"Jaem?kenapa?"
Jaemin berusaha menarik senyum pada Jeno."A-ah tak ada, aku baik baik saja haha"
Jeno mengernyit merasa aneh, namun memilih abai."Makan dulu lalu minum obat, luka mu jangan sampai terkena air dulu"
Jaemin mengangguk paham, makan dalam hening dengan pikiran kacau
Dia membunuh pacar Jeno? Benar, waktu itu dia membuat semuanya seolah olah perampokan
Sial, Jaemin ingat dengan jelas malam dimana ia membunuh gadis yang memakai dress merah tersebut
"Darimana kau mendapat luka itu?"
Jaemin mengerjap, menatap Jeno yang duduk di sofa samping kasur
"Ini--aku-em k-karena latihan"
Jeno berdecih kesal, tak ada hasil apapun dari bawahannya, sebenarnya apa yang terjadi?Cctv di jalan yang Jaemin lewati semuanya rusak dan error, apa ini hanya kebetulan?
"Jen, jangan katakan ini pada papa ya?"
"Kenapa?apa yang akan kau berikan jika aku menurut?"Jeno bersedekap dada, menatap Jaemin datar
"Kau--aish, turuti saja"Kesal Jaemin
"Beri aku imbalan, atau aku akan mengadukan ini pada papa"
Jaemin berdecak kesal, apa yang bisa ia berikan pada Jeno!?
"Apa yang kau perlukan?"
"Tak ada"Jawab Jeno cepat tanpa berpikir
Jaemin semakin kesal, jadi Jeno maunya apa!?
"Jadi kau mau apa sih!?"
Jeno mengernyit tak suka."Jaga nada bicara mu, Jaemin"
"Cih, kau yang harus menjaga--"
"Turuti perkataan ku seminggu dan aku tak akan mengadukan mu pada papa"Sela Jeno cepat membuat Jaemin terdiam
Jeno menyuruhnya menurut?gila, Jaemin tak mau!!
"Berhenti memerintah ku, aku tak suka"
"Siapa yang peduli kau suka atau tidak?turuti perkataan ku, ini juga perintah"Tekan Jeno seraya menatap kembarannya itu tajam
"Jangan berharap--"
"Baiklah aku akan mengadukan ini pada papa"
Jaemin melotot, dengan cepat menahan tangan Jeno yang hendak mengambil handphone, gerakannya itu jelas tiba tiba, membuat luka di punggungnya terasa sakit
"Akhh--"
"Jangan banyak bergerak"Jeno dengan hati hati membantu Jaemin kembali duduk dengan benar
"Kau yang membuat ku bergerak tiba tiba!"
"Terserah, kau tak pernah mau salah"
"Aku memang tak salah"
Jeno berdecih."Seperti perempuan saja"
"Apa!?"
Jeno memejamkan matanya mendengar seruan Jaemin."Jaga nada bicara mu, Jung Jaemin"
Jaemin menghela nafas kesal, dia tak berteriak tuh?
"Kalau--"
Drtt drtt
Rambut Merah
Jaemin mengerjap menatap panggilan masuk di handphone nya
"Keluar, aku mau angkat telepon"
"Ini kamar ku kalau kau lupa"
Jaemin berdecak kesal, nyaris turun dari kasur jika Jeno tak menahannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ridin' : Jeno × Jaemin
Teen FictionNOT BXB⚠️ [beberapa chapter mungkin ke acak, jdi tolong liat nomor dan baca dngn berurutan] Jaemin tak tau harus bereaksi seperti apa kala seorang pria datang dan mengaku sebagai ayah kandungnya setelah 2 tahun kematian ibunya,dan..hey penampilannya...