"Arghh--"
CTARR
"Ku bilang hitung,kau tak mendengarku?"
Jaemin menggigit bibir bawahnya menahan ringisan,kedua tangannya yang terikat rantai terasa kebas dan perih,belum lagi Haechan bahkan tak memberinya jeda untuk bernafas kala rasa perih semakin menjadi jadi
CTARR
"Akhh--em-pat-"
Haechan berdecih sinis."Empat?kau lupa sampai di hitungan berapa?"
"Arghh--"
Jaemin mengerang saat Haechan menjambak rambutnya,memaksanya mendongak menatap wajah angkuh lelaki itu,kepalanya pusing bukan main
Gila,Haechan gila!
"Kau tak bisa fokus ya?kalau tak bisa kenapa berani sekali melanggar perintahku hm?"
"A-aku shh akan mengadukan mu pada Jeno!"
Haechan menyeringai."Benarkah?aku juga akan mengadu kalau kau pergi dari sini tanpa izin padahal tau perintahnya"
Jaemin menatap Haechan tajam seolah hendak membunuh lelaki itu
CTARR
"Arghh--uhuk uhukk-"
"Kau seharusnya minta maaf,bukan menatapku begitu"Ucap Haechan seraya menyamakan posisinya dengan Jaemin yang berlutut dan kedua tangan terikat rantai ke atas
Ini dimana?pertanyaan bagus
Ini di gudang apart Jeno,persetan dengan jam 2 malam,nyatanya Jaemin berakhir disini dengan sifat gila Haechan
"Hm?apa kau bisu?"
Jaemin berdesis pelan,dia harus minta maaf?seharusnya Haechan yang minta maaf!bisa bisanya dia menyakiti Jaemin seperti ini?dasar gila gila gila dan gila!
Badan Jaemin tersentak kaget kala kuku Haechan menyentuh lukanya."Arghh-maaf!"
Haechan menyeringai,menggoreskan kuku panjangnya ke luka cambuk di punggung Jaemin dengan perlahan,mengabaikan darah yang mengalir
"Ma-af arghh bajingan!"
Mata Jaemin berkaca kaca,tubuhnya berusaha memberontak saat kuku Haechan terasa menembus kulitnya
"Lepas!arghhh aku minta maaf,aku minta maaf!"Seru Jaemin parau
"Waah,ku kira kau bisu"Haechan menekan kukunya kian dalam,abai pada teriakan kesakitan Jaemin
"Lebih keras,aku tak mendengarnya"
"Nghh--s-sakit-"Air mata Jaemin mengalir,berharap bajingan yang sedang menyeringai ini melepasnya
"Kau tak pernah mendengar perintahku ya?apa harus lebih kasar agar kau paham?"
Jaemin dengan cepat menoleh pada Haechan yang kini meraih pisau lipat
"Kau tuli?aku minta maaf,KU BILANG AKU MINTA MAAF"Teriak Jaemin kencang
"Hm?"Haechan menatap Jaemin yang kini terlihat kesal dan panik
"Aku minta maaf"Ulang Jaemin penuh penekanan,suaranya parau antara menahan teriakan dan tangis
"Ulangi"
"Aku minta maaf!"
"Good boy,apa kau akan melanggar ucapan ku lagi?"
Jaemin menggeleng membuat Haechan mengangguk puas.Lelaki itu beranjak berdiri dan melepas rantai yang melilit kedua tangan Jaemin
"Akhh--"
Jaemin nyaris tersungkur ke depan jika saja Haechan tak segera menahan lengannya yang terdapat satu bekas luka panjang yang hampir memudar
KAMU SEDANG MEMBACA
Ridin' : Jeno × Jaemin
Teen FictionNOT BXB⚠️ [beberapa chapter mungkin ke acak, jdi tolong liat nomor dan baca dngn berurutan] Jaemin tak tau harus bereaksi seperti apa kala seorang pria datang dan mengaku sebagai ayah kandungnya setelah 2 tahun kematian ibunya,dan..hey penampilannya...