22》Kenyataan

3.7K 570 183
                                    

Jimin tersenyum sinis, "Jaemin--kau berharap lepas padahal--

--kau adalah putra musuhku?"

Aku salah tulis kemariiin😭😭kebaliik, sorry guys

Yg benernya gitu yaaa

______________________

"Apa Haechan sudah menemukannya?"

Jeno menggeleng, menatap Jeff yang duduk di sofa dengan wajah datar, fokus pada laptop dan terus berusaha menemukan Jaemin

"Papa"

Jeff mengangkat sebelah alisnya, menatap dengan pandangan bertanya pada putra sulungnya.

"Apa--papa marah pada Jaemin?"

Hening, ruang mewah tersebut di landa keheningan cukup lama.

"Apa kamu marah pada Jaemin?" Jeff membalik pertanyaan, tau seberapa besar peran Theo di hidup Jeno.

"--entahlah, aku--sangat marah? Benar benar marah?" Jeno terkekeh hambar, tangannya terkepal erat.

"Cari dia, minta bantuan pada yang lain."

Jeno mengangguk, segera berlalu pergi dari ruang kerja sang ayah, meninggalkan Jeff yang kini kembali terdiam dengan raut wajah rumit.

Sehari berlalu dan Jaemin belum di temukan.

"Apa dia benar benar pandai bersembunyi?"

Tok tok tok

"Tuan Jeff ini saya."

Cklek

"Ada kabar soal Jaemin?"

Athan menggeleng, "Tak ada--"

"ARGHH DASAR BODOH, SAAT ITU KAU JUGA BILANG BAHWA HIDUPNYA BERSIH! KALIAN SEMUA TAK BECUS, PADAHAL AKU SUDAH PERCAYA PADA KALIAN!!"

"Kalau kalian tak menemukannya dalam dua hari--aku akan memenggal kepala kalian semua," Desis Jeff penuh amarah.

BRAKK

"Tuan, lihat ini." Seorang pria masuk, dengan cepat membawa berkas informasi di tangannya

"Dia--tangan kanan Jimin?"

Rahang Jeff mengeras, "Siapkan anggota dan--hancurkan bajingan itu sekarang juga."

"Seharusnya aku membunuh mereka semua tanpa menyisakan satupun, kau--juga akan mati seperti saudara mu yang lain, sialan."

"Beraninya kau menyerangku setelah aku membiarkan mu kabur dan tetap hidup."

__________________________

Jeno terdiam, menatap foto di tangannya dengan sendu.

Foto Theo menggendongnya dan ia memegang piala juara pertama pemenang lomba menggambar.

"Jeno lihat kesinii, waah keponakan om hebat sekali."

Jeno terkekeh, segera berlari pada Theo setelah lelaki itu mengambil fotonya.

"Sini, aahh jagoan om Theo yang keren, juara satu? Waah, hebat sekali, sangat hebat."

Anak kecil yang memakai seragam TK itu terkekeh, memeluk erat leher Theo, "Jeno memang hebat tau."

"Ahahaha iya iya, Jeno paling hebat, ayo berfoto bersama om dulu."

"Okay, lalu beli es krim kan?"

"Tentu, apapun yang Jeno mau."

"Jaemin--apa ini? Apa yang kau lakukan? APA YANG KAU LAKUKAN?!"

Ridin' : Jeno × JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang