7

79.2K 4.1K 89
                                    

Pernikahan Arka dan Sarah di gelar di gedung hotel yang sama dengan pernikahan Raka dan Gistara beberapa waktu lalu. Bedanya, tamu di pernikahan Arka dan Sarah tidak sebanyak di pernikahan Raka dan Gistara. Bukan membedakan, namun ini kemauan Sarah agar pernikahannya sederhana. Ya meskipun sederhana dalam versi Sarah dan keluarga Erlangga berbeda.

Sederhana versi Sarah jelas sangat berbeda jauh dengan versi keluarga Erlangga. Bagi Sarah, sederhana versi keluarga Erlangga adalah versi paling mewah untuk Sarah. Lihatlah, hiasan yang memenuhi gedung hotel pun sangat mewah dengan nuansanya putih dan biru muda. Bunga-bunga cantik tampak memanjakan mata Sarah yang melihatnya.

Akad baru saja di ucapkan sekitar dua jam yang lalu. Saat ini, Arka dan Sarah sudah resmi menjadi suami istri sah dimata agama dan negara.

Usia kandungan Sarah baru tujuh minggu. Masih begitu kecil hingga hampir tak nampak sama sekali saat Sarah mengenakan kebaya berwarna putih yang lumayan ngepas di tubuhnya. Jadi dia tidak perlu lagi menutupinya agar tak terlihat yang nantinya berkemungkinan akan mengundang pertanyaan dari kedua kerabat mereka.

Sarah cukup bangga dengan calon anaknya. Dia seolah tau kalau kehadirannya belum banyak diketahui, makanya dia lebih memilih bersembunyi.

Mengingat soal kerabat, kerabat dari Arka cukup terkejut saat tiba-tiba mendapatkan kabar kalau Arka akan menikah. Apalagi dengan jarak yang cukup dekat dengan pernikahan Raka dan Gistara yang baru di gelar beberapa waktu lalu.

Sedangkan kerabat Sarah tak kalah terkejutnya. Mereka terkejut karena tiba-tiba Sarah pulang dari kota dengan membawa calon suami dari kalangan yang cukup berada. Mereka tak ada yang tau menahu alasan dari pernikahan Sarah sebenarnya. Mereka hanya tahu kalau pernikahan ini berlandaskan cinta. Farah dan Sarah memang sengaja tidak memberitahu sebab Farah tak ingin mereka memandang buruk Sarah nantinya.

Entah apa yang Sarah rasakan dengan perasaannya hari ini dia tak tau. Ada perasaan sedih bercampur bahagia tentunya. Sarah sedih sebab di pernikahan yang hanya terjadi satu kali seumur hidupnya justru dengan jalan yang seperti ini. Selain itu, tanpa di dampingi ayahnya dalam momen sakral tentunya mengundang perasaan yang tak bisa di jelaskan.

Di sisi lain dia juga terharu mendengar namanya di ucapkan dengan lantang oleh laki-laki yang saat ini sudah menjadi suaminya dihadapan banyak orang. Darahnya berdesir hebat mendengarnya, ada perasaan bahagia dan sedih semuanya bercampur menjadi satu hingga sulit di jelaskan dengan kata-kata.

"Sar, yang sabar ya. Pasti akan ada kebahagiaan setelah kamu melewati ini semua."

Sarah membalas pelukan Viona-sahabatnya. Setelah menceritakan pada Selina, Sarah juga menceritakannya pada Viona, sebab sahabatnya itu merasa aneh karena dia yang tak berkunjung ke apartemennya satu bulan lebih.

"Aku merasa bersalah banget karena ini terjadi setelah kamu dari apartemenku."

Sarah tersenyum kecil, dia sama sekali tak menyalahkan Viona atas semua ini. Viona jelas tak mengetahui kalau kejadian ini akan terjadi padanya.

"Bukan salah kamu, Vi. Mungkin Tuhan sedang memberi aku ujian yang seperti ini." Pembicaraan mereka terbilang cukup lirih sebab di sekitar mereka cukup bising. Selain itu, mereka berbicara dengan jarak yang sangat dekat dengan berpelukan.

Viona melepas pelukannya, tangannya mengusap sudut matanya yang basah. "Tapi kalau waktu itu aku maksa anterin kamu, mungkin ini nggak akan terjadi sama kamu Sar."

Semenjak Sarah bercerita kejadian malam itu selepas dari apartemennya, Viona selalu merasa bersalah. Secara tidak langsung, ini semua juga terjadi karenanya. Andaikan waktu itu dia tetap memaksa Sarah menerima tawarannya untuk diantar pulang, pasti tidak akan ada kejadian seperti ini. Apalagi kejadian itu terjadi di tetangga apartemennya, dan dia tak bisa melakukan apapun sebab dia sama sekali tak mengetahuinya.

Wedding Accident Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang