahagiaan," Erys tersenyum saat Arena-sang bunda- memeluknya serta memberikan ucapan serta doanya.
Beralih pada Dada nya yang juga memberikan pelukan hangat, "Selamat ulang tahun anak Dada yang cantik sedunia, wish you all the best ya," Dada Ian memberikan kecupan di kening Erys dengan khidmat.
"Aamiin, makasih bunda dan dada yang terbaik di dunia," Erys tersenyum lebar lalu menengadahkan tangannya, "Kado? Hehehehe."
Chandra menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sang anak yang sebenarnya sangat mirip dirinya. "Itu di kotak, tapi sebelum kamu itu dada mau kasih tau bukan kunci motor atau mobil disana. Jadi jangan kecewa okay?"
Benar saja, mendengar perkataan Dadanya membuat Erys cemberut dengan cepat. Dia kira umur sembilan belas akan lebih bebas kemana-mana ternyata masih sama saja. "Dad, ini bahkan udah sepuluh tahun sejak kejadian itu tapi kenapa aku masih gak boleh naik mobil di umur segini sih?"
Arena mengelus rambut anaknya dengan lembut, "Manut aja, lagian ada Kai kan?"
Mendengar nama sepupu laknatnya itu disebut membuat Erys bertambah cemberut. Sepupu laknat yang mengajaknya berbuat maksiat hingga ia pun kena hujat itu sungguh menyebalkan.
"Bunda, gak selamanya Kai bisa sama Erys kan? Playboy cap kadal kayak gitu jelas-jelas bentar lagi punya pacar apalagi dia udah semester akhir. Nanti aku gimana?" Protesnya masih tidak terima.
Kaivan Marva Nararya Adam, pangeran keluarga Adam. Penerus Papa Rajendra sebagai dokter itu jelas sangat tampan dan menyadari dirinya sangat tampan hingga menyebabkan banyak gadis patah hati. Dan tebak siapa yang kena getahnya? Tentu Erys, sang sepupu innocent nya!
"Sama Kak Eros bisa," jawab Bunda dengan santai.
HELL NO!
Eros Kalnandra Nararya Adam, Putra Mahkota Adam. The Most Handsome Bachelors of The Year. Erys tidak hiperbola mengenai itu, Kak Eros sungguh sangat amat tampan. Melebihi Papa Rajendra muda, selain ketampanan bahkan kedinginan dan keseremannya melebihi Papa Rajendra.
Mata yang selalu menatapnya tajam, bibir yang selalu mengerut tidak suka jika dia nakal, mulut yang sering melarang-larangnya ini itu jelas Erys tidak mau. Jika disuruh memilih, Kai adalah pilihan tepat tetapi jika tidak kedua-duanya adalah pilihan yang sangat tepat.
"Okay, Kai cukup." Jawab Erys menghampiri kadonya, dengan antusias yang berkurang setengah Erys membuka kado dari orang tuanya. Matanya membulat terkejut saat menemukan sepotong gaun berada di dalam kotak kado itu.
"What the hell, I am so happy!" Erys berteriak heboh ketika merentangkan gaun itu dengan mata berbinar-binar. Her childhood dream!
Chandra dan Arena terkekeh geli melihat kelakuan sang putri, "Sayapnya di box yang lebih besar ya sayang," kata Chandra membuat Erys langsung membuka kotak yang lebih besar itu dengan menggebu.
AH AMAZING! DIA BISA MENJADI PERI!
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall Apart
General FictionSequel of Fall in Love Eros Kalnandra Nararya Adam mengenal Erys Serapina Adam bahkan sejak Erys masih dalam kandungan tantenya. Nama Erys pun pilihan Eros, mereka sedekat nadi dan tidak terpisahkan walau bahkan oleh jarak umur yang terpaut jauh. Ba...