kita ketemu lagi minggu depan ya, maaf aku sibuk mengumpulkan kewarasan setelah liat Jaemin di putar¹, Haechan kepleset, sama Chenle di gendong Mark
r.i.p kewarasan :)
_______________________
"Sial, hidup ku ternyata memang sangat sial, waah aku tersanjung," Gerutu Jaemin, menatap satu mobil yang menghadangnya.
"Baiklah, ini terakhir kali aku menyerang orang lain," Jaemin meraih pisau lipat di sakunya.
Dua orang turun dari mobil, Jaemin tersenyum manis, "Halo paman, ada keperluan apa ya?"
"Mau bertanya jalan? atau--menyerahkan nyawa?" Tanya Jaemin masih mempertahankan senyumnya, tentu saja kalimat terahir hanya ia gumamkan pelan.
"Benar, kami ingin bertanya jalan."
Jaemin mengumpat kesal dalam hati, "Ah, jalan ke--akhirat?"
Jlebb
Satu pisau terlempar, tepat menancap di leher salah satu dari mereka yang sama sekali tak waspada dengan Jaemin.
"Kurang ajar."
Jaemin berdecak melihat pistol, astaga tak adil! Dia cuma bawa pisau lipat!
DORR
"Akhh--" Jaemin meringis, untungnya sempat menghindar hingga hanya mendapat goresan di lengannya. Jaemin berlari maju mengikis jarak kecil di antara mereka, dan perkelahian tak bisa di hindarkan, Jaemin tetap berusaha kendati kakinya terasa sangat sakit.
Ckittt
BRUKK
DORR
Tembakan dari pria tersebut mengarah ke langit karena tendangan Jaemin, bersamaan dengan pisau Jaemin yang menancap ke jantung lawan, lima mobil kembali mengepungnya.
"Astaga, apa aku akan mati di tangan musuh?" Gumam Jaemin.
"Serang dia, tuan bilang jangan membuat luka serius, simpan senjata kalian."
Jaemin menarik kembali pisaunya yang menancap di tubuh dua pria tadi, ia menatap orang orang yang mulai mendekat.
....10 orang, tidak, 13 orang..
Matilah, apa ini akhir hidup Jaemin? Seharusnya Jaemin membuat wasiat dulu untuk harta hartanya!
"Baiklah baiklah, ayo maju satu satu, budayakan antri ya paman paman."
BUGHH
DUGHH
Jaemin sendirian, melawan belasan orang yang menyerangnya secara bersamaan.
Srettt
Jaemin sama sekali tak bergeming atau berkedip kala darah lawan terciprat ke wajahnya, mengayunkan pisau lipat di kedua tangannya dengan cepat dan mengincar titik vital lawan.
"Matilah, aku malaikat maut kalian malam ini."
Jlebb
BRUKK
DUGHH
Jaemin berbalik, menarik kepala salah satu yang tadi hendak menyerangnya dari belakang dan--
PRANGG
Menghantamkannya ke kaca mobil hingga pecah, darah mulai mengotori baju dan wajahnya, namun Jaemin terus memukul dan mengayunkan pisaunya.
Tak boleh mati, Jaemin harus hidup tenang dulu!
Jlebb
"--menjijikkan."
BRUKK
Habis, semuanya jatuh..
KAMU SEDANG MEMBACA
Ridin' : Jeno × Jaemin
Teen FictionNOT BXB⚠️ [beberapa chapter mungkin ke acak, jdi tolong liat nomor dan baca dngn berurutan] Jaemin tak tau harus bereaksi seperti apa kala seorang pria datang dan mengaku sebagai ayah kandungnya setelah 2 tahun kematian ibunya,dan..hey penampilannya...