19》Makam

3.2K 449 35
                                    

"Kau sekolah? Wajah mu pucat sekali seperti mayat, izin saja hari ini" Ucap Jaemin menatap Jeno yang sarapan

Mark mengangguk, "Benar, lebih baik kau tak sekolah dulu hari ini"

"Tidak, aku baik--"

"Jangan keras kepala, lebih baik istirahat dulu, Jeno" Sela Mark

Haechan hanya menatap perdebatan tersebut dalam diam, melirik Jaemin yang mengangguki setiap perkataan Mark

Kelinci kecil itu pasti punya rencana, Haechan yakin dari gelagatnya hari ini













"Ini, kotak P3K nya aku taruh disini"

Jeno yang berbaring di kasur membuka mata, menatap Jaemin yang menaruh kotak P3K di nakas

"Aku tak terluka" Jawab Jeno pelan

"Cih, dahi mu terluka, kau tak pernah berkaca ya?" Jawab Jaemin malas

"Aku sekolah dulu, ada bubur juga di dapur, jangan lupa makan, kau hanya sarapan selembar roti tadi"

Jeno berdehem membuat Jaemin merengut kesal

"Iya aku mengerti, terimakasih" Ucap Jeno saat merasa tatapan Jaemin

Jaemin mengangguk puas, "Oke, aku berangkat dulu, bye bye~"

Jeno hanya bergumam dan kembali memejamkan mata setelah Jaemin menutup pintu

Ting!

Papa
|perlu papa suruh dokter untuk kesana dan mengobati mu sekali lagi?

Jeno mendengus, mematikan kembali handphone nya dan mengabaikan pesan dari Jeff, memutuskan kembali tidur sampai jam pulang sekolah nanti.

_________________________

"Haah, ini jelas orang orang Jimin," Ucap Theo

Jeff menghela nafas kasar, "Bukan kah yang paling sering turun itu tangan kanannya? Siapa namanya? Ah maksudku julukannya?"

Theo terlihat berpikir sesaat, "Entahlah,  bloody bunny?"

Jeff mengernyit, "Kelinci berdarah?"

"Setelah ku pikir pikir, bukannya dia sangat psychopath? Bahkan John bilang dia remaja, bagaimana bisa dia membunuh banyak pengusaha gelap selama ini?"

"Ini gila," Jeff menggeleng tak percaya membuat Theo terkekeh.

"Haruskah kita menyingkirkan bloody bunny itu dulu? Pasti menyenangkan melawannya."

Jeff tertawa pelan, "Benar, sepertinya dia setara dengan kita."

"Dimana kita bisa menemukannya? Informasinya benar benar di tutupi Jimin, dia pasti pion kesayangan."

"Entahlah, tapi pasti ada kesempatan"

Theo menepuk tangannya sekali, "Hey suruh saja Jeno yang turun langsung, mereka sama sama remaja kan?"

"Ide bagus, aku akan membicarakannya saat Jeno sembuh."



___________________________

"Dengar, akan ada misi penting untuk mu, mungkin bulan depan atau minggu depan."

Jaemin duduk tenang dan mendengarkan perkataan Jimin, pria itu terlihat marah dan kesal, apa misi kali ini penting ya?

"Kau bisa menyelesaikannya kan?"

Jaemin mengangguk, kapan dia tak bisa menyelesaikan tugas?

"Ini data datanya, lihat dan pahami semuanya dengan baik."

Ridin' : Jeno × JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang