⚠️370 vote, 500 komen buat next!!
[awas aja berani jadi siders, ku doain dapat karma]arghhhhh, kalian semua kebayang gak sih aku nulis arghh ini udh se stress apa gegara di kejar jadwal up?
_____________________________
"Apa yang terjadi disini?"
Jaemin menegang mendengar suara Jeno, ia dengan takut membalikkan wajahnya ke leher Jeff, "Papa aku takut.."
Namun Jeno dengan santai mendekat seraya melepas jaketnya, menunduk menyejajarkan posisinya dengan Jaemin yang duduk di ranjang rumah sakit.
"Jaemin."
Jaemin mencengkram erat kemeja Jeff.
"Kau tak mendengarku?"
"..dengar," Lirih Jaemin pelan.
"Tak mau melihatku?"
"Tidak."
"Pfttt--" Haechan menahan tawa, dengan cepat berbalik membelakangi semua.
"Kenapa masih disini? Keluar sana," Ucap Jeno pada Mark dan Haechan.
"Oh sorry, kakak ku bilang dia tak ingin kau membunuh kembaran mu sendiri," Jawab Haechan enteng.
Jeno berdecih, kembali menatap Jaemin yang masih memeluk Jeff dan menyembunyikan wajahnya.
"Sudah ah, ayo keluar dulu," Haechan menarik Mark untuk pergi walau lelaki tersebut menolak.
"Ayo, kita harus membahas rencana," Bisik Haechan geram, barulah Mark menurut. Meninggalkan tiga orang tersebut yang kini sama sama terdiam.
"Jaemin--"
"Papa aku takut," Jaemin merengek pelan.
Jeno mendengus, "Kau takut padaku tapi tak takut pada papa?"
Jaemin mengerjap, mendongak untuk menatap Jeff, benar juga..
INI KAN AYAH MONSTER!
"Heh jangan dengar perkataan Jeno, papa tak sejahat itu," Ucap Jeff cepat saat Jaemin hendak melepas pelukan.
"Mau dengan kak Mark saja," Lirih Jaemin dengan bibir mencebik.
"Dia punya adiknya sendiri," Jawab Jeno jengah.
Mata Jaemin berkaca kaca, benar benar tak suka di tengah suasana ini, dia benar benar takut tau..
Jeff memelototi Jeno kala isakan Jaemin kembali terdengar, "Aduuh kenapa menangis lagi? Anak lelaki tak boleh menangis tau."
"Siapa bilang cowok tak boleh menangis? Boleh kok, jangan di tahan emosinya."
Jaemin kian menangis, Jeff ini beda sekali dengan Mina!
Jeno menghela nafas kasar, duduk dengan hati hati di samping Jaemin dan mengusap punggung kembarannya itu, "Aku minta maaf, jangan menangis lagi."
"Iya, nanti kalau Jaemin terus menangis, matanya sakit dan suaranya serak, tak mau kan?" Jeff ikut membujuk.
Jaemin memeluk leher Jeff erat saat Jeno menariknya, "T-tak mau, aku mau dengan papa saja."
"Padahal aku punya permen."
Jaemin mencebik, "Aku bukan anak kecil!"
"Oh, jadi tak mau? Es krim?"
"Tak mau!"
Jeff tersenyum melihat perdebatan kedua putranya, ada ada saja..
"Uang? Apart? Mobil sport? Berlian?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ridin' : Jeno × Jaemin
Teen FictionNOT BXB⚠️ [beberapa chapter mungkin ke acak, jdi tolong liat nomor dan baca dngn berurutan] Jaemin tak tau harus bereaksi seperti apa kala seorang pria datang dan mengaku sebagai ayah kandungnya setelah 2 tahun kematian ibunya,dan..hey penampilannya...