28》Mama

4.3K 625 608
                                    

⚠️ini kalau pake target kayaknya bakal up tiap hariii☺

__________________________

"ARGHHH SIALAN!"

BRAAKKK

"JUNG JENO!"

Mark dengan cepat maju dan menarik Jeno, lantas menghampiri Jaemin yang kini jatuh terduduk seraya memegangi lehernya.

"Apa yang kau lakukan? Kau gila?!" Mark berseru marah, membantu Jaemin berdiri dengan hati hati. Bodygurad Mark mulai berdiri melindungi keduanya.

Jeno berdecih, "Menyingkirlah, berhenti ikut campur urusan kami, Mark."

Jaemin mencengkram belakang jas Mark, sebelah tangannya yang lain memegang lehernya yang terasa perih, disana ada luka karena rantai waktu itu.

"Kau baik baik saja?" Tanya Mark.

Jaemin mengangguk, tak menolak saat Mark membantunya kembali duduk ke kursi roda.

Rahang Jeno mengeras, kembali meraih pistol yang tadi ia lempar, "Mark jangan berpikir untuk membawanya pergi, atau kau--akan mati di tangan ku."

Mark ikut menodongkan pistol, "Aku tak akan membiarkan Jaemin mati di tangan mu, sadarlah Jeno dia kembaran mu."

"Ck sialan, kau pikir aku akan membunuh kembaran ku sendiri?"

"Lalu? Kau pikir aku tak tau bagaimana sifatmu--"

"Arghh kak Mark--" Jaemin meringis, memegang kepalanya yang terasa di hantam batu besar.

Mark menatap Jaemin panik, "Panggil dokter!"

Jaemin mengerang, memukul kepalanya yang terasa sangat sakit sebelum kemudian kegelapan merenggut kesadarannya, hal terakhir yang ia lihat adalah Mark yang mendorong Jeno menjauh serta seruan penuh amarah dari kakak tiri Haechan tersebut.

________________________

"Pasien lebih baik di biarkan beristirahat dulu," Ucap dokter setelah memasang infus Jaemin.

"Lukanya parah, bisa berbahaya jika pasien terlalu banyak bergerak."

Jeff meraup wajahnya kasar, melirik Mark dan Jeno yang sama sama di selimuti aura gelap.

"Jeno, ayo bicara dengan papa."

Jeno mendengus, melirik Mark sinis sebelum mengikuti langkah Jeff keluar dari ruang rawat Jaemin.

"Papa sudah melihat rakaman cctv nya, kau marah?"

"Apa itu perlu di tanya?" Balas Jeno kesal.

"Kau marah pada Jaemin?"

"..tidak, aku--hanya tidak bisa menahan amarah ku."

"Jaga emosi ku, kamu ingin Jaemin takut?"

Jeno mengangkat sebelah alisnya, "Pa, dia sama saja dengan kita, takut apanya? Dia sudah membunuh sejak tahun lalu atau mungkin bertahun tahun lalu."

Aahh benar juga--

--sebentar, haruskah Jeff bersyukur?

Karena jujur saja setelah menemukan Jaemin, Jeff benar benar kebingungan tentang bagaimana cara merawat anak seperti orang orang pada umumnya.

Dan Jaemin--sama saja seperti mereka kan? Waah berarti sama saja dengan Jeno kan?

Jeff akhirnya menemukan jalan keluar untuk kebingungannya selama ini.

__________________________

"Tuan, anda baik baik saja?"

Mark menoleh, menemukan seorang lelaki yang masih memakai seragam SMP menatapnya khawatir.

Ridin' : Jeno × JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang