eitss, spoiler yang di ig itu ada di chap depan yaaaa, bukan chap ini
ternyata aku kebablasan spoil chap 40:)
______________________
"Kalian menemukan lokasinya?"
Mark mengangguk, "Ini di luar kota, dan--tampaknya tengah hutan. Butuh waktu seharian untuk sampai kesana."
"Kerahkan semua anggota dan--Haechan? Kau bisa pergi ke sana?"
Haechan yang sedang meminum jus nya mengangguk, "Tentu, lagipula aku baik baik--"
"Aku yang akan pergi," Sela Mark cepat.
"Apa apaan--"
"Diamlah dan sembuhkan dirimu sebelum aku mengurung mu di rumah sakit," Desis Mark pelan, menatap Haechan tajam.
'Sialan, padahal hanya saudara tiri, dasar Mark gila. Jaemin tolong lihat manusia yang mengatai Jeno ini!'
"Baiklah, atur semua anggota dan senjatanya," Titah Jeff yang segera di angguki Mark.
'Jaemin papa mohon bertahan, sebentar lagi..'
_________________________
Jaemin memejamkan matanya dengan nafas menderu tak teratur, lampu ruangan yang terlalu terang membuatnya tak bisa membuka mata sedikitpun, tanpa membuka mata pun Jaemin bisa merasa bahwa matanya mulai perih dan terus mengeluarkan air mata.
"Sial, kalau aku buta karena ini--aku akan mengambil mata pria itu," Desis Jaemin pelan. Berusaha menulikan telinga dari erangan yang terus terdengar.
Tampaknya ini di samping ruang eksekusi ya? Menyebalkan sekali..
Jaemin meringkuk di tengah kasur, mengabaikan sakit di seluruh tubuhnya.
Bagaimana cara bebas dari sini?
Cklekk
Ctik
Lampu mati, pintu ruangan terbuka, Jaemin dengan perlahan membuka matanya, mendapati seorang lelaki masuk seraya membawa nampan makanan.
Jaemin menatap makanan di atas nampan, bubur..
Sendok plastik?
"Akh--" Jaemin meringis saat borgol di tangannya lepas, ia dengan hati hati beranjak bangun dan duduk.
"Dimana--pria sialan itu?"
Pria itu berdecak, "Sopan lah, kau ingin mati ya?"
Tangan Jaemin mulai meraih sendok, memastikan tangannya menggenggam sendok dengan kuat.
"Kau yang akan mati--"
"Apa--ARGHHH--"
Jaemin menarik pria itu kian dekat, menusuk mata pria itu sekuat yang ia bisa.
DUGHH
Lantas dengan cepat ia menghantamkan kepala pria tersebut ke lututnya.
Jaemin berdecak, "Sial, aku terus terusan membunuh orang."
BRUKK
Tubuh pria tersebut jatuh, Jaemin--tak mau melihat keadaan mengenaskan pria tersebut. Mungkin saja matanya--ah sudahlah!
Trakk
"Nakamoto Jaemin, sudah ku bilang untuk menurut kan? Dan kau malah menyerang bawahan ku?"
Jaemin mengumpat dalam hati mendengar suara menggema tersebut, ada cctv?
Habislah, bagaimana dia akan kabur?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ridin' : Jeno × Jaemin
Teen FictionNOT BXB⚠️ [beberapa chapter mungkin ke acak, jdi tolong liat nomor dan baca dngn berurutan] Jaemin tak tau harus bereaksi seperti apa kala seorang pria datang dan mengaku sebagai ayah kandungnya setelah 2 tahun kematian ibunya,dan..hey penampilannya...