Jaemin melangkah masuk ke salah satu club malam,tinggal dengan Jeno tentu membuatnya tak leluasa keluar lagi,padahal ia cukup lama tak ke arena dan club
Dentum musik dan kerlap kerlip lampu menyambutnya,ia menatap datar orang orang yang menari dan melakukan hal menjijikkan
Sial,Jaemin jadi mual
"Hey Deryl,satu seperti biasa ya"
Bartender tersebut menoleh,lantas mengangguk dengan senyum."Lama tak melihat mu,na"
Jaemin terkekeh,duduk di salah satu kursi bar."Ya ada sedikit masalah,apa ada yang menarik di arena?"
Deryl mengangguk,tangannya dengan lihai meracik minuman."Kau melewatkan taruhan besar"
"Apa?"
"400 juta,dua malam yang lalu"Sahut Deryl sedikti berteriak kala musik berdentum semakin kencang
"Wah,tampaknya aku harus kesana"Gumam Jaemin,menerima gelas berisi cocktail dan meminumnya dalam dua kali teguk
"Wow calm dude,aku terlalu malas mengantarmu pulang"
Jaemin terkekeh,mengisi kembali gelas kosongnya."Aku tak selemah itu,apa ada kabar menarik lainnya?"
Deryl mengangguk."Hyunjae mati,kemarin malam"
Jaemin lagi lagi terkekeh seraya mengangguk."Senang mendengarnya"
"Sial,muka manis mu tak cocok untuk berada di sini dan juga berbicara hal kriminal seperti ini"Umpat Deryl kala melihat senyum manis Jaemim
Jaemin mendengus"Diamlah,kau terus mengejekku"
"Kenapa tak menggoda pria kaya raya disini dengan wajah manismu?"Canda Deryl
"Kau saja sana"
Ah Jaemin tak akan melakukan hal gila itu bahkan jika ia sekarat,lagipula sekarang ayahnya kaya raya bukan?ia bahkan bisa dengan mudah mendapatkan apa yang ia inginkan
"Hey Deryl,mau menerima sebuah misi?"
Deryl terkekeh."Kenapa tak kau saja yang turun seperti biasa?"
Jaemin memutar kedua bola matanya malas."Inginnya seperti itu,tapi tak bisa.Aku harus bermain bersih sekarang"
Bekerja hampir 4 tahun dengan Na Jaemin membuat Deryl hampir paham dengan seluruh sifat pemuda tersebut.Memakai topeng indah untuk menutupi sebarapa kejam dirinya.
"Apa?"
"Ka--"
"Hey,na"Seorang lelaki berambut silver datang,menepuk pelan bahu Jaemin
"Oh haii Felix,dimana?"
Felix tersenyum."Ayo,sudah ku pastikan aman"Bisiknya
"Kita bicara lagi nanti"Deryl mengangguk,membiarkan Jaemin berlalu dengan Felix
"Kau tau,keluargamu sangat merepotkan,sekarang kau harus bermain bersih seperti ini"Sambung Felix,Jaemin hanya terkekeh
"Ada yang mencari tau soalku ya?"
"Ada,tapi tenang,aku hanya menunjukkan hal baik,hal buruk mu terlalu banyak untuk di tunjukkan"
"Dasar sialan,kau sama saja"
"Hey aku melindungi mu susah payah ya"
"Baiklah baiklah kau--"
BRUKK
"Apa kau tak bisa melihat!?"
Jaemin mendengus kesal,menatap wine yang mengotori bajunya."Kau yang tak bisa melihat!cih,kau pasti sibuk dengan para jalang--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ridin' : Jeno × Jaemin
Teen FictionNOT BXB⚠️ [beberapa chapter mungkin ke acak, jdi tolong liat nomor dan baca dngn berurutan] Jaemin tak tau harus bereaksi seperti apa kala seorang pria datang dan mengaku sebagai ayah kandungnya setelah 2 tahun kematian ibunya,dan..hey penampilannya...