15》foto

3.8K 451 51
                                    


|Datang ke markas

Jaemin mengacak rambutnya kasar, sial dia kehabisan waktu.

"Aish bagaimana ini?"Jaemin menatap ke bawah, sekolah mulai sepi karena bel masuk telah berbunyi

"Jeno pulang jam berapa ya hari ini?semoga tak ada siapapun di apart nanti"

Jeno tak datang ke sekolah, lagi lagi pergi untuk mengurus sesuatu dengan Mark.Jadi--seharusnya Jaemin aman kan?

"Sial, lebih baik langsung datang daripada hukumannya bertambah"

Melepas almamater dan dasi nya, Jaemin dengan cepat melangkah pergi dari area sekolah tersebut dengan gusar.Baru kali ini ia tak bisa menyelesaikan misi, ini semua karena Jeno dan yang lain!!

Arghhh Jaemin kesal sekali!!

__________________________

"Kau tahu kesalahan mu, Jaemin?"

Jaemin menghela nafas kasar, menatap Jimin yang duduk di sofa single

"Iya, maaf"

"Kali ini kau mengecewakan ku"

Jimin beranjak bangun, menatap Jaemin lekat."Yaah mau bagaimana pun, hukuman tetap hukuman kan?"

Jaemin meneguk ludahnya kasar, namun tak urung mengangguk

"Bawa dia"

Jaemin tersentak kala dua bodyguard menahan tangannya

'Sial sial sial sial!!'

_____________________________

"Jaemin belum pulang?"Tanya Mark yang sedang membuat kopi

Jeno mengerjap, benar juga, ini sudah jam 4 sore.Sekolah pulang jam 3 sore kan?

"Oh ya, aku dan Haechan akan ke markas sebentar, kalau ada apa apa hubungi saja"Ucap Mark

Jeno mengangguk, menatap Mark yang meneguk kopi dengan cepat

"Kau buru buru?"

"Hm, daddy ada disana"

Mark segera beranjak pergi

"Ck cuci gelasnya, Mark"

"Cuci saja, aku sedang buru buru"

Jeno berdecak kesal, memilih kembali fokus ke laptopnya seraya menggigit apel hijau di tangannya.Derap langkah kaki kembali terdengar menuruni tangga

"Jen, jangan terlalu kasar pada kembaran mu nanti"

Jeno mengerjap mendengar ucapan Haechan."Ap--"

BRAKK

Pintu lebih dulu tertutup sesudah Mark dan Haechan berlalu keluar, meninggalkan Jeno yang masih terdiam bingung, apa maksud ucapan Haechan?

"Dimana Jaemin?"Gumamnya kesal, mengernyit pelan kala merasa perih di punggungnya

"Apa luka ku terbuka?"Lirih Jeno pelan, ia mendorong laptopnya menjauh dan menutupnya, lantas segera beranjak bangun menuju sofa

"Aish, anak itu apa harus di rantai?musuh papa sangat merepotkan akhir akhir ini, bagaimana cara memberitahunya?"

Jeno terus menggerutu kesal, berakhir duduk di sofa, jika Jaemin tak pulang dalam 20 menit lagi, dia benar benar akan mencari Jaemin dan merantainya saja, lalu melepasnya saat keadaan kembali aman

________________________

Jaemin menekan sandi apart, wajahnya terlihat pucat, berjalan seraya membungkuk pelan

Ridin' : Jeno × JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang