ini kyanya kalau pake target bakalan up tiap hari ga sih?🙃
manis¹ aja dulu sebelum nangis¹ lagi ya kaaann?
_____________________________
"Ini? Tak mau, aku mau kamar yang lebih luas lagi!"
Yuta mendadak pusing mendengar rengekan Jaemin, "Baiklah baiklah, ayo lihat kamar lain."
"Aku mau kamar utama yang luas, dad."
"Iya kau--apa?" Langkah Yuta sontak terhenti membuat Jaemin mau tak mau ikut berhenti.
"Apa?" Jaemin ikut bertanya.
"Kau bilang apa tadi? Tidak tidak, kau memanggil ku apa?"
Jaemin mengerjap, "Daddy? Kau kan ayah ku, mau di panggil om saja?"
"Tidak. Panggil seperti itu, kau putra ku sekarang."
Jaemin hanya mengangguk, netranya menatap sekeliling mansion yang amat luas dan penuh dengan hal hal yang terlihat mahal.
"Waah, apa aku boleh ke taman itu nanti?" Jaemin menunjuk taman samping mansion saat melewati jendela kaca yang besar itu.
Yuta mengangguk dengan senyum tipis melihat antusias Jaemin, "Tentu, kau bisa kemana pun di mansion ini."
"Kalau ke luar mansion?"
Langkah Yuta lagi lagi terhenti, berbalik pada Jaemin yang kini menatapnya bingung.
"Ads satu hal yang harus ku peringatkan, Nakamoto Jaemin."
"Pertama, jika kau berada di luar mansion dan bertemu Jeff atau Jeno--"
Yuta mendekat dan berbisik, "Menjauhlah, atau--aku akan membunuh mereka."
Jaemin mengepalkan kedua tangannya erat, "..aku mengerti."
Mari menurut saja sebelum menemukan cara untuk pergi.
___________________________
"ARGHH SIAL!" Jeff berseru kesal, menatap penuh amarah pada bangunan kosong di tengah hutan itu.
Tak ada apapun, Yuta pasti sudah membawa Jaemin pergi. Chip pelacak kecil juga di temukan di atas meja salah satu ruangan disana.
"Om tenang dulu, jika seperti ini om tak akan bisa berpikir jernih," Ucap Mark menenangkan.
Jeff mengacak rambutnya kasar, kemana? Kemana Yuta membawa Jaemin?
"Tuan, tuan muda Jeno sadar namun--"
Jeff mengernyit, "Namun apa? Katakan dengan jelas!"
"Tuan Jeno mengamuk."
Jeff dan Mark sontak saling melirik, "Kita kembali sekarang, kirim beberapa anggota untuk terus mencari jejak Jaemin."
"Baik, tuan."
____________________________
"ASTAGA JAEMIN!"
Yuta melotot, melihat Jaemin yang naik ke pegangan tangga dan meluncur turun ke bawah, para bodyguard yang berjaga tak kalah kagetnya dengan tingkah anak itu.
Anak siapa ini?!
"AAAAAA DADDY TOLONG!"
Happ
Jaemin melotot, untungnya Yuta cepat menangkapnya yang hampir jatuh saat sampai ke bawah.
"Ini bahaya, kenapa turun lewat sana hah? Kau mau jatuh?"
Jaemin mencebik, melompat turun dan dengan enteng berjalan ke ruang tengah, "Aku tak akan jatuh, kalau jatuh berarti salah daddy karena tak menangkap ku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ridin' : Jeno × Jaemin
Teen FictionNOT BXB⚠️ [beberapa chapter mungkin ke acak, jdi tolong liat nomor dan baca dngn berurutan] Jaemin tak tau harus bereaksi seperti apa kala seorang pria datang dan mengaku sebagai ayah kandungnya setelah 2 tahun kematian ibunya,dan..hey penampilannya...