27》Memohon kematian

4.2K 660 488
                                    

⚠️yg jadi siders semoga dapat karma, nulis itu susah lho, enak bngt baca doang tanpa vote dan komen

___________________________

"JAEMIINN!!" Jeff dengan cepat berlari ke pembatas.

BRUKKK

Dan teriakan histeris dari bawah--berhasil membuat tubuh Jeff lemas.

Putranya..

Jaeminnya..

Jeff berusaha berdiri, berpegangan erat pada pembatas rooftop dan menatap ke bawah dengan ragu.

"Jaemin.." suara Jeff terdengar gemetar, matanya berkaca kaca.

Tak tau harus mengucap syukur atau meraung kencang, menatap tubuh Jaemin yang tergeletak di atap balkon lantai 2 dengan darah yang mulai mengalir.

Orang orang di bawah yang melihat kejadian mulai riuh, dan disana--Jeno juga menyaksikan semuanya, melihat bagaimana Jaemin dengan pasrah menghempaskan dirinya namun berujung menghantam atap balkon dengan keras.

Dari lantai 4 ke lantai 2, tidak--itu tak terlalu buruk kan?

Jaemin masih bisa di selamatkan, bukan?

Jeno dengan cepat berlari masuk setelah mengirim pesan pada bawahannya.

_________________________

"Daddy bilang om Jeff tak akan menyakitinya!" Mark berseru marah pada Johnny.

"Mark tenanglah, ini bukan seperti yang kamu pikirkan,"

Mark berdecak sebelum berlari menuju ruang operasi dimana Jaemin bertaruh nyawa.

Disana, tepat di depan ruang operasi, Jeff dan Jeno duduk dengan raut wajah rumit. Mark berusaha menahan amarahnya dan melangkah mendekat dengan tenang di ikuti Johnny.

"Dia--melompat, dia berniat bunuh diri," Ucap Jeff pelan kala merasakan tatapan lekat Mark.

Kedua tangan Mark terkepal erat, bunuh diri?

Memang itu salah siapa?

Itu salah Jeff karena membuat Jaemin merasa takut dan sendirian!

"Astaga, Jaemin.." Mark melirih pelan.

Ia dengan pasrah ikut duduk, berdoa mengharap keajaiban untuk anak itu agar bertahan.

"Mark!" Haechan berlari mendekat dengan keadaan kacau.

"Apa? Kau darimana?"

Haechan mendekat untuk berbisik, "Jeno melihat rekaman pembunuhan tunangannya, pelakunya Jaemin."

Mark mengerjap tak percaya, lagi?

Astaga..

"Bawa dia kabur sebelum dia mati mengenaskan di tangan Jeno," Bisik Haechan amat pelan.

Mark mengumpat kesal dalam hati, "Siapkan semuanya, aku akan membawanya begitu operasi selesai."

Haechan mengangguk, namun tak langsung pergi agar Jeff dan Jeno tak curiga.

___________________________

1 jam

2 jam

3 jam

Dan 4 jam berlalu, namun operasi belum juga selesai. Jeff menunggu dengan cemas, ingatannya penuh dengan Jaemin yang tergeletak berlumur darah.

Jika Jeff langsung menjawab dan menarik Jaemin ke pelukannya, apa semua akan berbeda?

"--Tuhan, pendosa seperti ku memohon padamu, tolong selamatkan putra ku."

Di sampingnya Jeno duduk dengan raut wajah datar, menatap pintu ruang operasi dengan rumit.

Ridin' : Jeno × JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang