11》Dua putra

4.7K 508 33
                                    

"Dia tangan kanannya,cari tau siapa dia"

Johnny mengernyit."Haah ayolah Jeff,dia remaja,kenapa tak menyuruh Jeno saja?"

"Kau yakin?"

"Aku yakin,di lihat dari siluetnya saja itu pasti seumuran Jeno"

Jeff mendengus namun tak urung mengangguk,akan lebih baik jika Jeno yang turun kan?mau bagaimana pun Jeno lebih kejam darinya

Tangan kanan Jimin telah menyerang banyak bawahannya,dan itu--membuat Jeff kesal

Sudah Jeff katakan,dia akan menyiksa tangan kanan Jimin itu dengan perlahan..

"Kau membantu orang yang salah,nak"

____________________________

"Ck,apa lagi?"

Renjun mendengus kesal."Kau benar benar akan ikut tawuran?bagaimana kalau kembaran mu tau--"

"Tak ada urusan dengannya,aku tawuran dan itu tak akan merugikannya"

Renjun menghela nafas kesal,sekali lihat saja ia yakin bahwa Jeno itu gila,tidak,semua yang di apart kemarin gila termasuk Jaemin!

"Kau tak tau dia akan bereaksi seperti apa kan?lebih baik tak ikut--"

"Ah sudahlah,aku pergi sekarang bye"Jaemin melepas pegangan Renjun dan segera berlari pergi dari sana menuju pagar belakang sekolah,dia akan keluar lewat sana

"Renjun,kau melihat Jaemin?"

"Astaga!"Renjun tersentak kaget kala berbalik dan menemukan Jeno

"Kau melihat Jaemin?"Ulang Jeno lagi

"Oh,dia--sedang di rooftop?atau di taman belakang?dia bilang butuh waktu untuk sendiri"Elak Renjun asal

Jeno mengerjap,memilih mengangguk dan segera pergi walau tau Renjun berbohong,dimana Jaemin?dia tak boleh berkeliaran sembarangan sekarang,musuh Jeff mengintai Jaemin sekarang

___________________________

BUGHH

"Eyy,lemah sekali"Jaemin terkekeh,menatap Ayen yang kini tersungkur di gudang tersebut

Siapa yang bilang dia tawuran?itu akan merusak imagenya,dia hanya menjawab tantangan duel dari anggota Hyunjin

"Cih,dasar muka dua"Decih Ayen

Jaemin lagi lagi terkekeh mendengarnya."Terserah,kau kalah..ingat bayarannya"

Ayen menyeringai."Kau pikir semudah itu?"

"A--"

BUGHH

----inggg

Jaemin mengerjap kala telinganya berdenging setelah kepalanya di hantam sesuatu,ia berusana mempertahankan kesadarannya dan berbalik dengan cepat saat merasa pukulan lagi lagi akan di layangkan

DUGHH

"Aish sialan,kalian memang pengecut"Kesal Jaemin,menatap lelaki lain yang datang seraya membawa balok kayu

"Sial,sepertinya besok besok aku harus menuruti Renjun"Gumam Jaemin pelan

"Baiklah baiklah,tolong maju satu satu"Ucap Jaemin lelah

"Kalian harus membudayakan antri"Sambungnya asal

BUGH

DUGH

Suara pukulan terdengar bersahutan dari gudang di lantai 3 tersebut,di ujung lorong yang jarang di lewati orang orang maupun guru

____________________________

Ridin' : Jeno × JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang