Jeno dan Jaemin berjalan mengendap, berusaha tak menimbulkan suara di tiap langkah mereka di lantai satu yang gelap tersebut. Berusaha agar tak ada yang tau bahwa mereka baru saja kembali dari arena balapan dan club.
"Sepertinya aman, mama dan papa sudah tidur," Bisik Jaemin di angguki Jeno.
"Langsung ke kamar--"
Ctikk
"Ehem, darimana anak anak mama yang tampan?"
"O-oww," Jaemin spontan bersembunyi ke belakang Jeno saat lampu menyala, memperlihatkan Mina yang berdiri di anak tangga terakhir seraya bersedekap dada, menatap keduanya tajam.
"H-haii ma, kenapa belum tidur?" Tanya Jeno tersenyum kikuk, membalas dengan ragu tatapan tajam Mina.
"Kalian tau ini jam berapa, Jeno, Jaemin?"
"Kalian darimana?"
"Jeno, aku tak mau di marahi mama," Bisik Jaemin.
Jeno berdehem, "D-dari rumah--Renjun! Kami kerja kelompok, ma."
"Kerja kelompok apa sampai jam 4 pagi?"
Mampus..
Jaemin kian bersembunyi di balik Jeno saat Jeff ikut turun dan berdiri di samping Mina.
Jaemin meneguk ludahnya kasar, "Mama, papa, kita--tidak bohong kok, tadi awalnya kerja kelompok, lalu ketiduran, benar kan, Jen?"
Jeno mengangguk cepat, "Iya, Jaemin benar."
Mina mendengus, "Duduk, kita harus bicara."
Jaemin sontak mencebik, dengan pasrah mengikuti langkah Jeff dan Mina ke ruang keluarga. Jeno mendudukkan diri di samping Jaemin, tepat di hadapan Jeff dan Mina.
"Jadi, kalian kerja kelompok?"
"Iya," Jawab Jaemin dan Jeno kompak.
Mina dan Jeff bertukar pandang mendengar kekompakan putra mereka.
"Kalian tau mama tak akan tidur sebelum kalian pulang?" Tanya Jeff, menatap keduanya tajam.
"T-tapi kan-"
"Tapi apa?"
Jaemin menciut melihat Jeff menatapnya tajam, ia melirik Jeno yang kini menghela nafas kasar.
"Dengar dulu alasan kami, aku yakin mama dan papa tak akan marah setelah mendengar alasan kami," Ucap Jeno.
Mina bersedekap dada, "Iya ayo kita dengar."
"Minggu lalu mama ingat, alasan kalian pulang terlambat karena ban motor kalian bocor."
Jeno dan Jaemin saling bertukar pandang sebelum sama sama mengangguk dengan raut kikuk.
"B-benar kok, iya kan Jen?"
"Iya, ban motor kami bocor."
Mina melirik Jeff yang menggeleng pelan, tampak lelah dengan tingkah keduanya.
"Lalu dua hari lalu alasan kalian karena macet."
"Benar, macet dari jam 12 malam sampai jam 4 pagi." Timpal Jeff mengejek.
Kebohongan macam apa itu?
"Benar kok, salahkan kenapa jalannya kecil?" Sahut Jaemin yang segera di angguki Jeno.
"Iya, kita kan naik mobil, salah jalannya."
Mina menghela nafas kasar, "Jadi, alasan apa lagi kali ini?"
"Karena--" Jeno dan Jaemin lagi lagi saling melirik dengan senyum tertahan.
"Kami membantu polisi mengejar pencuri!" Seru Jaemin riang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ridin' : Jeno × Jaemin
Novela JuvenilNOT BXB⚠️ [beberapa chapter mungkin ke acak, jdi tolong liat nomor dan baca dngn berurutan] Jaemin tak tau harus bereaksi seperti apa kala seorang pria datang dan mengaku sebagai ayah kandungnya setelah 2 tahun kematian ibunya,dan..hey penampilannya...