niat bngt ya ngingetin target udah sampe
masih pagi lho ini sist
_____________________________
Seminggu berlalu, dan Jaemin masih belum bisa di temukan. Sejak kemarin Jeno sudah keluar dari RS dan ikut mencari Jaemin, namun hasilnya tetap sama, tak ada..
"Haah, kau dimana?" Gumam Jeno lelah, mendudukkan diri di salah satu bangku taman.
"Kau baik baik saja, kan?"
"Jaemin ku mohon kau harus baik baik saja, ku mohon."
Seorang bodyguard menghampiri Jeno, "Tuan muda--"
"Iya iyaa, ini sudah mau pulang, kok. Cerewet sekali, dasar orang tua."
Jeno tersentak, dengan cepat berbalik dan menemukan Jaemin yang berdiri tak jauh darinya, sebelah tangannya memegang cup es krim besar dan sebelah lainnya memegang handphone.
"Jaemin!"
Yang di panggil menoleh, terdiam sesaat sebelum melotot dan dengan cepat berlari pergi.
"JAEMIN!" Jeno dengan cepat berlari mengejar kembarannya itu, para bodyguard yang datang bersamanya ikut berlari mengejar.
"JUNG JAEMIN!"
Namun anehnya Jaemin malah berlari semakin cepat bukannya berbalik pada Jeno, ada apa?
"Sial akhh--" Jeno mengerang kala pahanya terasa nyeri, dapat ia lihat Jaemin berhenti sesaat dan menatapnya sebelum kembali berlari pergi dengan cepat.
"KEJAR DIA!" Teriak Jeno penuh amarah.
Apa yang terjadi? Ada apa sebenarnya?
Apa Jaemin kabur dari pria itu? Atau Jaemin di ancam?
Atau apa?
Ada apa sebenarnya?!
________________________
"Haah," Jaemin berusaha mengatur nafasnya kala sudah memasuki pintu utama mansion.
Netra hazelnya menatap kosong ke depan, apa Jeno baik baik saja? Tampaknya luka tembakan lelaki itu sakit tadi ya?
"Jaemin?"
"O-oh, daddy?"
Yuta mendekat, menarik dagu Jaemin agar lelaki itu menatapnya, "Kau di kejar siapa sampai berkeringat begini?"
Deg
Jaemin terdiam panik, "A--i-itu ahahaha ada--anjing? Benar tadi ada seekor anjing mengejar ku."
Yuta terkekeh, "Yakin? Bukan Jeno?"
Jaemin terbelalak, sial, Yuta tau rupanya.
"..maaf, tapi aku tak bertemu atau berbicara dengannya kok, aku langsung pergi," Ucap Jaemin cepat, seingatnya tadi 2 orang mengikutinya saat keluar, tak mungkin mereka menyerang Jeno kan?
"Dad? Daddy berjanji tak akan menyakiti Jeno kan? Daddy sudah berjanji padaku!"
Yuta mengangguk, "Iya, asal kau menurut janji nya akan terus berjalan."
"..iya, aku tak akan menemui Jeno atau berbicara dengannya, dengan yang lain juga."
Yuta tersenyum, mengusap rambut Jaemin lembut, "Masuk lah, dokternya sudah datang, dia akan memeriksa kondisi mu."
"Tak akan di suntik, kan?"
"Tidak, hanya memeriksa, sudah sana cepat masuk."
"Okay," Jaemin segera berlari masuk, meninggalkan Yuta yang kini terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ridin' : Jeno × Jaemin
Teen FictionNOT BXB⚠️ [beberapa chapter mungkin ke acak, jdi tolong liat nomor dan baca dngn berurutan] Jaemin tak tau harus bereaksi seperti apa kala seorang pria datang dan mengaku sebagai ayah kandungnya setelah 2 tahun kematian ibunya,dan..hey penampilannya...