270 komen dong ayoo
komen di tiap paragraf
_______________________
"Jadi, ada yang mau di jelaskan?"
Jaemin menatap tajam kedua remaja berusia 15 tahun di hadapannya ini.
Nakamoto Ryo dan Nakamoto Sakuya.
Wajah boleh imut, tapi kelakuan? Maaf, lebih parah dari Jaemin dan Jeno, juga lebih gila dari Mark dan Haechan.
Bayangkan saja campuran dari 4 manusia tak waras itu jadi satu..
Jeno yang bersandar di dinding dekat pintu menghela nafas kasar, "Tak dengar kak Jaemin bertanya pada kalian?"
Jaemin menyugar rambutnya, harusnya dia di panggil om karena usianya sudah 32 tahun, tapi ini kan anak Yuta? Jadi adiknya dong?
Sakuya mengangkat pandangan, menatap Jaemin yang duduk di sofa kemudian Jeno.
"Cuma balapan, kan asal tak mati berarti tak masalah."
Ryo melirik adik kembarnya itu gemas, astaga mulutnya..
Tatapan Jeno kian tajam, "Apa? Asal tak mati?"
"Iya kan--"
Ryo dengan cepat membekap mulut Sakuya, "Maaf kak, kami salah."
Sakuya melotot tak terima, salah? Kan cuma balapan?!
Jaemin diam diam berdecak kagum, waah Sakuya bahkan berani pada Jeno..
"Ish Ryo, kita tak salah! Kak Haechan bilang balapan itu biasa, bukan masalah besar!"
Jung Haechan lagi..
"Sakuya, Ryo, kalian salah atau tidak?" Tanya Jaemin dingin.
Jujur saja dia marah, mereka baru berusia 15 tahun! Sudah balapan dan bahkan berkelahi di arena balapan.
Astaga, Yuta pasti lebih stress dari Jeff..
"Salah--"
"Tidak, kami tak salah," Sela Sakuya.
Walaupu Ryo abang, namun Sakuya lebih bar bar, anak ini melawan siapa saja termasuk Jeno dan Mark.
Tolong beri kata motivasi atau kata kata pujian pada bungsu Nakamoto ini.
"Kenapa tak salah? Kalian kelas 3 SMP, bagaimana bisa kalian berada di arena balapan jam 2 pagi lalu berkelahi hingga 3 orang koma."
Ryo meringis, "Itu--salah ku. Maaf kak Jaem, aku tak bisa mengatur Sakuya, tapi aku yang memukul 2 orang, bukan Sakuya, dia hanya tak sengaja memukul satu orang yang hendak menyerang ku."
"Bohong--" Ryo dengan cepat membekap mulut adiknya itu.
Sakuya memberontak, tak ingin Ryo mengambil alih kesalahannya.
Jeno terkekeh, "Benar, kau berbohong Nakamoto Ryo."
"Tidak, aku tak berbohong. aku juga yang mengajak Sakuya ke arena balap, ini semua salah ku, maaf."
Jaemin bersedekap dada, "Jadi, kau siap menanggung kesalahan mu, Ryo?"
Ryo meneguk ludah nya kasar, "Iya, aku akan menanggung kesalahan--"
Sakuya dengan cepat mendorong Ryo menjauh setelah berhasil lepas, "DIA BOHONG!"
"Ryo yang mengikuti ku ke arena, aku yang memukul 2 orang hingga koma, satunya lagi hanya luka ringan, namun aku kembali memukulnya hingga koma, ini salah ku."
Sakuya bersedekap dada, "Tapi aku tak mau minta maaf!"
Dan ya, ego dan gengsi Sakuya setinggi Haechan atau mungkin lebih lagi!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ridin' : Jeno × Jaemin
Teen FictionNOT BXB⚠️ [beberapa chapter mungkin ke acak, jdi tolong liat nomor dan baca dngn berurutan] Jaemin tak tau harus bereaksi seperti apa kala seorang pria datang dan mengaku sebagai ayah kandungnya setelah 2 tahun kematian ibunya,dan..hey penampilannya...