Kai memandangi dua kartu di hadapannya dengan kening berkerut, di depannya ada dompet milik Erys yang tergeletak. Kai kontan menyeringai dan menaikkan sebelah alisnya pada Erys yang berjalan menghampirinya.
Erys mengerutkan keningnya melihat wajah antagonis milik Kai, seolah Kai telah memegang kelemahan Erys dan bersiap menghancurkan Erys menjadi debu. Lalu netra Erys membelalak saat menemukan dua kartu yang dibawa Kai. "What— Kok lo buka dompet gue?"
Erys menjangkau kartu tersebut tetapi Kai dengan cepat menghindarinya. "Eits, lihat apa yang disembunyikan Erys?" Kai terbahak sambil menggoyang-goyangkan kartu tersebut. "Kalau Kak Eros tau, bisa mati berdiri doi."
"Ya jangan sampai tau, please balikin Kai!" Erys merengek, meminta kartunya dengan wajah menahan tangis campur kesal.
Sialan sekali, tiga hari yang lalu Erys membuat SIM A dan C tanpa sepengetahuan orangtua dan keluarganya. Umurnya sudah 19 Tahun dan diam-diam dia bisa mengendari mobil dan motor—Thanks to Myra, Gladis, dan Vera yang mengajarinya diam-diam sehingga Erys jago walaupun tidak pernah ditunjukkan.
Kai akhirnya mengembalikan pada Erys sembari masih mempertahankan tawanya, "Sejak kapan lo bisa naik mobil sama motor?" Tanyanya penasaran. Pasalnya, Kai bahkan tidak berani mengajari Erys walaupun hanya diam-diam.
Erys menghela napasnya, "Janji dulu jangan kasih tau Kak Eros," ujarnya sembari mengangkat jari kelingking.
"Dada sama Bunda tau?" Kai tidak menjawab tetapi memberikan pertanyaan lagi.
Erys mengendikkan bahunya, dia yang tidak tahu. Entahlah, sebenarnya kedua orangtuanya mengizinkan saja dia bisa naik kendaraan pribadi namun karena pengaruh Eros jadi Dada dan Bunda manut saja. "Gue gak tahu, menurut lo tau?"
"Bisa jadi, gue lihat sebenernya cuma Kak Eros yang getol banget. Hati-hati aja kata gue mah," Kai menatap Erys serius. Memang jika sudah berhubungan dengan Eros dan Erys, Kai jadi sangat serius soalnya bisa jadi gawat darurat. "Simpan di lemari aja, bawa kalau perlu. Hari biasa gini gak perlu bawa, gue gak bisa bantu kalau Kak Eros ngamuk," lanjutnya.
Tentu Erys tahu, mana ada yang bisa bantu jika seorang Eros Kalnandra Nararya Adam bertitah apalagi jika itu termasuk hal yang positif. Mengharapkan orangtuanya tidak bisa, bahkan orangtua Eros pun tidak bisa apalagi hanya Kaivan.
"Lagian, kok lo bisa naik motor sama mobil sih? Kapan deh belajarnya?" Tanyanya lagi penasaran karena belum mendapatkan jawaban dari Erys.
Erys menyuruh Kai untuk mendekat, lalu membisikkan, "Gue udah lama bisa by the way, sejak 17 Tahun gue udah belajar dan sekarang udah pro driver," bisiknya. Bisa bahaya jika bicara keras, bahkan dinding pun punta telinga.
Kai terbelalak mendengarnya, tidak ketahuan Eros kah? Padahal menurut yang ia tau, bahkan ada penjaga bayangan Erys tetapi bisa kecolongan seperti ini. Kai jadi ngeri, akan semurka apa Eros jika tahu jika gadis kesayangannya ini sungguh nakal. Frasa Eros bisa mati berdiri mungkin bisa terjadi.
"Lo... bener-bener, gue speechless. Lo tau kan ada yang jaga? Kok bisa gak ketahuan?"
Oh tentu Erys tau, darimana coba info-info yang Eros dapat jika bukan dari orang yang menjaganya. Tetapi Erys belum tahu bagaimana wujud mereka, lagipula namanya saja bayangan ya masa menampakkan diri.
"Lo bodoh apa gimana Kai? Ya tinggal pindah posisi tanpa keluar aja lah, lagian kaca mobilnya juga gelap gak bakal ketahuan dong," ujarnya bangga, telunjukkan menjentikkan kening Kaivan dengan keras. "Kalau motor, motor punya Gladis terus latihannya di taman rumah jadi gak kelihatan dari depan," lanjutnya lagi perihal ia yang bisa mengendarai sepeda motor.
Kai berdecak sambil bertepuk tangan, "Bravo Erys Serapina, guru proud of you!"
Erys menyibakkan rambutnya lalu memberikan kecupan-kecupan maut seolah dia adalah bintang. Tanpa tau, jika dinding yang bisa mendengar itu benar-benar bisa mendengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall Apart
General FictionSequel of Fall in Love Eros Kalnandra Nararya Adam mengenal Erys Serapina Adam bahkan sejak Erys masih dalam kandungan tantenya. Nama Erys pun pilihan Eros, mereka sedekat nadi dan tidak terpisahkan walau bahkan oleh jarak umur yang terpaut jauh. Ba...